Hai, Moms, Siang ini, saya ingin membahas cara isolasi mandiri covid 19. Moms tahu, kan, pandemi belum usai. Di masa pandemi ini penting sekali kita memahami tata laksana ketika hal tak terduga ini terjadi di rumah kita.
Terutama saat salah satu anggota keluarga kita terinfeksi virus Covid 19. Tentu kita harus menyiapkan segala sesuatunya ya. Dari mulai mental, psikis, kondisi rumah, kondisi orang-orang yang ada di rumah, menyiapkan ruangan atau kamar di rumah yang bisa dipakai untuk isolasi mandiri. Menyiapkan kamar mandi untuk anggota keluarga yang terinfeksi dll.
Kita tidak bisa menafikan, virus covid 19 sudah mewabah kemana-mana. Jika pada suatu saat ada anggota keluarga yang terinfeksi, tentu kita harus menyiapkan diri lahir dan batin, ya.
Kita tidak tahu kan, amit-amit ini yaa, jika suatu saat ada anggota keluarga yang terinfeksi virus Covid 19 ini, karena meskipun kita sudah menerapkan protokol kesehatan, tetapi ada saja yang kena juga. Beberapa berita yang saya baca, ada juga yang tidak pergi kemana-mana ternyata terpapar Covid 19. Ternyata dari tamu yang datang ke rumahnya. Ada juga yang terpapar dari ayah yang masih bekerja. Lalu bingung di mana tempat isolasi mandiri Covid 19 di Bogor?
Agar tidak bingung mencari tempat isolasi mandiri Covid 19 di Bogor karena rumah tidak memadai untuk menampung pasien terpapar Covid 19. Saya juga sudah meringkas informasi yang saya dapatkan langsung dari Rumah Sakit di Bogor terkait Rumah Sakit yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.
Apa sih sebenarnya Covid 19 itu?
Covid 19 adalah singkatan dari Corona Virus Disease 2019. Virus ini mewabah untuk pertamakali di China, pada akhir November 2019 lalu. Jadi virus ini sudah setahun mewabah di dunia. Dimulai dari Wuhan, China. Lalu menyebar dengan masif ke seluruh dunia, hingga akhirnya pada awal bulan Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan ada warga negara Indonesia yang terinfeksi Covid 19.
Sebelumnya tanggal 26 Februari 2020, WHO (World Health Organization) telah memberikan pernyataan, bahwa wabah Covid 19 adalah wabah yang terjadi di seluruh dunia. Sayangnya pemerintah kita saat itu, merasa aman, karena Indonesia jauh dari negara terdampak pertama kali. Indonesia telalu percaya diri, sehingga ketika pernyataan itu dikeluarkan, kita masih membuka bandara dan tetap memberikan ijin wisatawan asing masuk ke Indonesia.
Akhirnya pada 3 Maret 2020, Presiden mengumumkan bahwa ada 3 orang warga Indonesia terpapar Covid 19 setelah pesta dansa di sebuah tempat di Jakarta.
Dari mulai titik itulah, pemerintah menyebarkan surat edaran untuk melindungi warga Indonesia dari paparan Virus Covid 19 ini. Dan dimulai PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Jakarta, dan daerah sekitarnya, seperti Depok dan Bogor. Lalu menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Bandara ditutup untuk sementara, kereta api tidak beroperasi, angkutan umum semua dihentikan untuk sementara, mall ditutup, pekerja bekerja di rumah (WFH/ work from home) dan anak anak bersekolah di rumah (SFH/school from home) hanya pasar yang dibuka dengan waktu yang singkat.
Pandemi Covid 19 di Indonesia pun berdampak pada perekonomian baik mikro maupun makro. Ada perusahaan yang bisa bertahan ada juga yang tidak. Gelombang PHK atau pekerja di rumahkan pun terjadi gara-gara wabah virus Covid 19 ini.
Hingga saat ini anak-anak masih belajar dari rumah. Ayahnya anak-anak bekerja tidak full ke kantor, ada waktu dia ke kampus, ada yang di rumah. Semua pekerjaan dilakukan daring dan luring. Memang berat, tetapi itulah yang bisa dilakukan di masa pandemi.
