Pengalaman vaksin booster Astrazeneca di Kelurahan Ciwaringin Bogor. Hallo Moms, apa kabar? Moga sehat selalu yaa. Kalau kabar saya baru vaksinasi booster nih, Moms pagi tadi. Bekas suntikan masih kerasa pegal, tapi so far sih semuanya good.
Sebenarnya rencana untuk mendapatkan vaksinasi booster Covid-19 ini sudah sejak awal Februari lalu. Hanya saja, kondisi abinya anak-anak sedang tidak fit. Jadi kami urungkan. Padahal Bu RT-ku sudah menjapriku untuk didaftarkan bersama anak-anak.
Alhamdulillah vaksinasi ini sedang digegas di Indonesia, sehingga sekarang pelayanan vaksinasi baik dos 1, Dos 2 dan booster diselenggarakan juga di kelurahan dekat rumah.
Pagi ini saya, suami, kakak dan teteh datang ke Kelurahan Ciwaringin tanpa mendaftarkan diri terlebih dahulu. Pak suami memang sudah membaca pengumuman terbaru yang diberikan oleh Bu RT, bahwa kelurahan memberikan pelayanan vaksinasi booster pada Sabtu, 5 Maret 2022.
Mengapa Vaksinasi Booster Penting?
Pertanyaan ini yang kerap kali ditanyakan oleh anak-anak, mungkin kita orang dewasa juga bertanya-tanya, mengapa vaksinasi booster penting?
Dikutip dari laman resmi satgas Covid-19 www.covid19.go.id "Vaksin Booster adalah upaya mengembalikan imunitas dan proteksi klinis yang menurun". Jadi bisa dibilang bahwa vaksin booster ini untuk meningkatkan antibodi secara penuh dan sempurna.
Apalagi di tengah gempuran Virus Corona yang bermutasi berkali-kali. Virus yang terbaru ini, yaitu Omicron malah paling cepat sekali penularannya. Oleh karena itu, untuk melindungi diri dan keluarga dari paparan virus Omicron dilakukan vaksinasi booster untuk menguatkan kembali antibodi dan jika pun terpapar gejalanya akan menjadi lebih ringan dan tidak mengakibatkan kematian.
Pengalaman Vaksin Booster Astrazeneca
Ketika mengetahui saya akan vaksin booster, adik saya yang tinggal di Subang menelpon.
"Teh, nanti tanya vaksin yang dipergunakan apa, soalnya ada dua pilihan antara Pfizer sama AZ," katanya di seberang sana.
"Emangnya kenapa, Ki?" tanya saya penasaran.
"Nanti kamu bisa demam kalau pakai Astrazeneca, tuh papanya Caca ge demam tapi enggak lama sih cuma satu hari setengah."
"Oh gitu, kalau kamu pakai Pfizer kerasanya gimana?"
"Aku mah bengkak bekas suntikannya terus pegal juga sampai 3 hari," kata adikku.
Wah ternyata masing-masing vaksin booster ada efeknya. Menurut suamiku juga begitu. Laporan dari teman-temannya juga mereka demam setelah mendapatkan booster menggunakan vaksin Astrazeneca.
Jadi suamiku sejak semalam, dia sudah mewanti-wanti saya untuk tidak lupa sarapan dulu, begitu juga dengan anak-anak. Sepagian dia masak hari itu, terus ke pasar dulu untuk belanja kebutuhan mingguan karena katanya kuatir demam setelah mendapatkan vaksinasi dan gak bisa ke mana-mana, mendingan nyetok bahan mentah dulu sebelum beneran kejadian.
Mantap memang suamiku itu, penuh dengan perencanaan. Maklum suamiku ini orang dengan kepribadian melankolis. Kebanyakan orang melankolis ini orangnya penuh perencanaan dan perfeksionis. Kadangkala saya merasa terganggu juga sih dengan keperfecsionisannya, tapi kadangkala saya merasa dilindungi meski kesannya berlebihan sekali.
Setelah suami sampai dengan belanjaannya yang segambreng, saya mencuci semua bahan mentah itu dan memasukannya ke dalam kulkas.Mencuci bahan mentah seperti sayuran yang lebih dari 5 jenis itu butuh waktu. Si Teteh membantu saya memasukan sayuran yang sudah mandi ke dalam kulkas. Kakak membantu saya menyetrika baju yang akan dikenakan.
