Hai, Moms, pagi ini saya mau sharing resep Kroket warisan nenek saya. Resep ini sudah turun temurun empat generasi. Dimulai dari buyut, diturunkan kepada nenek. Lalu nenek menurunkan kepada mama. Kemudian mama menurunkan kepada kakak perempuan saya. Di antara 3 anak mama, memang kakak yang paling pandai masak, semua masakan nenek dan mama kakak kuasai. Kalau saya, karena penggembira, bantu setengah tengah, jadi keahlian juga setengah setengah. But its oke, alhamdulillah meski demikian saya masih bisa membuat kroket warisan nenek, meskipun tak selezat aslinya, tapi anak, suami suka juga hehe
Nah, awalnya, hari Rabu lalu, saya berencana datang silaturahim ke rumah dosen penguji, meminta tanda tangan kepada beliau. Saya bingung, bawa apa ya ke rumah pak dosen? kue lebaran sudah habis, sementara kalau beli kue jadi suami tak mengijinkan. Akhirnya semalaman saya putar otak. Kata anak anak, buat mochi aja. Saya sangsi karena mochi kan dimakan setelah dibulat bulat gitu ya. Saya memikirkan, saya juga ga mau makan bekas tangan orang kalau dimakan mentah, biasanya saya masak lagi rumah atau dipanggang. Lagipula, belum tentu pak dosen suka makan mochi.
Hmm, akhirnya saya inspeksi ke kulkas. Masih ada wortel, daun bawang dan ada kentang juga. Saya akhirnya bertekad membuat kroket saja. Meskipun ribeut tapi hasilnya tidak akan memalukan dan tentu semua orang suka.
Yap, kroket warisan nenek memang disukai oleh semua orang. Dulu nenek jualan kroket, setiap hari produksi 100 biji selalu kurang. Belum jam 6 pagi, sudah habis. Laris manis. Kebanyakan pelanggan, yang kebanyakan tetangga dekat dan jauh datang langsung ke dapur. Kakak juga begitu, setiap hari bisa produksi kroket sebanyaj 200-300 biji, bahkan pernah 500biji, karena banyak yang memesan. Alhamdulillah. Ntah bagaimana itu manajemen waktunya, tapi kakak selalu verhasil membuat banyak. Dibantu oleh anak anak tetangga yang mengaji setiap sore ke rumah dan dibantu papa. Waktu itu saya sudah tinggal di Jepang, jadi tidak mengikuti langsung kisah kakak, sepertinya menyenangkan jualan laris manis begitu yaa. Sebelum jam 7 habis semuanya. Sampai sekarang masih ada yang pesan kroket kepada kakak, tapi kakak menerima pesanan dari uwa tante dan saudara dekat saja. Karena sudah tua, tenaganya sudah berkurang. Setelah membuat kroket sendiri saya pun jadi maklum, memang perlu effort besar ketika membuat kroket, apalagi jika membuat kulitnya masih manual. Lengan bagian atas bisa berotot.
Kembali ke cerita saya menyiapkan kroket ala warisan nenek. Aslinya kroket nenek bumbunya, wortel dan ubi putih atau merah. Kedua bahan ini membuat kroket menjadi khas banget. Gak perlu pakai air larutan maizena karena bumbunya lembut banget. Rasanya khas banget. Namun karena ubi sedang tidak ada, akhirnya saya memakai kentang sebagai ganti ubi. Rasanya memang berbeda sedikit, kentang lebih gurih, sementara ubi manis, khas banget. Tapi keduanya enak kok, don't worry.