Penyebab Penyakit Covid 19
Penyakit virus corona (COVID 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID 19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.
Cara Penyebaran Virus Corona
1. Lewat droplet
Droplet (percikan air liur) pasien covid 19 yang batuk, bersin atau hembusan nafasnya. Ketika batuk atau bersin, virus akan berhamburan di udara dan dengan cepat akan jatuh ke lantai atau hinggap pada benda-benda yang berada di dekatnya. Kita akan tertular ketika berada di dekat orang yang terinfeksi covid 19. Apalagi jika kita saat itu tidak menggunakan masker.
2. Lewat benda-benda yang dipegang oleh pasien terinfeksi Covid 19.
Ketika batuk atau bersin, maka virus akan berhamburan di udara dan dengan cepat akan jatuh ke lantai atau benda-benda yang berada di dekatnya. Oleh karena itu, hindari mengusap wajah, hidung dan mata ketika berada di lua rumah. Segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mandi serta berganti pakaian jika pulang ke rumah. Jika tidak, maka bisa dipastikan, anggota keluarga akan terinfeksi.
Tanda-tanda Tertular Penyakit Covid 19
Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap Covid 19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Gejala yang paling umum:
- demam
- batuk kering
- kelelahan
Gejala yang sedikit tidak umum:
- rasa tidak nyaman dan nyeri
- nyeri tenggorokan
- diare
- konjungtivitis (mata merah)
- sakit kepala
- hilangnya indera perasa atau penciuman
- ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
Satu Semester Covid-19
Seperti yang kita ketahui bersama, pandemic Covid 19 di Indonesia belum usai. Sudah hampir 8 bulan kita di rumah saja sebagai bagian dari protokol kesehatan yang sedang dijalankan agar tidak terpapar virus Corona.
Data terakhir yang saya baca, dalam kurun waktu 1 semester, kasus di Indonesia tertinggi ke-3 di dunia dan tertinggi pertama di Asia.
181 nakes telah wafat. 105 di antaranya adalah dokter. Kasus harian sudah tidak lagi diangka puluhan dan ratusan, tetapi sudah mendekati angka 4000 kasus baru per hari.
50 ribuan pasien terpapar virus Covid 19 masih menjalani perawatan dan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dan diprediksi, pada akhir tahun, pasien Covid 19 akan bertambah hingga mencapai 500ribu pasien jika penanganan virus Covid 19 masih seperti ini dan masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan selama masa pandemi. Oleh karena itulah, tetap waspada ya, Covid 19 belum usai oleh karen itulah saya menuliskan tempat isolasi mandiri di Bogor.
Beberapa Protokol Kesehatan yang harus dilakukan di masa Pandemi Covid 19
1. Menangguhkan rencana perjalanan ke luar negri.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyebaran yang lebih masif lagi terutama ketika melakukan perjalanan ke negara yang teridentifikasi terjadi penyebaran COVID 19 sebagaimana daftar yang diterbitkan oleh WHO kecuali karena kepentingan mendesak.
Hal ini juga dikhawatirkan, bisa berangkat tapi tidak bisa pulang lagi, karena negara yang bersangkutan memblokir atau menutup semua akses penerbangan ke dalam atau ke luar.
2. Penyebaran Covid 19 dapat terjadi melalui sentuhan pada objek-objek yang terkontaminasi droplets atau cairan yang mengandung virus maka;
- Menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat dan minum air bersih 8 (delapan) gelas/hari.
- Mendorong dan melaksanakan kebiasaan mencuci tangan dengan air sabun atau menggunakan alcohol based hand rub/hand sanitizer, tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum tercuci atau belum tersanitasi secara regular.
- Mengusap permukaan (misal: meja dan kursi) serta objek (misal: telpon dan keyboards) dengan desinfektan secara regular.
- Menerapkan etika batuk, yakni memakai masker ketika sakit batuk, menutup mulut dan hidung dengan lengan atau siku ketika batuk atau menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan membuang tisu tersebut di tempat sampah.
