Moms, aku pernah menulis tentang manfaat bercerita, ya. Nah manfaat yang kurasa dahsyat dampaknya adalah bercerita menggerakkan tanpa memerintah. Menurutku, ini menarik sekali. Secara aku punya anak banyak, jadi gimana caranya nasehat yang aku sampaikan bisa menancap ke dalam lubuk hati anak-anak itu, aku lakukan dengan cara bercerita.
Nah, beberapa waktu lalu, aku sempat mengikuti webinar yang diadakan oleh Syamil. Narasumber yang hadir waktu itu adalah Kang Ali Muakhir dan Bunda Inge Ariani. Keduanya penulis cerita anak panutanku. Kang Ali mentor menulisku dan Bunda Inge saya mengenalnya di grup Komunitas Penulis Bacaan Anak.
Sayangnya, aku agak telat masuk grup ketika pembahasan yang disampaikan oleh Kang Ali, jadi hanya dapat buntutnya saja. Alhamdulillah aku bisa mengikuti materi dari Bunda Inge dari awal hingga akhir. Banyak insight yang aku dapatkan dari pemaparan Bunda Inge dan penjelasan dari Kang Ali ketika sesi tanya jawab, jadi aku share saja di bawah ini yaa.
Pentingnya Bercerita atau berkisah.
Sebelum kita lanjut membahas mengapa berkisah bisa membuat anak bergerak tanpa diperintah itu.
Jadi, menurut bunda Inge, bahwa ada 3 hal penting yang perlu kita ketahui.
Pertama, sebab Allah menciptakan pendengaran yang berfungsi pertama kali.
Aku pernah mendengar penuturan Pak Utih, dalam sesi sharing parenting keibubapakan Boys and Girls Learn Differently di Malaysia beberapa tahun lalu, beliau menyampaikan, bahwa meskipun perkembangan pendengaran bayi perempuan dan bayi laki-laki tidak serupa. Pada anak lelaki, telinga yang berfungsi adalah telinga bagian kanan saja. Tapi insyaAllah berfungsi.
Oleh sebab itulah, berkisah menjadi penting dilakukan sejak dari bayi lahir, bahkan jauh sebelum bayi dilahirkan, yaitu sejak dia di dalam kandungan.
Kedua, manusia adalah makhluk bermain.
Salah satu fitrah anak-anak adalah bermain. Jangankan anak-anak, kita yang sudah besar pun menyukai permainan, bukan? oleh sebab itulah, dalam berkisah, pun salah satu hal yang bisa dilakukan sambil bermain dan ini salah satu permainan yang menyenangkan.
Ketiga, mengajarkan tanpa menggurui.
Di dalam kegiatan ini, anak-anak tidak merasa digurui atau diceramahi. karena ketika cerita diperdengarkan anak-anak mendengarkan dengan antusias karena mereka ingin mendengarkan sebuah kisah yang mereka nantikan.
Keempat, menggerakan tanpa memerintah.
Ini inti dari pentingnya bercerita atau berkisah, yaitu menggerakkan tanpa memerintah. Senang sekali ketika anak-anak melakukan sebuah kegiatan tanpa disuruh-suruh. Capek, kan, ya, Moms nyuruh anak-anak itu, jadi akhirnya ketika aku ingin mengingatkan anak-anak biasanya aku melakukannya dengan mendengarkan sebuah cerita yang bisa memberikan kesadaran pada anak-anak. Biasanya pesan yang ingin disampaikan juga mudah sekali sampai kepada mereka.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan bercerita atau berkisah itu?
Berkisah adalah proses berkomunikasi.
Setiap keluarga kemungkinan memiliki cara yang berbeda dalam penyampaiannya. Berkisah bisa dilakukan dengan cara menyenangkan sehingga ada pesan yang ditangkap.
Bercerita adalah teknik penyampaian pesan melalui bertutur dengan cara yang menyenangkan.
Sebuah metode komunikasi dengan teknik pendekatan/persuasif untuk mengajarkan tanpa menggurui dan menggerakkan tanpa memerintah.
Bagaimana cara memilih cerita?
Ada 4 cara memilih cerita atau kisah yang disampaikan oleh bunda Inge.
- Sesuaikan dengan usia anak
- Tema yang menarik
- Cerita tidak menggurui namun mengajak anak mengalamu dan berimajinasi bersama
- Pastikan kita juga menyukai ceritanya.
Tips dalam memilih kisah atau cerita dari bunda Inge,
Orang tua sebaiknya membaca dulu cerita yang akan diceritakan kepada anak sehingga orang tua atau pembaca cerita menguasai jalan cerita, dialog di dalam bacaan dan kita juga menyukai jalan cerita dari kisah yang akan dibacakan. InsyaAllah ketika kita akan mengisahkan kembali cerita yang kita baca, akan semakin lancar dan menyenangkan.
Lalu, bagaimana cara menyampaikan kisah atau cerita?
Ada 7 langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pencerita.
- Tetapkan tujuan
- Cari sumber cerita yang terpercaya
- Menguasai alur cerita adegan dialog dari sumber bacaan terpercaya
- Sesuaikan dengan usia anak
- Perlu melatih ekspresi, intonasi, alat bantu lain, music atau boneka dll
- Hindari memberi nasehat yang terlampau panjang dan membosankan.
