Hai, Moms, apa kabar? Dulu, pertama kali doyan nulis mulai kapan? Kalau saya doyan nulis saat hamil anak kelima. Alhamdulillah waktu saya hamil anak kelima itu justru ini jadi puncaknya merealisasikan mimpi saya menjadi seorang penulis. Saat hamil muda anak kelima, memang tidak mudah karena saya diserang morning sick juga. Mana harus mengasuh 4 anak lainnya juga, kan. Saya berusaha positif thinking bahwa hamil bukan halangan untuk melakukan berbagai aktivitas. Dan alhamdulillah sampai jelang melahirkan saya bisa mengikuti sebuah lomba menulis cerpen yang diangkat dari sepotong kisah inspiratif yang diadakan Hasfa Publishing dan memenangkan juara pertama. Alhamdulillah.
Ah, kalau mengingat itu, rasanya saya bahagia sekali. Karena saya menemukan passion saya. Jadi ingin menceritakan awal mulanya saya mengenal dunia literasi anak dan berkontribusi menulis buku cerita anak dan keluarga.
Awalnya, setelah saya kembali dari Jepang tahun 2007, saya tidak tahu harus melakukan apa, Jadi tahun 2009, akhirnya saya memutuskan untuk bekerja sampingan sebagai seorang book advisor buku anak terbitan Mizan. Waktu itu anak baru 4 orang. Si sulung SD kelas 2 dan anak nomor dua kelas 1 SD, sementara yang nomor 3 dua tahun setengah dan nomor 4 satu tahun. Dengan menjadi book advisor, saya bisa mendapatkan buku contoh, kan.Buku-buku yang saya tawarkan ini buku yang hard cover dan harganya perpaket dengan kualitsa premium, jadi harganya juga lumayan, kan. Hasil kerja saya bisa dibelikan buku juga nantinya. Apalagi dengan promo yang besar, saya jadi double keuntungan. Memberikan buku berkualitas kepada anak-anak seperti EBM (Ensiklopedia Bocah Muslim), Hallo Balita, Confidence in Science, sekaligus saya juga punya penghasilan.
Alhamdulillah usaha saya lancar. Setiap hari saya bisa antar jempur si teteh (anak kedua) sambil membawa kedua anak saya yang masih balita. Saat mengantar anak sekolah, saya ada kesempatan berteman dengan mama-mama teman anak saya. Saya pun menawarkan buku kepada mereka sambil membawa buku-buku contoh. Lalu karena bukunya bagus, sekolah memberikan waktu kepada saya untuk presentasi produk. Alhamdulillah, selama itu, usaha saya lancar dengan arisan buku.
Namun, hal menyenangkan itu hanya bertahan sebentar. Bulan Juli 2010, saya harus mengikuti suami pindah ke Malaysia karena suami diterima menjadi dosen di Universitas Teknologi Malaysia, Johor Bahru. Saya berusaha untuk mencoba menjadi BA (book advisor) jarak jauh, namun tetap saja, itu tidak bisa dilakukan. Selama menjadi BA (book advisor) saya sempat ngebatin andai saya bisa
menulis buku sendiri dan menjual buku-buku karangan saya sendiri, tentu
lebih menyenangkan. Tekad saya bulat akan menulis buku cerita anak.
Tak disangka, dua bulan setelah saya pindah ke Malaysia, saya hamil anak kelima. Sebagaimana ibu hamil, sampai 3 bulan ke depan pastilah terkena morning sickness dan keluhan hamil yang lainnya. Kalau istilah dalam bahasa sunda “nyiram” atau ngidam bahasa populernya. Hamil kelima pun saya mengalaminya. Tapi alhamdulillah saya bisa menguatkan diri dan berpikir positif. Saya kuatkan hati dan berbicara dengan diri saya, “Hamil adalah hal yang membahagiakan. Bismillah, insyaAllah bisa melewatinya!”