Hayuklah, mari kita jaga diri dan keluarga. Terapkan protokol kesehatan. Jangan menunggu menjadi pasien berikutnya karena rumah sakit sudah penuh. Dokter dan perawat juga sudah luar biasa lelah. Tolong pastikan kita menolong diri kita sendiri dulu dengan memakai masker jika bepergian keluar, meskipun hanya ke warung tetangga, sering mencuci tangan dan mengganti pakaian (mandi) jika pulang dari bepergian, meskipun cuma ke warung tetangga.
Peduli pada diri sendiri, artinya ita peduli pada kesehatan orang lain. Mari kita mulai dari diri sendiri. Karena virus Corona ini nyata ada. Covid 19 belum usai ini tempat isolasi mandiri di Bogor.
Cara Isolasi Mandiri Covid 19 di Rumah
Isolasi mandiri adalah ketika kita merasa tidak enak badan, misalnya demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan pernah kontak rapat dengan orang yang positif Covid 19, maka kita harus melakukan isolasi mandiri.
Tujuannya isolasi mandiri adalah agar kita tidak menularkan penyakit covid 19 kepada orang lain atau anggota keluarga lainnya.
Isolasi mandiri dilakukan selama 14 hari. Nah, dalam masa 14 hari itu, kita tidak diperbolehkan pergi keluar rumah, hingga hasil lab/ swab test menunjukan hasil negatif. Isolasi mandiri bukan hal yang memalukan. Justru dengan mengisolasi mandiri, kita sedang menunjukkan rasa sayang kepada keluarga kita dan orang yang berada di sekitar kita.
Jika ada anggota keluarga yang memiliki gejala terkonfirmasi terinfeksi covid 19, segera melaporkan diri ke Puskesmas atau ke Satgas kota terdekat. Nanti akan diberi tindakan sesuai dengan prosedur pasien Covid 19. Jika ditangani oleh pemerintah, kalau tidak salah biaya penangannya di cover oleh pemerintah. Tapi, ini perlu dikonfirmasi ulang ke Rumah Sakit atau RSUD setempat, ya.
Nah, jika ternyata infeksinya gejala ringan atau justru tanpa gejala. Maka bisa dilakukan isolasi mandiri dengan tetap melaporkan ke puskesmas atau ke RSUD terdekat.
Lalu langkah yang bisa dilakukan adalah:
- Memisahkan anggota keluarga yang terinfeksi di kamar isolasi. Tidur di kamar isolasi untuk sementara waktu.
- Memisahkan alat makan yang digunakan pasien terinfeksi jangan menggunakan alat makan yang sama dengan yang sehat.
- Memisahkan kamar mandi.
- Memakai masker selama di rumah.
- Tidak keluar rumah sampai hasil tes swab menunjukkan negatif
- ikuti protokol kesehatan tata cara batuk dan bersin
- sering bersihkan tangan sehabis batuk atau bersin dengan sabun dan air mengalir. Bersihkan juga benda yang terkena semburan droplet.
- Perbanyak makan vitamin C dosis tinggi dan makan makanan bergizi.
Disitir dari Klik Dokter ada panduan memberikan Vitamin C.
- Untuk pasien terkonfirmasi namun tidak bergejala, disarankan konsumsi tablet vitamin C non-acidic 3-4x500 mg per hari selama 14 hari atau tablet isap vitamin C 2x500 mg per hari selama 30 hari atau multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 kali per hari selama 30 hari (Protokol Tatalaksana COVID-19, Edisi 1).
- ODP dan tenaga kesehatan disarankan konsumsi vitamin C 500-1000 mg per hari. PDP dengan gejala ringan disarankan konsumsi vitamin C 1000 mg per hari, sementara mereka dengan gejala berat dan kritis disarankan diberikan vitamin C dosis tinggi, umumnya melalui infus (Panduan Praktis Penatalaksanaan Nutrisi COVID-19).
Tempat Isolasi Mandiri Covid 19 di Bogor
RS Islam Bogor
Ini langkah-langkah yang dilakukan selama di RS Islam Bogor
- Pasien mendaftarkan diri pukul 08.00 - 9.30 pagi untuk melakukan Rapid Test. Usahakan datang mendaftarkan diri pada jam ini, karena setelah pukul 10 pagi, treatment jika hasil test positif akan dilakukan keesokan harinya.
