Game edukasi untuk anak usia dini. Moms, salah satu fitrah anak usia dini adalah senang bermain. Main apa saja mereka suka. Semua benda yang ada di dekat anak bisa secara otomatis menjadi mainan anak.
Jadi Moms, karena bermain adalah fitrahnya anak-anak, jangan dimarahi jika anak senangnya bermain. Seperti halnya kita, selalu ingin bergerak, bekerja, anak juga sedang melakukan aktivitas bekerja, yaitu bermain.
Game Edukasi untuk Anak Usia Dini
Semakin dini usia anak, penting sekali stimulasi diberikan kepada anak agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Ada 5 aspek perkembangan yang penting dirangsang, yaitu aspek kognitif, aspek fisik motorik, aspek norma agama dan moral, aspek bahasa dan aspek sosial emosional.
Beberapa hari lalau saya mengajak Saki untuk mengikuti event Nilo Funtivity: Experiment Day Saatnya Bermain sambil Belajar bersama dengan Lemonilo dan Buumi Playscape.
Di dalam event ini Saki dan teman-temannya diajak
- Menari bersama
- Experiment Bye-bye Germs!
- Experiment Watering the Plants!
- dan Quiz Interaktif
Menari Bersama
Menari adalah salah satu kegiatan motorik yang disukai oleh anak-anak. Dari mulai anak mulai bisa mendengar, anak akan merespon suara yang didengarnya dengan berbagai ekspresi.
Saya kadang suka amazing dengan fitrah anak-anak ini. Tidak diajarin, begitu mendengar suara musik, eh Saki bisa mengikuti iramanya dengan bergerak sesuai irama.
Kegiatan menari menstimulasi motorik kasar maupun motorik halus dalam waktu bersamaan. Gerakan menari akan membuat tubuh anak menjadi lentur dan perasaan hatinya menjadi senang dan bahagia.
Namun perlu diingat oleh orang tua, musik yang didengarkan kepada anak-anak yang baik-baik ya, yang bisa meningkatkan kecerdasannya, jangan memperdengarkan musik yang sering dijadikan orang dewasa untuk menari dengan gerakan erotis.
Experiment Bye-bye Germs
Experiment bye-bye germs ini membuat tiruan tangan dan kuman-kuman yang digambar di atas plastik. Menarik sekali permainannya dan membuat Saki suka mencobanya. Menurutnya seru sekali mencuci tangan hasil gambarnya dengan dicelupkan ke dalam air dan ternyata kuman-kumannya hilang!
Dia terus mencobanya setelah kelas virtual selesai. Katanya mau buat lagi, supaya bisa menghilangkan kuman-kuman.
Memang sih, ya, di masa ini pembelajaran harus konkrit ya, agar anak bisa membayangkan dengan nyata sebuah perubahan yang terjadi ketika kita melakukan sebuah aktivitas.
Jika hanya disuruh mencuci tangan supaya kuma-kuman hilang, anak hanya menurut saja. Namun dengan melakukan eksperimen seperti ini, anak lebih paham mengapa penting mencuci tangan. Jadi Saki pun mencuci tangan dengan penuh kesadaran sendiri.
"Mi, kita harus sering cuci tangan pakai sabun dan air agar kuman-kuman hilang!" Begitu kata Saki.
Alat dan bahan membuat eksperimen Bye-bye Germs
- Plastik kiloan/plastik klip bening
- kertas
- spidol whiteboard
- alat mewarnai
- wadah baskom
- air
Cara melakukan ekperimen:
- Gambar telapak tangan anak di atas plastik. Gambar juga kuman-kuman dengan spidol warna di atas plastik.
- Masukan kertas ke dalam plastik agar gambar telapak tangan dan kuman-kuman terlihat.
- Siapkan wadah baskom yang sudah diisi air. Masukan plastik bergambar, minta anak untuk membasuh gambar tangan, seolah-olah sedang mencuci tangan, hilangkan gambar kuman-kuman dengan air.
- Kuman-kuman pun hilang!
Experiment Watering the Plants
Experiment ini agak sulit, karena ternyata bahan-bahan di rumah tidak memenuhi syarat semua, sudah hampir habis! Tapi meski begitu, Saki masih bisa mengikuti kegiatan dengan bahan seadanya.
Experiment watering the plants ini anak-anak diajak membuat tiruan tanah dari soda kue kemudian tanah tiruan itu disiram dengan air cuka. Terjadi proses kimiawi yang membuat tanah berbuih dan menimbulkan bunyi. Wah menarik sekali.
Bahan dan alat yang dipergunakan untuk experiment watering the plants
- soda kue
- Pewarna makanan berwarna cokelat
- cuka
- sarung tangan plastik (saki gak pake sebab gak ada)
- sendok
- daun-daunan kecil atau bunga kecil
- piring
Cara membuat:
- Masukan soda kue secukupnya ke dalam piring lalu beri pewarna makanan berwarna cokelat. Aduk hingga rata.
- Tanam bunga kecil ke dalam tanah tiruan dari soda kue itu.
- Siram tanah tiruan dengan cuka. Terjadi proses kimiawi dan bunganya muncul ke permukaan tanah.
- Wah seru sekali! Saki sampai berdesis kagum melihat proses kimiawi yang terjadi. Ternyata soda kue jika disiram cuka akan menimbulkan suara dan buih yang banyak.
Namun demikian Moms, terus dampingi anak-anak dalam berekperimen ya, agar tidak terjadi kecelakaan selama melakukan kegiatan permainan experiment sains.
Quiz Interaktif
Ada quiz interaktifnya seru banget. Saki berkali-kali ingin mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Kakak-kakak hanya saja belum beruntung karena peserta yang mengacungkan tangannya pun banyak hehe
Alhamdulillah, rezeki tidak kemana. Alhamdulillah Saki memenangkan juga challenge keseruan bermain bersama Lemonilo dan Buumi Playscape ayng diposting di Instagram. Saki mendapatkan juara ketiga. Wah senangnya!
Simpulan
Bermain sambil belajar adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari anak usia dini. Bermain bagi anak usia dini adalah pekerjaannya. Dengan mendukungnya bermain, artinya ayah bunda juga mendukung proses si kecil dalam belajar.
Nah, Moms, cukup sekian sharing saya mengenai game edukasi untuk anak usia dini. Yuk dampingi terus tumbuh kembang anak-anak kita dengan mendukungnya dengan terus bergerak dan melakukan aktivitas bermain dan belajar yang menyenangkan.
Post a Comment
Post a Comment
iframe komentar