Saya kuatkan diri dan membaca literature penting seputar ibu hamil muda. Alhamdulillah dengan mengikuti saran yang ada, misalnya saat bangun tidur, ngemil biskuit dan minum teh hangat, sangat membantu sekali. Saya pun bisa mempersiapkan anak-anak ke sekolah tanpa hambatan. Kebetulan suami saya pintar memasak. Dia membantu menyiapkan sarapan pagi untuk kami sekeluarga. Saat siang hari, saya makan sedikit tapi sering dan memperbanyak ngemil buah-buahan untuk menahan rasa mual. Minum jus dan minum suplemen minyak ikan sangat membantu kebugaran saya setiap hari.
Di Johor Malaysia, saya dipertemukan dengan tetangga dan teman-teman yang baik. Baru ketemu pertama kali rasanya sudah kenal lama. Apalagi ketika saya mulai belajar menulis, tetangga saya pun suka menulis juga. Makanya ketika akhirnya saya dipertemukan dengan teman-teman dengan passion yang sama, sungguh membuat saya tambah bersemangat. Gara-gara virus menulis, saya menjadi doyan menulis. Saya tak pernah melepaskan satu momen pun dari pandangan saya. Saya catat dalam buku catatan saya, kemudian saya tuliskan menjadi satu rangkaian cerita. Dan tahu tidak, tulisan saya itu masuk dalam beberapa buku antologi sejak saya hamil anak kelima itu.
Semua buku antologi itu pernah duduk manis di toko buku besar seperti Gramedia dan Toga Mas. Beberapa judulnya adalah For The Love Of Mom (penerbit Imania), Emak Gokil (Penerbit Rumah Ide), Storycake for The Amazing Mom’s (Penerbit GPU), Ketika Buah Hati Sakit (Indie Publishing), Curhat Bisnis (Calista Publishing) dan masih banyak lagi. Semua buku antologi itu saya tulis ketika saya hamil anak kelima. Mungkin di antara teman-teman ada yang satu buku antologi ya dengan saya. Senang, kan, waktu pertama kali akhirnya tulisan kita layak diterbitkan dalam satu buku. Hingga hari ini, buku antologi yang ada tulisan saya, baik cerpen maupun kisah inspiratif berjumlah 31 buku. Alhamdulillah.
Dan bonus yang paling membuat saya bahagia adalah setelah melahirkan anak kelima salah satu cerpen saya menjadi juara pertama diajang lomba menulis cerpen yang diadakan oleh Hasfa Publisher pada tahun 2011. Godaan menulis buku antologi itu sangat besar sekali. Ketika mengikuti lomba menulis cerpen ini, saya maju mundur, antara ikut atau tidak, karena saya mau melahirkan, apakah bisa? Akhirnya saya mengikuti lomba menulis cerpen itu tanggal 1 Juni 2011 (pas deadline seperti biasanya hehehe the power of singa mati hihihi). Setelah itu saya pasrah dengan hasilnya. Yang penting sudah mengirim tepat waktu. Karena sudah waktunya melahirkan anak kelima, saya pun mulai mempersiapkan persalinan. Alhamdulillah anak kelima lahir dengan sehat selamat tanggal 21 Juni 2011.
Saya tidak mengikuti lagi perkembangan lomba cerpen itu. Namanya juga pemula, kan. Ternyata pengumuman pemenang sudah dilakukan pada tanggal 14 Juni 2011, hanya saja saya tidak tahu kalau menang lomba itu. Baru ngeh ketika diberitahu oleh tetangga saya, Bu Ary, ketika dia menengok saya seminggu setelah melahirkan. Alhamdulillah ala kulli hal. Kado melahirkan anak kelima yang masyaAllah, membuat saya bahagia sekali. Saya hampir tak percaya dengan percepatan yang saya lakukan ketika hamil dan mengasuh keempat buah hati saya. Ternyata jika ditekuni akan membuahkan hasil juga. Alhamdulillah.