- Lalu dilakukan Rapid Test. Biaya Rapid test di RS Islam Bogor adalah Rp150.000,- Jika hasil rapid test reaktif, maka dilakukan swab test. Swab Test dapat dilakukan juga di RS Islam Bogor. Hasil rapid test bisa dilihat 1/2 jam s.d 1 jam dari waktu pengambilan test.
- Melakukan Swab Test. Jika hasil rapid test reaktif, maka dapat melakukan swab test di RS Islam Bogor. Jika pendaftaran lewat dari pukul 9.30, maka swab test akan dilakukan pada keesokan harinya. Tetapi jika mendaftarkan diri dari pukul 08.00 - 9.30 maka swab test akan dilakukan langsung heri itu juga setelah hasil rapid test keluar. Biaya swab test di RS Islam Bogor adalah Rp1.100.000,- Lama menunggu hasil swab test adalah 1x24 jam.
Salam sehat,
Pastu sulit banget kalau ada anggota keluarga yang terinfeksi. Cerita bude saya yang kemaren, dia bener bener kayak orang asing pas isolasi mandiri karena abis nganterin kakaknya ke RS juga karena Covid. Semoga dengan ini kita makin peduli dengan kesehatan dan kebersihan ya mbak.. ^^
ReplyDeleteTurut prihatin ya kak dengan kondisi bude dan keluarganya, semoga lekas sembuh dan pulih tanpa meninggalkan bekas. benar sekali mba, tidak boleh abai dengan penyakit ini, karena bisa membuat seluruh keluarga sakit juga karena sedih tidak bisa berdekatan dengan yang terinfeksi.
DeleteSuamiku, sekitar Agustus dan Oktober lalu, sempet ngerasain badan yang gak fit. Saat itu abis ayah mertua meninggal. Dan kayaknya waktu itu kena virus ini. Kenanya mungkin saat pemakaman yang sangat rame. Tapi karena memang kita aware, dan langsung ngerasa ada yang salah, jadinya langsung deh suami isolasi mandiri. Protokolnya baca-baca dari internet. Kurang lebih seperti yang Teh Tuti tulis. Dan bener, pas dites rapid, terdeteksi kalo antibodi suami ada virus ini. Lanjut isolasi mandiri lagi. Baru 2 hari isolasi mandiri, dites PCR, alhamdulillah negatif. Kudu bener-bener waspada deh dengan virus ini. Sehat-sehat semuanya. :)
ReplyDeleteYa Allah sungguh di luar dugaan nih mba dan selalu pengen keluargaku dijauh-jauhkan dari virus corona ini. Pernah pas teman positif aja aku yang kerja bareng dia jadi deg-degan
ReplyDeleteDan sebetulnya suamiku sempat ngobrol juga kalau ada sari kami yang kena, apa yang harus dilakukan dan bagaimana proses isolasi dan dimana isolasinya
DeleteTiap ada berita Covid di lingkungan RT bawaannya udah ngeri aja. Alhamdulillah di lingkungan kami tidak ada kasus, masalahnya perkampungan saya padat banget, kalau ada yang Covid, bisa-bisa sekampung kabur semua hehe..
ReplyDeletesemoga kita semua bisa terhindar dari COVID ini ya mba.. aku juga rutin minum suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh dan hingga saat ini sudah 12 kali test, termasuk PCR 3 kali yang alhamdulillah hasilnya negative. semangaat disiplin selalu yaa
ReplyDeleteamit2 sih mbak, makanya saya berusaha ga kemana2 kalau nggak perlu2 amat karena kalau kita ga jaga diri mau siapa lagi, orang dari awal udah acuh sama virus ini :(
ReplyDeleteSeptember kemarin Ipar yang nakes terinfeksi Covid-19, emang rentan sih dia karena berhubungan langsung dengan pasien-pasien kan, dan ternyata salah satunya ada yang terinfeksi juga. Saat itu sih sembari menunggu swab pasien, pasti dimasukkan di ruangan perawatan dan Ipar sempat merawat pasien tsb.