Kroket jadoel warisan nenek, nih. Mau? |
Karena saya janjian dengan dosen penguji sebelum jam 7 saya sudah sampai di rumah beliau, karena pak dosen hendak ke bank di daerah Serpong. Maka saya harus menyelesaikan pembuatan kroket kentang itu sebelum subuh karena setelah shalat subuh saya diantar suami keluar dari rumah. Perjalanan diperkirakan sekitar 1 jam, Bogor - Serpong. Inilah salah satu suka duka kuliah masa pandemi, ya. Dosen jarang ke kampus, jadi mahasiswa yang harus proaktif datang ke rumahnya. Kalau enggak, tesis saya gak rampung-rampung, karena gak ada ttd dosen hehe malah waktu mau ujian ttd dosen pembimbing kurang satu, namun alhamdulillah karena sudah direstui, bisa jalan terus ujian tesis. Beneran butuh waktu dan effort banget kuliah, selesaikan tesis dan ujian sidang di masa pandemi ini. InsyaAllah saya ceritakan di halaman terpisah yaa.
Bismillah. Saya bangun pukul 3 dini hari. Mengupas kentang dan wortel, mencacahnya kecil kecil, mengiris daun bawang, mengiris bawang putih dan menumis bumbu isian kroket. Lalu membuat kulit kroket. Ini yang paling krusial. Kalau gagal, kroket tidak akan jadi. Saya membuat dengan intuisi dan ingatan masa kecil. Tidak kepikiran nelpon kakak, karena waktu suda mendesak sekali. Alhandulillah kulitnya jadi, tapi gak begitu elastis. Kalau digiling kembali lagi ke bentuk asal, udah kayak karet, melar tapi mengecil lagi. Jadi saya tidak bisa membuat kulit yang tipis karena kuatir bolong.
Ini Pastel, isinya mah sama aja dengan kroket |
Testimoni dari dosen pembimbing: kroketnya enak, renyah diluar lembut di dalam, macam kue yang disediakan hotel, tapi kulitnya ketebalan. Hihi, sudah saya duga akan dikritik kulitnya, karena adonan kulit kurang elastis. But terima kasih pak, senang rasanya mendapat apresiasi demikian. Secara masak dengan rasa yang nano nano.
Resep Kroket Warisan Nenek
Nah, moms, berikut ini resep kroket warisan nenek saya. Bumbu kroket ini lezat menurut saya. Bisa dicemil gitu aja, bisa jadi temen nasi juga.
Bahan Bumbu Kroket:
500 gr ubi atau kentang, iris kotak kecil kecil
250 gr wortel, iris kotak kecil kecil
Bihun secukupnya (opsional)
Daun bawang secukupnya
10 butir bawang putih diiris halus.
Gulgar dan kaldu secukupnya.
Mentega untuk menumis secukupnya
Minyak untuk menggoreng.Bahan kulit:
1 kilogram tepung terigu
Mentega secukupnya
Garam secukupnya
1 sendok makan minyak hangat
Air hangat secukupnya (1 buku jari)
Cara Membuatnya:
1. Tumis bawang putih sampai wangi, kemudian tambahkan bawang daun, wortel dan ubi/kentang. Beri air, merica, gulgar dan kaldu aduk rata. Bisa diberi irisan cabe rawit tapi kalau saya tidak, karena saya gak suka pedas. tutup panci. tunggu sampai air agak kering.
2. kalau sudah agak kering, bumbu diaduk-aduk agar tidak gosong bawahnya. Matikan kompor, biarkan dingin dahulu.
3. Cara membuat kulit: campur terigu dan garam, lalu beri air secukupnya, aduk tepung dengan tangan, lalu beri minyak hangat, uleni, beri mentega secukupnya lalu uleni hingga kalis. Simpan adonan di dalam plastik yang diolesi minyak dahulu. Simpan selama kurang 15 menit, baru kemudian digiling dan diberi bumbu.
Hasil gulungan kroket, panjang mirip sama risol yaa |
Selain dibentuk panjang seperti risol, mom juga bisa membuat pastel juga.Isinya sama aja sih. Ini lebih mudah dibandingkan harus membuat kulit, terus menggulung satu-satu. membuat pastel lebih cepat dan gak banyak adonan juga.
hasil gulungan pastel, harus pinter melintir ujungnya biar gak terbuka |
Selamat mencoba Moms, kroket jadoel ini memang istimewa karena dibuat dengan sepenuh cinta.