Tahun 2011 juga menjadi awal mula saya bersama teman-teman di Johor mengikuti komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) dan komunitas Penulis Bacaan Anak (Paber). Duh jadi kangen dengan dua komunitas ini jadinya. Lalu, pada bulan Mei tahun 2011 ketika umur kehamilan saya 7 bulan, saya diangkat menjadi ketua FLP Cabang Johor Bahru, Malaysia. Sehingga dengan demikian, fix, saya harus terus mengasah keterampilan saya dibidang menulis agar bisa berkontribusi di dunia literasi.
Saya pun banyak mengikuti kelas-kelas menulis online (karena saya di Malaysia dan gurunya di Indonesia). Dengan tekad, bayar kelas harus balik modal! Saya mengikuti kelas Winnernya Kang Ali Muakhir, Kelas Ajaibnya Kang Benny Ramdhani, Kelas editor dengan Kang Dadan Ramadan, kelas Ilustrasi, kelas menggambar Kang Iwan Darmawan, kelas picture book dengan Bunda Ary Nilandari, Kelas Cernak realistis kontemporer bunda Ary Nilandari, Kelas dengan Mas Imran Laha, Kelas Ubur-ubur Mbak Rae Sitta Patappa dan mas Bambang Irwanto (dua nama ini langganan terbit di Majalah Bobo) dan kelas Cerpen Bunda Afifah Afra, kelas menulis kisah inspiratif Teh Indari dan mbak Nurul Asmayani dan kelas penerbitan buku pak Bambang Trim. Banyak ya, guru menulis saya. Alhamdulillah.
Dan alhamdulillah dari kelas-kelas itu, buku cerita anak saya pun satu per satu terbit. Ada yang terbit di BIP, DAR!Mizan, Qibla, Penerbit Pelangi Indonesia, Bitread, dan ada yang terbit di Badan Bahasa Kemendikbud dan Inovasi FLP. Hingga hari ini buku cerita anak yang saya tulis berjumlah 16 buku. Salah satu buku cerita anak yang saya tulis bersama mbak Nelfi Syafrina, alhamdulillah mendapatkan penghargaan dari Islamic book award 2014, sebagai buku Islam Terbaik kategori Fiksi Anak. Judul buku tersebut adalah Anak Muslim Cerdas, Petualangan Seru Memecahkan 30 Teka-teki, diterbitkan oleh Dar!Mizan.
Terkadang, ketika saya merenungkan perjalanan saya menekuni dunia literasi ini, seperti ada benang merah dalam perjalanannya. Setiap langkahnya terselip doa dan mimpi yang sengaja atau tak sengaja terbersit atau terucapkan. Kemana pun saya melangkah, Allah menuntun saya ke arah apa yang menjadi tujuan saya. Saya jadi sangat yakin, tak ada yang tak mungkin dikerjakan oleh seseorang. Meski pada saat itu saya sedang hamil namun tak menjadi halangan meraih mimpi. Justru pada saat itulah mimpi itu mula menjadi kenyataan. Oleh karena itu menjadi seorang ibu hamil, baik hamil muda sampai menjelang kelahiran dedek bayi bukan halangan kita untuk maju. InsyaAllah dengan kekuatan hati, tetap positif thinking dalam segala keadaan, semua akan baik-baik saja. Menguatkan mental positif saat hamil adalah sebuah keniscayaan agar bumil sehat dan selalu bahagia.
Jadi, kalau Moms, mulai doyan nulis sejak kapan? Sharing yuk! Jangan-jangan kita satu alumni kelas menulis.
Seruuu sekali pengalaman mba Sri
ReplyDeletePindah2 negara dgn bawa "rombongan sirkus" sungguh pengalaman yg amazing ya Mbaaa
Itu bawaannya pasti segambreng dah
Aaakk, aku juga demen nulis, tapi kayaknya blm pernah yg sekomunitas bareng dgn mba Sri dan para book advisors.
Alhamdulillah, kita ketemu di kancah blogging yak.