ReplyDeletewaktu itu jatuhnya sih ODP, jadilah memilih isolasi mandiri aja di rumah, kebetulan rumah layak untuk isolasi mandiri, ada kamar mandi yang bisa digunakannya sendiri jadi gak gabung dengan yang lain.
dan kita semua yang habis bertemu dengannya wajib banget juga berjaga-jaga dan sebisa mungkin gak keluar rumah kecuali sangat urgent!
virus ini memang sangat kecil bahkan tak terlihat tapi efeknya luar biasaaa :((
semoga kita semua selalu dilindungi dan dijauhkan dari penyakit ini, Aamiin :(
Baca ini jadi inget adik suami yang lagi isolasi di tempat isolasi yg sudah ditunjuk. Blio dokter terkena karena diminta tetangganya untuk meriksa dirinya yg sakit ternyata tetangganya itu sekeluarga positif setelah diperiksa. Adik iparku itu seminggu kemudian terasa pegal linu dan mual ternyata pas diperiksa positif deh untungnya anak2 dan istrinya pas di tes swab negatif. Ternyata walau pakai masker berinteraksi langsung bisa kena ya...
ReplyDeleteMendampingi yang sedang isolami mandiri memang harus ekstra penanganannya ya, Mbak. Semua keluarga harus saling membantu agar tidak menularkan pada anggota keluarga yang lainnya
ReplyDeleteIsolasi mandiri memang lebih bagus sih bagi penderiya covid-19, tapi penerapannya harus ekstra hati2 dan waspada, ya
ReplyDeleteSemoga pandemi ini segera usai. Informasi ini sangat bermanfaat untuk masyarakat yang belum mengetahui cara penanganan isolasi mandiri ketika amit2 tertular covid 19
ReplyDeleteAda saudaraku seorang dokter dia. Sudah 3 hari dia terkena corona, mesipun memang bertugas di rumah sakit ia ga berada di bagian covid-19. AKhirnya ia diisolasi di rumah sakit selama 14 hari dan nanti sebelum kembali ke rumah, sepertinya ia akan mengontrak rumah sementara waktu supaya anak dan isterinya ga tertular virus mematikan ini.
ReplyDeleteTetangga sebelah rumah Abahku di kompleks Bogor baru meninggal Teh, sedih banget rasanya, hanya dua hari di RS dan wafat..harus lebih waspada lagi kita nggak boleh lengah
ReplyDeleteuntuk isolasi mandiri agak sulit kalau hanay punya punay satu kamar mandi di rumah, ya satu-satunya jalan pakai tempat isolasi seperti rumah sakit ini ya. Semoga sehat selalu untuk kita semua
ReplyDeleteSeminggu ini udah 3 orang tetangga terpapar covid, tp karna RS lenuh disuruh isolasi mandiri ngeri juga ya. Jadi lebih waspada kalau bisa jangan kena..
ReplyDeleteAdik iparku lagi kena dan sedang diisolasi Mandiri nih. Alhamdulillah gak nulari anggota keluarga lain. Mesti hati2 ya sekarang udah banyak yang kena covid.
ReplyDeleteSekarang ini memang yang paling penting tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, keluar rumah memang untuk urasan yang mendesak. Aku tuh lihat orang-orang kayaknya sekarang lebih cuek ya sama protokol kesehatan. Kebetulan sepupuku dokter dan dia ikut menangani Covid dari Maret 2020 dan emang menurutnya masih terus bertambah.
ReplyDeleteAgustus kemarin aku dan suami positif covid. Kami tertular dr mama yg akhirnya meninggal Krn covid mba. Tapi alhamdulillahnya, aku dan suami ga bergejala sama sekali. Mungkin Krn imun tubuh kami bagus.
ReplyDeleteJd selama isolasi mandiri, kami pisah kamar dari anak2. Jaga jarak dan ttp maskeran. Tp kamar mandi hanya ada 1. Jd setiap kali dipakai aku dan suami, aku selalu semprotin Ama alkohol disinfectan seluruh permukaan kamar mandi. Kalo suplemen dan vitamin ga usah ditanya. Dari pagi Ampe malam ada urutan suplemen yg harus kami konsumsi rutin. Termasuk probiotik.
Setelah 4x swab, baru deh hasilnya negatif :).