Salam hangat,
Ah, kroket warisan nenek ini sama banget sama kroket yang suka dibikin mbahku juga. Kalo resep turun menurun tuh rasanya memang beda. Kalo Mamaku ngikutin resepnya mbha, tapi bentuknya lebih dipercantik ya jaman now mah, dan aku sukaaa banget mlintirin ujung2nyaa dari ada pake cetakan.
ReplyDeleteWah, Neneknya hebat bisa sampe ratusan kroket terjual dalam sehari. jadi mau icip2 juga kroket nenek.
iya nenekku emang jago banget, lagipula, jaman dulu emang engga banyak saingan kan, pelanggannya ya area tetangga deket sama jauh aja. Skrg kakak yang nerusin bikin keroket dan tetep banyak yang pesen, satu keluarga aja bisa pesan 50 -100 biji kalau beli keroket warisan nenek.
DeleteKroket ini kalau di tempatku namanya pastel. Aku belum pernah bikin sendiri. Jadi pengin nyobain resep ini.. :)
ReplyDeletewah enak ini kroket, mana resepnya warisan dari nenek udah pasti rasanya enak banget, aku suka begitu juga, minta resep mamah buat beberapa menu favorit
ReplyDeleteBelum pernah bikin Kroket, cuma makan aja, hahaha. Kayanya gampang dipraktikkan ya, Mbak. Butuh ketelatenan aja nih biar berhasil
ReplyDeletePaling suka deh dengan kroket. Nikmati anget-anget bersama saos sambel atau cabe rawit. Wuuu, mantep banget. Kayaknya enak nih kalo minumnya pake air es.
ReplyDeleteMirip sama kroket yang mamaku suka bikin nih mak. Kalo pqs ke rumah mama pasti request bikin kroket atau pastel. Mumpung ada resep ini Harus diangkut dan dipraktekin nih resepnya. Lumayan buat variasi camilan anak2. Makasih mak sharingnya
ReplyDeletemantep mbaak looks yummy. tapi semudah dan seenak apapun aku cuma bisa nelen ludah aja. ga pinter di dapur nih, hahha
ReplyDeleteLoh jadinya pastel? Kalau kroket yang ku tahu itu langsung digoreng atau digulingkan ke tepung panir aja. Prosesnya memang panjang dan cepat habis, heheh. Enak sih!
ReplyDeleteresep di atas untuk berapa buah kroket hasilnya mba? oya kroket dan pastel memang isinya sama hanya bentuk/penampilannya yg berbeda ya mba..hehe..
ReplyDeleteDuh duh kok jadi lapar Teh, kroketnya gemoy banget montok, resep warisan nenek pasti enaaak
ReplyDeleteTelaten banget ya mbak, sampai-sampai bikin kroket untuk dibawa ke rumah dosen.
ReplyDeletesalut..
Kroket selalu kesukaan nih. udah lama ga makan kroket juga. Jadi pengen bikin dengan resepnya mba nih
ReplyDeletewah iya ya mbak, klo soal isi emang mirip ya kroket dan pastel ini
ReplyDeletewah pasti klo kroket warisan resep nenek, rasanya sudah pasti enak ya mbak
Duh...ini camilan favorit akoe hahaha, dulu kalau mama aku bikin kroket udah tahu kalau aku suka banget jadi suka dilebihin porsinya hahaha, aku udah nyoba bikin sendiri kok ngak seenak buatan mamaku. Next mau nyobain resep ini ah...