Setiap berangkat pindahan sebenernya hanya bawa beberapa koper aja mbak. Tapi pulangnya kopernya beranak dan belum lagi kardus-kardus ukuran jumbo yang dikirim lewat kapal laut, hihihi
Deleteiya mbak. alhamdulillah tahun 2012 saya untuk pertama kali melek blogging karena ikutan kumpulan emak2 blogger. alhamdulillah. setelah itu tambah asyik nulis karena bisa di blog atau di jadi buku
Aselikk keren banget!
DeleteSelalu BANGGA dgn mamak2 yg hobi blogging dan berbagi inspirasi
Thanks much udah sharing ya
Saya kalau suka nulis sejak bisa menukis dan baca. Ingat aja sewaktu sd, teman pada malas kalau ada pelajaran mengarang, kalau saya malah suka dan selalu minta kertas tambahan untuk mengarang pas lagi ujian bahasa Indonesia.
ReplyDeleteKita masuk IIDN samaan waktu itu. Terus ingat ikut kelas cerpen juga dan ada antologi bareng tapi saya juga udah lupa. Saya waktu itu masih kuli juga di Taiwan
wah iya teh Okti, tahun-tahun itu beneran seneng deh yaa. ketemu sama emak-emak yang samaan passionnya itu jadi semangat berdaya dari rumah. Menulis juga bisa jadi healing kita dengan kerempongan tiap hari ngelola rumah yaa.
DeleteBetul sekali Mbak
DeleteApalagi saya yg kerja di negeri orang, penuh banget dengan duka. Menulis jadi salah satu pelarian. Alhamdulillah larinya ke menulis, bukan hal negatif seperti teman TKI lainnya. Hiiy...
luar biasa sekali pengalamannya ya mbaa, prestasinya juga ga main2, sering2 share ya mbak biar saya terinspirasi hehee
ReplyDeleteAlhamdulillah kak winda. salah satu hikmah bergaul sama emak-emak dengan passion yang sama. Siap kak, semoga setiap kali menulis, tulisan itu bermanfaat. Kak winda yang expert merawat diri dan menggunakan skincare, bisa lho sebenarnya menulis kisahnya menjadi buku kak. Pasti laris maniss.
DeleteMba Sri Ummi Saki rajin banget ikutin kelas belajar. JAdi nambah ilmu. Dan juga alhamdulillah jika menang. Tak mudah membagi waktu tapi mba Sri udah membuktikan kalau mba bisa :)
ReplyDeleteIya umi, alhamdulillah. Ini juga karena dukungan dari anak-anak juga suami. Kalau tanpa dukungan mereka juga mungkin tidak akan bisa membagi waktu antara menulis dan keluarga. Alhamdulillah Allah juga mudahkan semua jalannya.
DeleteSalut bangeeed sama mbak Sri yang sangat aktif menulis meskipun ada kerempongan dengan para buah hati tersayang. Itu seru ya pas lagi ngetik, anak boboan di kursi/ sofa. Ga ada halangan bagi mbak ternyata mau berada di mana dan kapan aja, menulis udah jadi passion yang harus dijalani karena bikin happy.
ReplyDeleteNamanya membawa berkah ya teh, dan jadi bukti kalau banyak anak gak bikin perempuan jadi tambah bodoh dan ngelombrot (aduh, apa itu bahasa epiknya kumal wkwkkw), tapi bisa jadi semakin cerdas dan multi talent. Btw itu bukunya aku punya dong
ReplyDeleteWah saya suka nulis sejak SMP, Mba. Jamannya nulis diary. hampir tiap hari saya tulis. Bahkan ketika kuliah saya dan sahabat saya tukar-tukaran diary. Kebetulan dia dapat kuliah di Bandung saya di Depok. Kalau ketemu kita tukaran tulisan. jadi tidak berasa jauh. Dan jaman dulu saya suka sekali berkorespondesi dengan teman-teman saya diluar daerah. Memang asyik kalau sudah menulis. Sayangnya saya tidak seriusin, jadi buku baru ada tahun 2011, lama yaaa... hahaha... andai saya seriusin mungkin sejak kuliah saya sudah punya buku.