Intinya sih kalo OTG, sbnrnya cukup jaga imun tubuh. Happy trus, ga ush dipikirin banget. Lakuin hal2 yg bisa bikin gembira. Mama waktu itu ga bisa bertahan Krn udh tua juga, dan ada sakit jantung juga gula. Jd makin komplikasi. Cepet banget kejadiannya. Cm 5 HR. Kemungkinan mama terinfeksi Krn di rumah mama Abang iparku msh kerja bolak balik. Jd bisa aja Carrier. Tp kami udh ikhlas juga.
innalilahi wa inna ilaihi rajiun, turut berduka, mbak. ga bayangin gimana pisah kamar ama anak2. kalo aku anak2ku masih kecil2, jadi sebisa mungkin dah kami jaga kondisi semuanya..
DeleteRasanya lelah ya ga kelar2 ya. Tp biar gimana kita harus tetap patuhi protokol buat jaga kesehatan orang2 tersayang. Jangan egois gak mau ikutin protokol dgn alasan gerah dan ribet.
ReplyDeleteSemoga kita semua selalu dilindungiNya dan diberi kesehatan terus ya, Mbak. Aku sempat mengalami yang namanya isolasi mandiri juga, karena sempat ke RS saat adikku positif dan tak lama kemudian badanku kok ya gak enak banget. Memang waktu ke RS itu kondisi RS pas lagi penuh gitu dan saat itu kondisi badanku juga sedang tak bagus. Tapi bersyukurnya setelah 14 hari kondisi membaik dengan sendirinya.
ReplyDeleteIsolasi mandiri karena covid memang harus tetap dalam pengawasan tenaga medis ya mbak. Agar kalau terjadi hal-hal diluar dugaan bisa segera ditangani
ReplyDeleteSekarang kalau ada anggota keluarga yang sakit pertanyaanku selalu "Masih bisa merasakan makanan?" atau "Masih bisa cium bau-bauan?"
ReplyDeleteAku takut banget...
Tapi gak ingin parno berlebihan.
Semoga senantiasa dilindungi Allah subhanahu wata'ala.
Aamiin~
Ya Allah..
DeleteMemang parno banget sama virus yang satu ini. Wabahnya cepat sekali cara penularannya. Semoga dengan pikiran yang sehat dan hati yang bahagia, kita bikin imun tetap kuat dan sehat.
Alhamdulillah orang rumah sehat dan semoga gak tertular saat di luar. Kalau udah ada tanda-tanda, baiknya periksa dan isolasi mandiri juga. Kalau butuh penanganan khusus, baru ke nakes
ReplyDeleteSemoga kita semua dalam lindungan Allah SWT ya mbaa. Aku pun ngerasain gimana rasanya keluarga dekat jadi korban covid, gabisa datang ke pemakamannya, ga bisa nengokin keluarganya. Sedih banget. Semoga pandemi ini segera berlalu
ReplyDeleteKeponakan saya pernah positif Covid-19. rumahnya memungkinkan untuk isolasi mandiri. Setiap kamar tidur ada kamar mandi di dalam. Jadi, selama isolasi mandiri, dia gak keluar dan gak ketemu anggota keluarga sama sekali.
ReplyDeleteKalau rumahnya kurang memungkinkan untuk isolasi mandiri, memang sebaiknya di rumah sakit atau di tempat yang sudah disediakan aja. Kalau maish menyatu dengan keluarga lain khawatirnya saling menularkan
Pasti sulit sekali ketika ada keluarga yg positif covid. Keluarga kakakku sempat ada yg positif beberapa waktu lalu. Kemudian mereka isolasi mandiri, alhamdulillah sekarang sudah sembuh semua. Menurut kakakku, tantangan terbesar saat satu keluarga isolasi mandiri adalah pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kalau ada dana, bisa delivery order. Tapi kalau tidak ada uang di tangan, mau tidak mau tetap harus bergerak mencari nafkah. Itu sebabnya sangat dibutuhkan uluran tangan warga sekitar. Semoga pandemi ini segera berakhir ya, Mbak.