ReplyDeletekroket tuh jajanan fav aku mbaa, aduh nemu resepnya gini jadi pengen bikin sendiri :) makasih ya mbak
ReplyDeleteWah pakai resep kroket warisan nenek pastinya enak banget iniii. Agak ribet juga ya karena harus bikin kulitnya juga. Kalau di tempatku, kroket kentang biasanya gak pakai kulit, adonan kentangnya cuma dibalut dengan tepung panir saja, untuk isiannya biasanya pakai ayam dan wortel miriplah dg isian risoles.
ReplyDeleteAsyik nih dapat resep baru lagi, kapan-kapan mau cobain ah, makasih resepnya.
mba ini aku nyebutnya pastel, kesukaan aku dulu mendiang ibu jualan juga ini dan aku kebagian merintilinya hahaha
ReplyDeleteIni pakai cetakan, kak?
ReplyDeleteSuka pake banget akutu...biasanya mama mertua bikin yang versi mini sebagai kue kering. Tapi kalau diisi sayuran begini, sukanya dapet dari pengajian. Selalu kroket duluan yang diincar. Hehhee...sesuka itu...apalagi pas ada potongan telur kecilnya. Uuwwh, berasa dapet jackpot.
Bolehkah aku mampir ke rumah dan mencicipinya langsung Ummi Saki ?? Hhaha. Telaten bener. Aku jujur suka kroket tapi kadang merasa tak mudah buatnya. Makasih resepnya ya
ReplyDeleteaku belum pernah bikin sendiri, belum kebayang ngebentuknya itu loh mba hihihi tapi kayanya sih perlu dicoba ya, gagal pertama wajar ya mba :D
ReplyDeleteOoo kalau di daerah asal aku bentuknya gtu disebut pastel :D
ReplyDeleteAsyik banget dapat warisan resep gtu mbak Sri, kudu diturunkan lagi nih ke anak2 supaya warisannya tetep jalan ya ke anak cucu.
Btw kapan2 gojekin donk kalau bikin lagi hahahaha #ngarep
aku akhir2 ini sedang mengurangi makanan yang digoreng. Jadi kalau ada gorengan pun biasanya bakalan aku rebus atau kukus lagi. Enak kok tapi nggak kriuk hihii
ReplyDeleteKalau di tempat saya ini disebut pastel heheeh. Beda nama aja ya . Belum pernah nyoba bikin kroket karena kebayang ribet bikin kulitnya heheh
ReplyDeletebentuknya kayak pastel ya mbaa? aku pikir kayak risol gitu. hehe.. tapi keliatannya enyak banget. izin save resepnya ya. pan kapan mau di recook. hehe
ReplyDeleteduh aku liat ini jam segini jadi laper mba, wah resep nenek pastinya oke punya nih dan bikin kangen sama nene yaa. kalo resep turun temurun begini harus terus diwarisin nih hihi
ReplyDelete
ReplyDeleteKroket kedukaan bunda tp sekarang ini sangat jarang orang yg jual kroket. Jd bunda pengen bikin kroket ala bunda nih. Mau recook bumbu warisan nenek boleh ya?
Wahh keliatan enak nih mbak. Dicocol sambel makin mantap. Makasih resepnya, mau aku coba kapan waktu sepertinya anak anak bakalan suka deh
ReplyDeleteWaaah, kayaknya enak banget nih mbak kroket dalemnya kentang dan wortel digoreng hangat2 dicemil sore hari ditemenin teh manis heheh
ReplyDeleteNanti kapan2 pengen cobain bikin juga deh resep kroket warisan ini, semoga kuiltnya gak ketebelan hehehe
Mbaaakkk kirim-kirim ke Cibubuuuurr yuk sinih. Hihihihi. Mayan lah Bogor-Cibubur nggak jauh2 amat. Bisa sambil main2 kita, yuk. Pasti enak nih kroketnya. Kalau aku mah ga tega liat dapur berantakan, wkwkkwkwk. Bilang aja males :D
ReplyDeletembak mlintir pinggirnya bagus loh rapi
ReplyDeleteaku pernah bikin gini mllintir pinggiran itu ga bagus huhuhu sedih pokoknya
Enak, deh, camilan begini. Apalagi kalau dikasih rawit atau sambal kacang. Saya bsa langsung abis banyak hehehe
ReplyDeleteKroket sama pastel itu bwda gak sih..atau cuma beda isian..doank ya..soalnya bentuknya mirip..