Dan seperti biasa, setelah semua siap, saya yang belakangan. Saya berseloroh kepada anak-anak, biasanya jagoannya pasti datang belakangan, lah! hehe
Baiklah kembali lagi ke pengalaman saya mendapatkan vaksin booster Astrazeneca. Akhirnya kami berangkat ke kelurahan tempat kami akan divaksin pukul 10 dari rencana sebelumnya pukul 9 pagi.
Kelurahan Ciwaringin tempat kami akan divaksin itu dekat sebenarnya, sekitar 1 kilo saja. Kami pergi berempat saja. Sementara anak-anak yang ekcil ditinggal di rumah, termasuk Saki.
Sampai di kelurahan, suasana sangat lengang. Ada ibu dengan anak-anaknya yang baru saja keluar dari kantor kelurahan naik motor. Di meja pendaftaran hanya ada petugas.
Di meja pendaftaran kami diminta menuliskan nama dan alamat, lalau tanda tangan. Setelah itu diberi nomor antrean.
Di meja kedua, dokumen yang saya bawa diperiksa petugas. Jadi dokumen yang saya bawa adalah:
- Salinan KTP,
- Salinan sertifikat vaksin dos 2, dan
- Kartu kendali pelayanan vaksin Covid-19 dosis lanjutan
Kartu kendali pelayanan vaksin covid-19 dosis lanjutan ini saya unduh dari website dinas kesehatan Kota Bogor. Kartu kendali ini kita isi dulu di rumah bagian atasnya, yang berisi informasi umum tentang diri kita dan nomor telpon.
Nah, kartu kendali ini tidak seperti namanya, kartu, namun berupa
kertas. Jadi jangan bingung yaa. Entah kenapa dinamai kartu kendali
meskipun pada kenyataannya itu kertas print-prinan hehe
Lalu nanti petugas akan bertanya vaksin dos 2 yang diberikan. Saya informasikan bahwa saya, suami dan kedua anak saya mendapatkan vaksin dos 2 vaksin sinovac. Petugas pun mencatatnya di kartu kendali dan menginformasikan kepada saya bahwa vaksin yang akan diberikan adalah vaksin booster Astrazeneca.
Wah, ternyata gak ada pilihannya Pfizer, hanya ada Astrazeneca. Menurut suamiku, ini juga info dari temannya yang dokter, vaksin Astrazeneca memang dijadikan pilihan vaksin booster karena lebih kuat efek meningkatkan antibodi dalam melawan virus Omicron. Begitu.
Oh, baiklah. Bismillah. Semoga antibodiku benar-benar menjadi lebih kuat lagi dan kami semua sehat sebelum, selama dan setelah vaksinasi. Amminnn.
Setelah semua dokumen diperiksa dan diberi catatan tambahan oleh petugas, saya pun masuk ke dalam menuju tempat vaksinasi. Di dalam juga lengang, hanya ada 2 petugas yang duduk santai. Lalu saya masuk lebh dalam lagi ke dalam ruang vaksinasi, ada dua meja. Satu meja ada dua petugas dan 1 meja lagi kelihatannya dokter yang bertugas menyuntik.
Saya dan kakak di depan Kelurahan Ciwaringin Bogor |
Lalu saya diminta ke meja berikutnya, yaitu tempat vaksinasi. Ibu dokternya ramah sekali. Ketika saya minta ijin untk mengabadikan diri ketika disuntik, beliau dengan ramah mengijinkan.Saya sengaja menunggu si Kakak selesai diperiksa di meja 1 agar bisa memotret saya hihihi
Mana hapenya ngelag lagi, jadi pas mau difoto teh keburu selesai disuntiknya. Alhamdulillah bu dokter mau mengulanginya lagi dengan menahan pose seperti sedang menyuntik. hadeuh, niat bener ini yah haha makasih bu dokter cantik, moga selalu bahagia bersama keluarga.
Setelah disuntik, seperti biasa, dokumen yang tadi dibawa dari meja registrasi sampai meja penyuntikan, diberikan kepada petugas yang menangani sertifikat tanda bahwa kita sudah disuntik vaksin. Petugas akan memasukan data-data kita ke dalam data base nasional warga yang menerima vaksinasi agar bisa terdetek di aplikasi Pedulilindungi.
