Impian guru TK tentang BRI BRILiaN dan Cemerlang. Hallo, perkenalkan saya adalah seorang kepala TK sekaligus guru di sebuah TK swasta di Bogor Tengah. Tahun ini jelang 2 tahun saya mengabdi di sekolah kecil yang terletak di tepi jalan kereta ini.
Saya sangat mencintai dunia anak-anak. Setiap hari saya memikirkan apa yang bisa saya lakukan untuk memajukan sekolah saya ini. Apalagi beberapa waktu lalu saya mendapatkan materi mengenai sosialisasi Sekolah yang kami cita-citakan.
Dalam materi itu, salah satu yang harus dilakukan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah sekolah harus bisa merangkul semua peserta didik baik itu peserta didik dengan kondisi normal dan juga peserta didik dengan gangguan perkembangan (ABK). Lebih lanjut lagi, sekolah juga harus bisa memberikan tempat belajar yang ramah anak sehingga semua anak nyaman belajar di sekolah. Bisa dikatakan bahwa sekolah harus menjadi lembaga pendidikan yang inklusif, yaitu sistem pendidikan yang mengakomodasi semua peserta didik, menghargai keragaman, dan tanpa diskriminasif.
Bisa disimpulkan bahwa pendidikan inklusif berarti semua peserta didik belajar bersama di sekolah yang sama, di kelas yang sama, dan dekat dengan tempat tinggalnya. Sekolah juga harus memastikan pembelajaran dan kurikulum, gedung sekolah, ruang kelas, area bermain, transportasi, dan toilet sesuai dengan kebutuhan semua anak di semua tingkatan.
Di dalam workshop setengah hari itu, alhamdulillah saya mendapat banyak sekali insight mengenai pendidikan yang inklusif dan ramah anak. Banyak yang ingin saya lakukan untuk merealisasikan idealisme saya untuk kemajuan sekolah untuk menunjang tumbuh kembang anak usia dini sesuai perkembangannya. Salah satunya adalah memperbaiki alat permainan di halaman sekolah yang sudah rusak akibat dimakan usia. Ada satu perosotan di depan sekolah yang sudah belah dan karatan, sehingga saya selalu cemas, khawatir anak-anak terluka saat memainkan permainan perosotan tersebut.
bermain pesawat kertas (doc.pri) |
Sekolah yang saya kelola terletak di lingkungan padat penduduk. Kebanyakan ayah dari murid saya adalah buruh atau pedagang kecil-kecilan. Tingkat pendidikannya juga paling tinggi SMA dan terendah adalah SD. Oleh karena itu terkadang membayar SPP bulanan pun tersendat karena finansial keluarga meskipun anak sedikit dan masih kecil-kecil, rata-rata yang didahulukan adalah untuk perut.
Melihat kenyataan yang ada dihadapan, terkadang saya merasa pesimis, apakah saya bisa mencapai impian saya mewujudkan sekolah yang kami cita-citakan atau tidak. Saat ini yang bisa saya lakukan adalah melakukan ikhtiar mewujudkan lewat kurikulum pembelajaran yang kami susun sesuai dengan karakteristik wilayah, karakteristik peserta didik dan karakteristik orang tua siswa lalu disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Nah, belum lama ini saya mengetahui bahwa BRI meluncurkan BRI BRILiaN dan Cemerlang sebagai langkah strategis BRI dalam memberikan layanan inklusif dan inklusi keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat. Langkah strategis ini diluncurkan oleh BRI untuk terus melayani masyarakat yang belum terlayani dan menjangkau yang belum terjangkau oleh BRI.
Akhirnya saya mencari tahu apa yang dimaksud dengan layanan BRI BRILiaN dan Cemerlang layanan inklusif dan keuangan inklusi. Apakah sama dengan inklusif di dunia pendidikan?
Apa yang Dimaksud dengan Layanan Inklusif dan Inklusi Keuangan BRI?
Definisi layanan keuangan inklusif yang saya kutip dari laman Kementerian Keuangan adalah layanan yang memberikan akses secara terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Beberapa contoh layanan inklusif keuangan yang biasa dilakukan di tengah masyarakat seperti pelatihan keuangan untuk pelaku UMKM, pengenalan produk keuangan bank kepada pelajar, pengenalan produk asuransi kepada keluarga dan penyediaan layanan berbasis digital yang bebas biaya.
Dari pemaparan di atas, bisa ditarik simpulan bahwa inklusif ini konsepnya sama, baik di dunia pendidikan maupun dunia keuangan atau perbankan. Jadi BRI ini ingin memberikan pelayanan terbaiknya yang BRILiaN dan cemerlang kepada semua masyarakat yang pendekatannya itu ingin membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja, dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda, meliputi karakteristik, kondisi fisik, kepribadian, status, suku, budaya dan pekerjaan atau aktivitas nasabah BRI.
Itulah yang menjadi dasar mengapa layanan keuangan inklusif ini menjadi penting untuk memberikan pelayanan yang sama untuk memberikan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan melakukan berbagai produk layanan yang diluncurkan oleh BRI salah satunya lewat aplikasi BRImo.
Apa Manfaat yang Bisa Didapat dari Layanan Inklusif Keuangan?
Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan, Moms. Dari hasil browsing dari berbagai laman keuangan, manfaat layanan inklusif keuangan adalah sebagai berikut:
1. Pemberdayaan masyarakat. Manfaat yang didapat masyarakat adalah semakin mudahnya mendapatkan akses kepada layanan keuangan seperti mendapatkan pelayanan sebagai nasabah bank untuk menabung, mengambil kredit, berlangganan kartu kredit, dan pelayanan pembayaran air dan listrik serta BPJS.
Hal ini akan berdampak pada semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat karena masyarakat terbantu dalam hal menabung untuk keperluan mendesak, dan meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Mengurangi Kemiskinan. Layanan inklusif keuangan memberikan kesempatan kepada masyarakat terutama yang memiliki usaha mikro mendapatkan akses modal usaha sehingga mereka bisa berkembang dan membuka lapangan pekerjaan baru. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada keluarga miskin mengatasi situasi darurat keuangan sehingga tidak terjerumus dalam praktik tang piutang yang merugikan.
3. Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ini tidak bisa terjadi begitu saja. Layanan ini diawali dengan dukungan kepada UMKM dengan memberikan akses yang mudah dalam hal pembiayaan modal usaha yang menjadi tulang punggung perekonomian dalam negeri.
Dengan langkah ini diharapkan akan meningkatkan konsumsi di tengah masyarakat dengan cara memberikan akses kredit kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa berbelanja lebih banyak lagi sehingga dapat menggerakan roda perekonomian.
Dampak dari berputarnya laju roda perekonomian, maka bank juga bisa melakukan invasi memperluas pangsa pasar untuk menjangkau lebih banyak lagi nasabah baru.
4. Inklusi Digital. Hal ini ditandai dengan munculnya produk layanan digital seperti yang diluncurkan oleh BRI yaitu aplikasi BRImo yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi keuangan cukup dilakukan di rumah saja.
Munculnya aplikasi layanan keuangan digital akan memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai macam produk layanan keuangan bahkan dari wilayah terpencil sekalipun. Yah, asalkan akses internet juga sinyalnya kencang, yaa. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama dalam membangun infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi masyarakat kota dan desa menjadi setara dalam pelayanannya.
Terakhir dan terpenting adalah
5. Masyarakat Sejahtera, Kesenjangan Sosial Ekonomi Berkurang. Yap ini yang diharapkan dari langkah strategis yang dilakukan BRI lewat program BRI BRILiaN dan Cemerlang ini. Kesenjangan sosial dan ekonomi diharapkan menjadi berkurang dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.
Impian Guru TK Tentang BRI BRILiaN dan Cemerlang
Sebagai seorang guru saya menyambut baik dengan kehadiran BRI dengan produk layanan keuangannya yang inklusif ini sehingga tentu saja akan memberikan kemudahan bagi semua lapisan masyarakat dalam mendapatkan pelayanannya.
Impian saya kepada BRI BRILiaN dan Cemerlang ini:
Pertama, Edukasi pengelolaan keuangan kepada orang tua murid. Saya ingin sekali bekerja sama dengan BRI dalam melakukan edukasi kepada orang tua murid dan guru di sekolah saya bagaimana caranya mengelola keuangan keluarga.
Jujur saja, setiap bulan saya sangat sedih sekali, karena dampak dari keterlambatan orang tua membayar uang SPP maka guru dan OB juga terlambat mendapatkan gajinya. Meski orang tua wali murid buruh dan pedagang, tentu mereka ada gaji setiap bulannya. Oleh karena itu, penting sekali edukasi pengelolaan keuangan kepada orang tua murid dengan ekonomi lemah dilakukan agar orang tua memiliki wawasan bahwa mengeluarkan uang untuk pendidikan itu penting dilakukan secara terencana dan sistematis.
Jika orang tua tidak bisa melakukan saving money di rumah untuk keperluan pendidikan anak, maka orang tua bisa menyimpannya lewat bank BRI.
Dari edukasi yang dilakukan ini orang tua murid akan mendapatkan kesadaran untuk melakukan perencanaan keuangan untuk masa depan, misalnya dengan mempersiapkan asuransi pendidikan, asuransi masa tua, atau mendapatkan informasi mengenai investasi mikro secara kebanyakan orang tua murid adalah pedagang.
Kedua, BRI memberikan dukungan kepada komunitas sekolah. BRI lewat lembaga CSR yaitu BRI Peduli, bisa membantu sekolah kami dalam perbaikan atau penyediaan alat permainan edukasi yang dapat membantu melejitkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.
Seperti yang diketahui bersama, bahwa pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang penting dilakukan dalam membentuk masa depan anak yang lebih cerah dengan cara memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna sehingga membangun fondasi yang kuat untuk membangun perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan bahasa anak.
Harapan saya, semoga BRI bisa membersamai sekolah kecil kami yang diperuntukan untuk warga kelas menengah ke bawah ini dengan layanan inklusif dan inklusi keuangan sehingga sekolah kami bisa memberikan manfaat yang besar kepada pendidikan anak usia dini dan bisa mengantarkan anak-anak meraih cita-citanya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Simpulan
Demikian sekelumit impian sederhana seorang guru TK tentang Langkah strategis BRI dalam memberikan layanan inklusif dan inklusi keuangan. Hal ini menjadikan BRI BRILiaN dan Cemerlang. Layanan inklusif keuangan menjadi kunci dalam mendorong kemajuan ekonomi yang lebih maju dan berkelanjutan agar dampak kesejahteraannya bisa merata ke semua lapisan masyarakat terutama keluarga yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
Post a Comment
Post a Comment
iframe komentar