ReplyDeleteMbak..salut padamu, semangat belajarnya luar biasa. Dan karyanya sudah menggunung gitu...Keren!
ReplyDeleteKalau sudah nemu passion kita memang makin bahagia ya saat melakoninya
Semoga makin banyak karyanya dan terus berbagi manfaat bagi sesama.
Aku baru nulis serius (ngeblog) saat umur 40 tahun jadi sudah 5 tahun deh saat ini
Kita belum pernah satu antologi, tapi satu guru..aku mulai nulis setelah gabung kelas ke IIDN - Teh Indari
Saluut dg perjalanan menulis mbak.. Terima kasih sudah membagi pengalaman ini ya mba..sangat menginspirasi!
ReplyDeletemasya Allah bumil produktif ini yaa, tiap hamil dapat rezeki semangat belajar menulis sampai berkarya puluhan buku. SElamat mbak ...
ReplyDeleteAnak Muslim Cerdas kesukaan anakku, nih. Senangnya melihat ia semangat mencari ayat Alquran setelah membaca buku ini. Terima kasih Mbak Tuti.
saat hamil anak ke lima yaaa mba. Wooow... aku sih sering menulis karena pekerjaan namun mulai menikmati blog saat anak udah mulai agak besar justru hehe
ReplyDeleteSukses terus ya teh, meski sekarang anak-anak dah mulai gede, moga makin produktif terus. Aku tunggu karya baru teteh ini
ReplyDeleteLuar biasa mbaaa, bisa tetep produktif saat hamil dan mengasuh anak-anak. Makasi sharingnya ya Mbaaa bikin aku ketularan semangatnya....
ReplyDeleteSejak jaman di Hongkong mba Tuti. Tahun 2011 itu nggak kebayang bisa jadi penulis gara-gara pinjem buku temen sebelah rumah
ReplyDeleteAh keren mba. Perjuangannya inspiratif banget. Senang baca kisah tentang ibu-ibu yang masih tetap bisa berkarya dan berprestasi begini.
ReplyDeleteMba Tuti luar biasa nih. Bahkan ketika hamil malah makin rajin menulis yaaa.. Jadi malu nih, selama ini tidak belajar untuk menulis dengan tekad sekuat Mba Tuti.
ReplyDeleteMasya Allah bukunya sudah 31. Hebat mbak, sungguh menginspirasi. Kehamilan bukan halangan untuk berkarya ya, malah menjadi makin produktif. Saya selama hamil dan punya anak kecil justru tidak produktif karena selama 9 bulan saya tepar dan sangat lemas :D Sukses selalu mbak.
ReplyDeleteMashaAllah~
ReplyDeleteAllah langsung menjawab kesabaran dan doa juga ikhtiar kak Sri yaa..
Aku salut banget perjalanan literasi dan menulisnya, kak.
Semoga terus berkarya dan menjadi jariyyah kebaikan yang mengalir.
Aku pengagum beratmu looooh "Oma" Tuti Arien
ReplyDeleteaku dulu bahagia ga terkira dapat buku yang dokter gigi, terus aku beli yang Anak Muslim Cerdas ini anak-anakku juga sukaaaa pake banget!
semoga selalu sukses yaaa Tuti
Kalau seneng menulis sejak masih SMP. Tetapi, sebatas ditulis di buku. Sedangkan kalau jadi blogger sejak anak kedua saya masih batita. Alhamdulillah masih terus menulis masih sekarang
ReplyDeleteWah, Mbak, kita pernah satu buku ya ternyata di antologi berjudul For The Love Of Mom (penerbit Imania) dan Storycake for The Amazing Mom’s (Penerbit GPU). Pas awal-awal aku juga masuk ke dunia kepenulisan nih. Tapi baru mulai ngeblognya telat banget aku, baru tahun 2017 sih
ReplyDeleteMasya Allah ga kebayang deh ribetnya hamil anak kelima tapi tetep semangat nulis, dan ternyata prestasinya lebih luar biasa lagi. Salut deh aku mba
ReplyDeleteInspiratif banget mbak Sri, pas hamil malah jd produktif yaa.