ReplyDeleteKita semua berada di masa sulit karena wabah pandemi ini. Tapi banyaknya ilmu dan informasi membuat kita bersama jaga kesehatan ya
ReplyDeleteJadi inget cerita ibuku. Di daerah ibuku mulai ada yang kena COVID. Pasangan suami istri yang kena tapi bandel banget disuruh tutup tokonya dipasar. Akhirnya dipaksa untuk isolasi mandiri di rumah. Semoga lita terhindar dari COVID-19, Aamiin
ReplyDeleteKalo yang terinfeksi ibu-ibu yang masih punya balita, pasti susah banget ya mak kalo mau isolasi mandiri di rumah. Mana bisa balita disuruh jaga jarak sama emaknya :( Lebih aman di Rumah Sakit kayaknya. cmiiw
ReplyDeleteSemoga sekeluarga sehat semuanya ya Teh memang agak riskan kalau isolasi di rumah tapi kalau pisah rumah malah lebih khawatir, serba salah
ReplyDeletePas banget sama yang dilakukan suami saya Mba. Dia juga habis mengisolasi diri akrena dia reaktif di rapid. Tapi alhamdulillah hari ini hasilnya keluar dan dinyatakan negatif setelah 10 hari menunggu hasil swap. Lama ya kalau gratis dari pemerintah.
ReplyDeleteWah, sama dengan adik ipar saya, Mbak, kemarin dia di rapid dan hasilnya reaktif. Sekarang lagi menunggu hasil swap, nunggu sekitar satu mingguan, karena gratis juga :)
DeleteSemoga hasil swap-nya juga negatif, aamiin
DeleteBaca artikel ini jadi banyak tahu secara detail tentang pandemi yang saat ini sedang terjadi. Semoga semuanya segera berakhir ya mba, semuanya kembali normal. Saya kemarin juga pas pulang ke rumah mulai lakukan isolasi mandiri. Semoga kita semua sehat selalu ya mba
ReplyDeleteselama pandemi ini berusaha untuk terus berfikiran positif walau gak mudah, terutama ketika badan lagi drop, semoga pandemi segera berlalu, alhamdulillahnya disini kalau yang gejala atau hasil swab positif mereka isolasi mandiri dan lapor ke rt
ReplyDeleteBeneran, ya, virus ini melelahkan banget. Untuk isolasi mandiri sepertinya banyak yang belum paham juga, huhu. Bulan Mei yang lalu juga sempat ada rame-rame di rumah, karena ibuku meninggal dunia. Protokol kesehatan kayak bhayy aja gitu. Setelah itu ngeri juga, takut ada yang sempat positif lalu kami rame-rame tertular. Tapi alhamdulillah semua baik-baik aja dan nggak ada laporan dari saudara-saudara yang sakit. Semoga keadaan ini segera berlalu, ya, Mbak.
ReplyDeleteIsolasi mandiri selain dirumah bisa di RS juga ternyata ya mbaaa? Emang enakan di RS kayanya ya isomannya.. lebih tenang dan lebih aman untuk keluarga jg yaaa
ReplyDeleteIsolasi mandiri skrg dijadikan pilihan bijak dimanapun ya mba. Krn mengingat aturan terbaru dr WHO dg patokan gejala ketimbang hasil tes. Dg isolasi mandiri ruang isolasi di RS pun bs lebih bijak digunakan untuk org yg benar2 membutuhkan ya
ReplyDeleteTalking about Covid, like it or not, sometimes we have to be selfish too. in my office today there are positive ones too but fortunately he has finished traveling and isolated independently. so I haven't had time to go to the office
ReplyDeleteInformasi penting nih...karena tidak sedikit yang akhirnya harus menjalani isoman sementara kalo dilakukan di rumah khawatir juga menulari yang tidak positif..
ReplyDeleteSekarang memang tempat isolasi pasien Covid-19 sudah pada penuh. Biasanya kalau tanpa gejala disuruh isolasi Mandiri di rumah.
ReplyDeleteSemoga kita tidak terpapar Covid-19.
pengetahuan soal Covid-19 ini memang sangat diperlukan terutama cara isolasi mandirinya, terima kasih sudah berbagi
ReplyDeleteterima kasih kak informasinyaaa...berharga banget dan komplit.seoga kita selalu dilindungi-Nya yaa
ReplyDelete