Puasa saat pandemi harus banyak bersabar. Dengan bersabar insyaAllah kita bisa lebih tenang dan berdamai dengan keadaan dan lebih ringan menjalankan ibadah tanpa tapi.
Sudah lebih dari 2 tahun yang lalu virus corona menyebar di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 100 juta orang di dunia. Tentu sedikit banyak, pandemi telah mengubah hidup kita. Begitu juga dengan kebiasaan ibadah di bulan Ramadan. Ada sedikit perbedaan saat berpuasa di masa pandemi ini.
Qodarullah di akhir bulan Sya'ban lalu, kami sekeluarga terkan flu secara bergantian. Flu ringan seperti yang disampaikan bahwa orang yang sudah divaksin jika terinfeksi gejalanya seperti sakit flu biasa.Namun ada yang saya sangat khawatir sekali karena salah satu anak saya yang bungsu belum diberi vaksinasi virus covid 19 karena masih di bawah usia 6 tahun. Si kecil demam tinggi hingga 41 derajat karena tertular dari tetehnya yang terkena terlebih dahulu.
Setelah di kecil, kakaknya yang ke-lima terpapar juga, alhamdulillah dia sudah divaksin sampai dos 2. Alhamdulillah si kecil Saki sudah sehat sekarang, hanya 2 hari saja panas tinggi. Katanya lagi, anak kecil imunitasnya masih terjaga. Semoga demikian, ammin dan gak terpapar lagi.
Setelah si kecil sehat, nomor 5 tinggal batuk kecil saja (sakit selama 3 hari), lalu akhirnya saya ikut sakit juga, sampai hari ini. Tenggorokan gatal, hidung gatal dan sekali-kali batuk. Jadi saya setiap hari menggunakan masker di rumah. Melakukan prokes seperti yang dianjurkan.
Lalu selain saya, akhirnya semuanya kena juga, suami, anak sulung, anak ketiga dan anak keempat semua batuk. Alhamdulillah semua bergejala ringan dan masih bisa berpuasa di bulan Ramadan.
Puasa saat pandemi tahun ini, saya bener-bener diuji kesabaran oleh Allah. Ketika sakit dan harus melakukan berbagai aktivitas penyemangat di rumah, tentu ini bukan hal mudah yang bsay saya lakukan ketika dalam keadaan sehat.
Aktivitas Berpuasa di Masa Pandemi
Alhamdulillah meskipun saya sakit, tetap saya lakukan kewajiban saya sebagai ibu. Pokoknya mah saya harus sehat! Jadi pra Ramadan, saya dan anak-anak kerja bakti tipis-tipis membersihkan halaman samping rumah agar bersih dari sampah bekas pohon tumbang dan rumput.
Aktivitas itu juga agar kami bisa sekalian berjemur karena tersinari matahari. Selanjutnya sampah-sampah itu saya minta bantuan temannya adik saya yang bekerja di dinas kebersihan Kota Bogor. Mereka membawa bak sampah yang berwarna kuning itu ke rumah setelah mereka melakukan pekerjaan utama mereka. Tentu saja dengan membayar dengan harga yang sesuai dengan sampah yang berat dan lumayan banyak itu.
Alhamdulillah pas puasa begini, melihat halaman rumah bersih, jadi healing. Udara pagi bekas hujan kemarin menambah sehat jiwa dan raga ketika menghirup udaranya.
Nah, aktivitas kami berpuasa di bulan Ramadan apa saja nih?
Sebenarnya tidak banyak yang berubah juga sih berpuasa di masa pandemi ini, hanya saja ketika di masa pandemi ini, kita jadi lebih memperhatikan asupan obat jika sakit dan asupan multivitamin untuk menambah daya tahan tubuh.
Shalat Tarawih Berjama'ah di Rumah
Kalau dulu sebelum datang masa pandemi, kami shalat tarawih berkeliling di berbagai masjid di kota Bogor. Paling sering di Masjid Miftahul Jannah di dekat rumah, Masjid Raya Bogor dan Masjid BNR untuk itikaf.
Hanya saja karena pandemi, sudah 3 tahun kami menjalankan puasa Ramadan di masa pandemi ini dilakukan shalat tarawih di rumah saja bersama keluarga. Abinya yang menjadi imam.
Tadarus Al Quran bersama Keluarga
Alhamdulillah ini rutinitas kami sebelum masa pandemi bisa dilanjutkan di waktu pandemi. Setiap hari kami membaca Al Qur'an bersama-sama setelah shalat Subuh berjama'ah. Abi yang memimpin dan membetulkan kesalahan kesalahan membaca Al Qur'an. Kadang juga jadinya ada diskusi kecil untuk menambah pengetahuan mengenai hukum membaca tajwid.
Alhamdulillah anak-anak juga enjoy dan sudah terbiasa membaca Al Qur'an berjamaa'ah dan kita sudah seringkali khataman. Lalu mulai baru lagi dan demikian seterusnya. Jadi kegiatan ini tidak dilakukan hanya di bulan Ramadan saja, tapi setiap hari di setiap bulan semoga selamanya hinga mereka sudah memiliki keluarga masing-masing.