ReplyDeleteApalagi hamilnya jauh dari keluarga pula saat itu.Pernah dapat penghargaan pula bukunya.
Aku doyan nulis yang bener2 kyk ngarang itu sejak SD kyknya, soalnya suka buku Enyd Blyton dan pengen nulis karya seperti itu. Msh jd cita2 pengen nulis buku anak. Ajarin donk hehehe
sebenarnya sudah suka nulis dati kecil
ReplyDeletenamun mulai benar benar serius ya tahun 2017
mulai dari nulis buku dulu lalu ngeblog
Wah jadi inget mbak aku juga pernah jadi BA Mian tapi aku gak tekun jualannya, kalau ada yg mau aja :)
ReplyDeleteAlhamdululillah dari BA akhirnya bisa nulis buku sendiri, hamil bawa berkah
Berkah banget ya pas hamilnya, hehehe. ayook hamil lagi, aku juga pas hamil annasya lahiran buku 4, mendirikan blogger bengkulu, hehehe. ini kayak menepiskan ya bahwa masa hamil tuh wanita gak produktif, mereka salah deh kalo udah baca tulisan mak ini
ReplyDeleteLuar biasa....kagum aku mbak.. Dalam kondisi hamil anak kelima malah makin produktif... Aku hamil anak satu aja stres. Kpan dong buka kelas menulis cerita anak gitu, aku mau ikutan. Pengen belajar bikin cerita anak juga dari masternya nih
ReplyDeletebanyak kisah saat anak ke-5 ya mbak jadi terus nulis bermacam-macam. pasti kalau si kecil diceritain ini dia pasti bangga dan nemeni ibunya nuliis dari jaman kandungan
ReplyDeletekagum banget aku tuh ummi sama penulis buku anak karena sangat tidak mudah, beda sama buku dewasa. buku anak harus sesuai dengan target usianya, ngga boleh terlalu banyak, padat tapi berisi. belulm lagi ilustrasinya.
ReplyDeleteKalau bikin pelatihan atau sharing menulis mau dong ikutan mba Tuti. Pasti seru banget. Jadi ingat pas bunda Triana kopdar ma kamu di Bogor aku jadi nyesel nggak ikutan
ReplyDeletePerjalanan menulis yang penuh hkmah yaa, kak..
ReplyDeleteTernyata halangan malah menjadi kekuatan dan dukungan keluarga, itu yang paling penting.
Masya Allah Teteh, saya salut banget sama dirimu selalu produktif meskipun sibuk mengurus anak-anak.
ReplyDeleteAku pertama kali nulis blog justru karena berbisnis mlm mbak. Jadi ceritanya diajarin pasang banner di web. Nah, daripada bayar di web orang, mending aku bikin Web sendiri kan. Hehe. Lama2 hrs isi Web ato blog tersebut dengan artikel. Ya akhirnya nulis deh. Eh tapi sebelumnya aku sempat gabung ke komunitas menulis fiksi. Dari sana baru tahu kalau founder dan beberapa anggotanya pny blog
ReplyDeleteBarokallah Mbk Sri, sukses selalu ya, usia tak menyurutkan semangat untuk mngejar impian ya, keren banget Mbk Sri buku anaknya banyak!
ReplyDeleteAku kapan ya suka nulisnya..kayaknya emang udah sejak jaman kuliah hehe..ya masih up and down sampai sekarang sih... semoga makin produktif ya mak menulisnya..
ReplyDeleteStrong banget Teh, kalau aku memang makin banyak nulis ya pas hamil pertama karena merasa kalau nanti anak lahir sudah rempong nggak ada waktu nulis buku jadinya nabung naskah yang banyak hihihi
ReplyDelete