Efek Samping Vaksin Booster Astrazeneca
Suntiknya mah cepat banget. Gak kerasa malahan. Cuman, setelah beberapa menit disuntik, saya mulai berasakan pangkal lengan mulai pegal. Sampai tadi sore saya merasakan pegal di sekitar pangkal lengan sampai ke lengan. Lalu kaki sebelah kiri juga agak pegal juga, entah karena efek vaksin atau bukan.
Sebab kalau tidak salah ingat, efek pengakit itu silang. Kalau ada kerusakan di organ bagian kiri, maka yang akan merasakan sakit adalah kebalikannya, begitu. Wallahu'alam.
Alhamdulillah saat saya mengetik pengalaman vaksin booster astrazeneca ini saya sudah tidak merasakan pegal lagi. Sudah mendingan lah tidak seperti sebelumnya. Hanya saja, jika bagian bekas suntikan disentuh, agak sakit memang, tapi masih bisa ditahan.
Kata dokter yang menangani saya, mungkin efek pasca vaksin booster akan berbeda pada masing-masing orang, tergantung kekuatan antibodinya. Jadi ada yang pegal, ada yang demam, ada yang malah tidak merasakan apa-apa dan keluhan ringan lainnya namun tidak berbahaya.
Baiklah, Moms, demikianlah cerita pengalaman vaksin booster astrazeneca di Kelurahan Ciwaringin Bogor. Yuk, daftarkan diri segera mungkin untuk mendapatkan vaksin booster, agar terlindungi dari paparan virus Omicron yang sedang mewabah tahun ini.
aku malah belum vaksin booster ini lho mba, harusnya minggu lalu, tapi karena kondisi lagi batuk pilek jadi ditunda terlebih dahulu deh.
ReplyDeleteWah, aku udah lengkap 2 vaksin nih tapi masih belum vaksin booster masih nunggu diadakan di komplek perumahan, karena dulu juga dapet vaksin di komplek rumah
ReplyDeleteMemang katanya astrazaneca efeknya lumayan yaah, tapi gak papa yah mbak yang penting bisa makin kuat melawan si coronce kan yah hehe
Alhamdulillah, usaha untuk selalu sehat udah dilaksanakan dengan booster ya Mak, terkadang emang efek tiap orang beda2, tergantung jenis vaksin dan kondisi tubuh kita juga.
ReplyDeleteAku udah pertengahan tahun lalu, dapetnya Moderna pula, kalo kata orang2 mah parah banget efeknya. DAn bersyukur cuma sehari aja parahnya akutu meski jadi robot di kasur karena pegel2, ga bisa ngapa2in. Hahaa..
jadi keingetan klo aku blom booster nih mba. pas jadwal mau booster di awal februari lalu eh qadarullah suami positif, lanjut aku juga positif. jadi deh ketunda. katanya kasih jarak 1 bulan setelah kembali negatif untuk bs booster. lg nunggu 1 bulan dulu nih baru mau booster insyaAllah
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah dapat vaksin booster ya, mbak...Kalau di rumahku baru suami saja, aku belum jadwalnya karena sempat kena Delta jadi tertunda vaksin keduanya.
ReplyDeleteSemoga vaksin booster ini bisa melindungi diri kita dari paparan virus covid ya
Tiap orang memang beda-beda ya reaksi tubuhnya setelah divaksin. Aku dulu vaksin pertama dan kedua Astrazeneca, efeknya cuma pegal di tangan sekitar 3 harian. Baru aja 6 bulan ini, baru muncul ticket ke 3 utk vaksin di peduli lindungi, sekarang masih menunggu ada vaksin booster di tempatku.
ReplyDeleteDuh aku jadi inget aku belum booster ke 3, dan aku juga pake AZ oma Tuti
ReplyDeletentar langsung ke Puskesmas terdekat deh, tanya tanya (lah kok tanya bukannya vaksin!)
Emang setiap orang KIPI nya akan beda beda ya mbak
ReplyDeleteSesuai kondisi tubuh
Lega ya sekarang sudah lengkap vaksinasimya
Alhamdulillah sudah vaksin booster ya...Semoga sehat selalu dan pandeminya cepet kelar nih... Aku masih nunggu nih..semoga secepatnya bisa vaksin booster
ReplyDeleteSaya juga sudah vaksin booster mbak, dapat jadwal 18 februari kemarin. Astrazeneca juga. Kalau saya vaksin 1 dan 2 juga astrazeneca.