Sahur dan Berbuka dengan Menu Seimbang
Terkadang memang tantangan memasak di bulan Ramadan itu banyak banget, yaa. Tapi karena ingin memberikan menu hidangan berbuka dan sahur yang sehat dan bergizi kepada keluarga, mau tidak mau saya selalu menyiapkan hidangan baru kepada mereka. Agar anak-anak bersemangat dalam berpuasa.
Hidangan kurma, susu dan buah adalah hal utama yang harus ada di meja makan. Karena zat gizi di dalam ketiga makanan dan minuman itu sangat baik untuk kesehatan di masa pandemi ini.
Rutin mengonsumsi Multivitamin
Rutinitas kami selama masa pandemi ini adalah mengonsumsi suplemen tambahan mutivitamin. Hal ini dilakukan agar kami bisa menjaga imunitas tubuh dengan pemberian suplemen.Oiya minum suplemen harus diimbangi dengan minum air putih yang banyak yaa. Agar sisa suplemen bisa dialirkan lewat pembuangan akhir atau keringat.
Berdoa di waktu Berbuka dan Sahur
Salah satu doa yang dikabulkan Allah adalah doa yang sedang berpuasa. Oleh karena itu saya selalu mengajak anak-anak untuk berdoa segala keinginan anak-anak ketika berbuka puasa dan sahur.
Kesabaran akan Melahirkan Kebahagiaan
Sabar saat berpuasa di masa pandemi ini menjadi challenge buat saya di awal puasa Ramadan tahun ini. Begitu bagi anak dan suami saya. Saya yang senang bercerita ini selalu menyelipkan kata-kata motivasi ketika kami mengobrol saat sahur dan berbuka puasa. Begitu juga ketika sedang beraktivitas bersama.
Sabarnya manusia memang ada batasnya namun bagi orang-orang yang bersabar dan beriman ketika berpuasa Ramadan Allah akan memberikan pahala yang besar. Menurut bahasa puasa dan sabar memiliki arti yang sama, yaitu menahan diri.
Rasulullah SAW bersabda: "Puasa itu separuh sabar." (HR. Ibnu Majah). Orang yang sedang berpuasa tentu adalah orang-orang yang sabar. Orang yang sabar adalah orang-orang ingin mencapai taqwa. Sementara taqwa itu adalah menjalankan perintah Allah dengan bersungguh-sungguh.
Itu yang seringkali saya tanamkan pada diri saya dan anak-anak berpuasa saat pandemi ini, agar mereka senantiasa bersyukur dan bersabar terhadap ujian yang sedang kami jalani dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah berpusa di bulan Ramadan.
Demikian Moms, cerita saya puasa saat pandemi harus banyak bersabar. Jangan lupa untuk membaca tulisan saya mengenai puasa hari pertamaku di waktu kecil. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
iya banget mba, apalagi puasa saat pandemi plus WFO pulak, maasyaaallah deh ngadepin rekan kerja dan client yang ngeyel pisan hahahah lah kenapa jadi malah curhat
ReplyDeleteminggu ke 2 ramadhan anak-anak saya juga bergiliran sakit mbak. Pertama si bungsu. Selang sehari si bungsu sembuh, gantian kedua kakaknya demam bersamaan.
ReplyDeleteHalaman bersih emang bikin pemandangan jadi sedep juga ya, terasa lapang jadinya
Memang kalo anak sakit, langsung adik dan kakaknya suka kompak ikutan sakit yah mbak. Harus selalu menjaga imun tubuh supaya stamina terjaga
ReplyDeleteSemoga kita semua sehat terus supaya bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar yaah
Intinya ramadan ini bener2 bulan yg membakar semangat kita, baik semangat hidup, semangat beribadah dan semangat utk bersabar
ReplyDeletesemoga ALLAH terima semua amal ibadah kita yaa
dan menjadikan diri ini insan yg kian bertaqwa
nurul https://bukanbocahbiasa(dot)com
Sehat sehat selalu ya mbak semuanya..selamat menjalankan ibadah puasa. Minggu ini anakku sama suami udah mulai batuk flu, tapi nggak begitu parah. Semoga segera sembuh semua
ReplyDeleteSelama puasa disaat pandemi memang kesabaran kita dilatih lebih tinggi. Aku pernah naik angkot lihat sejumlah anak muda tawa ngakak dan tidak pakai masker bahkan ada yang merokok.Duh...ini benar-benar dilatih loh kesabaran kita. Mau marah, mau negur?wuffsstt...
ReplyDeleteSalam: Dennise Sihombing
Namanya juga anak2 hehehe...berpuasa dalam sikon pandemi memang ga mudah. Kalau anak2ku kebetulan udah gere, remaja jadi udah ga dikhawatirkan, insya allah puasanya full. Mesti diselingi kegiatan yang disukai dan berfaedah supaya ga terlalu terasa lapar dan haus hihihihi.