ReplyDeleteNoted reaepnya..kapan2 dicobain..
senangnya punya resep warisan dari nenek dan bisa disajikan untuk anak-anak di rumah. Yummy pastelnya enak pastinya ^^
ReplyDeleteTelaten banget bikin kroket, jempol euy. Dulu, ibuku sering bikin karena anaknya banyak, jadi kalau beli malah boros. Akhirnya malah sempat jadi bisnis juga. Giliran kakakku dah nikah semua, yawdah kami beli aja, orang cuma bertiga, hehe. tapi sayang, resepnya gak menurun kepadaku karena aku gak suka masak-masak.
ReplyDeleteOoo jadi kroket dan pastel itu sama ya mba isiannya? Klo yang di foto terakhir itu aku taunya pastel, bukan kroket hehehe...
ReplyDeleteUnik juga nih menggunakan ubi ya, baru tau aku versi yang ini. Boleh juga nih dicobain ya untuk cemilan keluarga.
Hahah kalau sudah jadi bakalan cepet makannya ketimbang bikinnya ya mbak?
ReplyDeleteSuka banget isiannya banyak sayuran kyk gtu. Bisa dikatakan ini camilan bergizi buat anak2 juga nih.
Masya Allah, Teteh kuliah lagi? Luar biasa. Btw jadi ingat makanan di kampung suka banget makan kroket panas.
ReplyDeleteResep kroket paling disukai yaa....kak.
ReplyDeleteYakin bikin berapapun gak akan cukup karena anak-anak dan suami pasti suka.
Sehat, higienis dan bergizi kalau masak sendiri.
Mba Sri, endeuuull banget ini kroketnya
ReplyDeleteresep warisan Nenek emang sesuatuuuu
bener2 bisa kita jadikan referensi dalam khasanah kuliner yha
Oh kroketnya pakaiisian wortel ya mbak, aku biasanay makan yang isi bihun gitu. Kroket warisan nenek jadi sejarah ini bisa turun temurun resepnya. Ternyata duluya jualan laris manis ya
ReplyDeleteKroket ini aku beli aja, mbak Sri, soalnya sudah membuat kulitnya itu lho. Tapi makasih banyak resepnya. Pasti bermanfaat nih buat yang mau belajar masak.
ReplyDeleteWah ada resepnya. Warisan nenek ya. Selama ini aku belom pernah bikin. Selalu beli. Kepengen nyoba deh ih. Biar bisa lebih enak dan lebih sehat. Izin nyontek resep warisan neneknya ya :D
ReplyDeletetakjub sama cerita nenek dan kakak yang terima begitu banyak pesanan kroket dan jam 7 udah ludes. warbyasakk..
ReplyDeletemantap nih kalau ada resep warisan keluarga ya mbak
Favoritku banget ini kroket paling suka apalagi kalau pakai cabe pedes. Btw kalau sudah resep nenek pasti enaakkk soale alm. Nenek ku juga gitu klo masak enak2 hehe.
ReplyDeleteLihat foto saja aku sudah membayangkan bagaimana nikmatnya disantap dengan kopi atau segelas teh hangat lalu memandang lalu Lalang mobil yang mengangkut kenangan
ReplyDeleteNyaaaammmn, enyak enyak enyak.. Aku kira salah pasang gambar, resepnya kroket koh kebawah kok pastel, saking enaknya keburu ludes ya..
ReplyDeleteAku belum pernah bikin kroket tapi makan ya pernah, tpi kelihatannya cara buatnya tdk ribet ya kak
ReplyDelete