ReplyDeletePas selesai observasi vaksin booster ini dikasih obat sama petugasnya, 2 butir. Yang satu disuruh segera minum, satunya kalau merasa nggak enak badan. Berhubung saya nggak bisa minum obat kalau nggak pakai pisang, nggak saya minum obatnya. Sampai di rumah juga udah lupa. Alhamdulillah nggak ngerasa efek apa-apa.
Alhamdulillah,
ReplyDeleteSetelah vaksin booster astrazeneca semoga imun menjadi semakin baik dan jauh dari penyakit.
Ikhtiar maksimal untuk tangkal pandemi yaa, kak.
Alhamdulillah sudah lengkap ya mak untuk vaksinnya, selain vaksin 1 & 2 juga boosternya sudah. Aku tinggal nunggu jadwal untuk booster nih, karena kemarin baru pulih dari covid untuk yang kedua kalinya. Sehat-sehat ya mak.
ReplyDeletealhamdulillah tenang ya udah vaksin booster. kalo aku belum. karena kondisi badan bolak-balik ga fit mulu. mudah2an bisa segera membaik dan bisa divaksin booster :)
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah booster ya mak vaksinyya. Alhamdulillah juga sekarang pegal di bekas suntikannya sudah hilang. Semoga sehat selalu dan gak kena virus Covid.
ReplyDeleteKalau saya udah sejak Januari mau booster tapi ditunda karena kondisi waktu itu belum sehat, bahkan sampai sekarang saya masih tunda. Semoga nanti segera vaksin booster juga.
Saya harusnya Sabtu lalu dapat vaksin booster, tapi kondisi badan lagi sakit, kado ya, diurungkan.
ReplyDeleteTiap-tiap orang memang beda-beda ya efeknya. Temen-temenku juga gitu, ada yang demam 2 hari, ada yg cuma rasa pegel aja di bekas suntikan, ada juga yg mual.
Alhamdulillah aku juga udah vaksin booster. Kmrn pake phizer. Ya ampuunn udahannya tepar aku 2 hari
ReplyDeleteAku belum vaksin booster nih mak. Masih menunggu panggilan. Kayaknya bulan April besok udah dapet jadwal vaksin booster
ReplyDeletekalo udah sinovac, maka baiknya emang segera booster deh supaya lebih baik. kecuali kayak saya yang vaksin moderna, jadi harus menunggu dulu bahkan katanya gak perlu booster lagi. Tapi pastinya nunggu nanti aja dulu, booster sekarang kan buat yang udah sinovac, nunggu giliran aja
ReplyDeleteAlhamdulillah, makin lengkap ya vaksinnya, Mba. Moga Allah sehatkan selalu sekeluarga. Ikhtiarnya udah maksimal dilakukan. Kabarnya emang bikin pegel gitu juga ya mba. Tapi gpp lah. Saya pun belum ini
ReplyDeleteKalau udah vaksin sinovac apa bisa ikut vaksin ini juga? Mengingat jenis vaksin ini lebih mudah
ReplyDeleteEfeknya macam-macam ya mba di tiap orang. Suamiku booster dapet Moderna, tepar mpe 3 hari, padahal kondisinya fit banget dia. Nah, ibuku yang hampir 80 tahun, dapetnya Pfizer, sama sekali ga ada KIPInya. Aku nih malah yg belum booster gara2 terpapar virus beberapa minggu yang lalu. Sampai sekarang belum fit 100%.
ReplyDeleteAku belum vaksin booster. Kemarin sebenarnya ada di desaku, tapi pas banget badan kurang sehat. Nanti deh mau cari info di puskesmas aja. Bersiap juga sama efek KIPInya
ReplyDeleteSaya belum dapat vaksin booster, Mbak. Malah kemrin habis positif covid. Ini belum cek lagi kira2 kapan bisa dapet kalau alumni covid begini. Ternyata efek booster untuk AZ dan Pfizer juga sama dengan dosis 1 dan dosis 2-nya ya. Dulu saya dapat Sinovac jadi gak ngerasain. Suami saya AZ, demam sampai 3 hari.
ReplyDeleteSaya belum booster, bismillah nanti ah mau kalau badan sudah fit bener nih, soalnya pake AZ ini temen dan saudara saya banyak yang tumbeng.
ReplyDeleteWah menarik banget pengalaman soal vaksinnya. Aku sendiri blm dapat vaksin booster karena aku pakai Moderna untuk vaksin 1&2 di akhir tahun, jd jeda nya cukup lama nih buat dapet booster
ReplyDelete