ReplyDeletehealing yang paling tepat : membersihkan rumah!
ReplyDeleteAku juga melakukan bersih bersih rumah; detail cleaning - istilahnya untuk menjaga hati selalu in the good mood
Alhamdulillaaaah anak anak sehat kembali ya jeng Tuty
puasa saaat pandemi untungnya lebih banyak quality time bareng keluarga, mulai dari makan sahur, buka puasa, sampai kekompakan menjalankan ibadah.
ReplyDeletesemoga puasa pada lancar ya mak
Iya mbak
ReplyDeletePuasa memang menjadi sebuah ujian kesabaran tersendiri ya
Apalagi di saat pandemi seperti ini
Harus banyak banyak sabar
Puasa saya di minggu pertama juga mesti ekstra sabar Mbak, karena mesti jaga suami rawat inap di RS karena kena DBD.
ReplyDeleteAlhamdulillah masih bisa melaluinya ya, Mbak..meski memang kesabaran kita selama puasa diuji, apalagi kalau sakit. Semoga sekeluarga segera sehat semua ya
Iya banget, puasa di masa pandemi memang kudu banyak-banyak sabar. Walopun pandemi gak segawat tahun-tahun lalu, tapi tetap masih banyak keterbatasan. Keluargaku sebenernya udah mulai terbiasa. Aku yang malah kadang masih susah adaptasi. Huhu beneran kudu banyak bersabar.
ReplyDeletesetelah dua tahun sholat tarawih hanya di rumah dan sesekali di musholla komplek, tahun ini sempat berencana mau tarling atau tarawih keliling lagi tapi blom terlaksana nih karena ternyata pelaksanaan di tiap masjid beda2, ada yg masih ketat dengan prokes namun banyak yg sdh tdk prokes sm sekali jd harus pilih juga kayaknya
ReplyDeleteTes kesabaran banget yah Ramadan dimasa pandemi gini, masya Allah semoga kita dikuatkan ya menghadapinya, aamiin.
ReplyDeleteWaah beneran ujian ya mbak. Sakit di masa pandemi pas puasa lagi. Nggak puasa aja udah ujian tersendiri . Apalagi pas bulan puasa yaa.
ReplyDeleteKalau puasa tuh stok sabarnya selalu berlapis, apalagi di masa pandemi sekarang ini ya. Kebayang deh ya jadi seorang ibu itu harus dapat enjadi pelindung bagi keluarganya juga.
ReplyDeleteWah bau tau kmrn mbak Sri sekeluarga sempet sakit, semoga selanjutnya elalu sehat2 yaa
ReplyDeleteIya nih pandemi udah menguras kesabaran ditambah Ramadan, emang buolan utk bener2 membuktikan sampai sejauh mana kita kuat menghadapi ujian yaa
Indah banget ramadannya Teh, kompak dengan suami dan anak-anak semoga ibadah kita lancar dan diterima oleh Allah SWT ya aamiin..
ReplyDeletePuasa saat pandemi meski udah pernah dilewati di tahun sebelumnya, tetap ya stok kesabaran kudu full. Kadang ada aja yang bikin gemas. Puasa bukan hanya jaga lapar dahaga, tapi hawa nafsu juga
ReplyDeleteYa Allah Sakit semoga sekarang sudah 100% pulih ya. Awal Ramadhan di rumah aman saja hanya pas pertengahan 2 anak flu dan batuk
ReplyDeletesemoga lanccar puasanya mak sama anak-anak juga lancar amin amin amiin
ReplyDeleteaku sendiri jug alagi mencoa berpuasa bareng anak-anak ini
semoga selalu sehat ya mbak emang kudu banyak bersabar
Sama banget, kak..
ReplyDeleteAnak-anak saat minggu-minggu awal shaum Ramadan sempat diuji sakit. Dan yang kecil sampai harus cuti sehari.
Alhamdulillah,
Puasa adalah obat. Semakin kuat jiwa dan raga karena shaum Ramadan yan diperintahkan Allah.
Wallahu 'alam bishowab.
Sehat-sehat selalu ya, kak Sri dan keluarga.
Alhamdulillah tahun ini keluarga sudah bisa ikutan tarawih di masjid, mba. JIka tahun lalu aturan berjarak di shaf masih berlaku, saat ini sudah tidak lagi. Sudah dempet-dempet kayak biasanya, tanda silang-silang di shaf sudah tidak ada lagi. Jadi kalau menjaga jarak sendiri ya tinggal merenggangkan letak sajadah aja.
ReplyDeletePuasa tahun ini sudah lumayan bersahabat buat anak-anak saya karena sudah sekolah offline. Jadi semacam ada hiburan buat mereka karena gak di rumah terus. Kemudian sudah bisa ke masjid juga, jadi mereka lebih semangat. Semoga kondisi segera norml seperti sedia kala. Capek juga rasanya, 2 tahun dalam keterpurukan. Memang banyak hikmah salah satunya jadi belajar sabar. Namun sudah saatnya untuk segera bangkit.
ReplyDelete