- Usahakan hikmah tersirat dalam cerita dan disimpulkan melalui diskusi.
Jadi bunda Inge sebelum memulai berkisah, beliau membuat mind map atau membuat alur dahulu, agar mudah menangkap inti dari cerita. Moms or dads bisa melihat langkah yang dibuat bunda Inge dalam skema di bawah ini, yaa.
credit: ppt bunda Inge |
Jangan lupakan narasi, karena ini penting. Kemudian harus ada dialog. Ekspresi juga harus ada. Bagaimana mungkin kita bercerita dengan ekspresi yang datar? tentu anak-anak bosan mendengarkannya, ya. Lalu gesture atau bahasa tubuh juga menjadi penting sekali. Ilustrasi suara juga menentukan anak-anak akan betah mendengarkan cerita kita atau tidak. Bisa juga ditambah dengan tabuhan benda lain, musik atau benda lainnya yang membuat kegiatan ini menjadi sangat menyenangkan.
Bunda Inge mencontohkan dengan petikan gitar. Bisa dilakukan bersama dengan anak-anak baik yang masih kecil atau yang sudah besar/remaja.
Cara melatih ekspresi/gesture/vokal
Ekspresi bisa dilatih, jadi Moms tidak perlu khawatir karena moms tentu saja serba bisa, ya. Moms bisa latihan dengan cara melatih vokal misalnya ba, bi, bu, be, bo. Menurut bunda Inge, dia melatih vokal untuk beberapa keperluan, misalnya:
- ba: untuk suara narasi cerita.
- bi: untuk suara makhluk-makhluk kecil, misalnya liliput atau anak anak kecil.
- bo: untuk suara makhluk yang besar, misalnya suara raksasa atau orang jahat.
Syarat keberhasilan latihan vokal, ekspresi dan gesture ini adalah lakukan dengan hati yang senang. Kuasai ceritanya semua agar dapat disampaikan dengan nyaman dan menyenangkan.
Nah, yang terakhir adalah, bagaimana mengakhiri kisah?
Mengakhiri kisah atau cerita dengan cara memberikan pengalaman yang menyenangkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengakhiri cerita.
- Hindari memberi nasehat
- Beri pertanyaan/recall pengetahuan anak (misal: menurutmu pengemis itu bagaimana ya sikapnya kepada rasulullah?)
- Bisa dikuatkan dengan lagu
- Bisa juga dikuatkan dengan aktifitas.
Nah, bagaimana Moms, mudah, kan bercerita menggerakkan tanpa memerintah? Kalau kita bisa melakukan ini satu hari satu cerita keteladanan, tentu saja, kita akan mudah mengarahkan anak kita hendak dibentuk seperti apakah karakternya kelak. Tentu saja karakter yang baik, ya. Jika kita ingin anak-anak memiliki karakter seperti Rasulullah, tentu saja kita harus menyampaikan cerita atau kisah yang berdasarkan kisah dari Rasulullah agar mereka bisa menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladannya. Orang tua tentu saja menjadi orang pertama yang mengikuti Rasulullah, yang dilihat langsung oleh anak-anak.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah berkisah adalah sarana belajar dan mengikat hati. InsyaAllah bounding antara orang tua dan anak tentu akan semakin lekat. Anak-anak pun mudah melakukan kebiasaan baik tanpa perlu disuruh lagi.
Oiya, ada tambahan dari bunda Inge tips berkisah kepada milenial
Tips: sistemnya kita seperti motivator, ikuti gaya bahasa mereka, bahasa selingkungnya mereka bagaimana, lihat youtuber. Menyentuh milenial perlu membuat vlog isinya fun dan muatan hikmahnya besar. Ikuti dunianya.gaya ceritanya seperti ngobrol, santai. Ajak berdiskusi atau berdialog. Lebih banyak memperlihatkan contoh-contoh perilaku Rasulullah saw.
Nah, Moms, tinggal praktiknya nih kita nanti, ya. InsyaAllah mudah. Menceritakan sebuah kejadian yang terjadi dikehidupan sehari-hari juga termasuk dalam berkisah, bisa dilakukan dengan cara santai, kapan pun dan dimanapun, yang penting dapat membangun value life dalam setiap ceritanya.
Salam hangat dari Kota Hujan,
terima kasih mba udah ngingetin banyak hal melalui tulisan ini, terutama dalam menyampaikan sesuatu termasuk cerita dengan tidak seperti menggurui
ReplyDeleteAlhamdulillah banyak cara untuk memberi pesan/mengarahkan tanpa memerintah, sehingga yg menerima pesan merasa dengan senang hati untuk mengerjakannya ya
ReplyDeleteDari kecil suka banget didongengin. Ternyata ada banyak cara dan manfaat biar pesan ceritanya tersampaikan ya. Suka banget sama statement nggak menggurui. Noted mbak, buat nanti bercerita ke anak-anakku. Hehe.
ReplyDeleteAku juga termasuk yg memanfaatkan cerita utk "nyetir" anak, kl ada perilaku yg ga sesuai ga baik gitu ingetin ttg tokoh di salah satu cerita yg dia pernah dibacakan..pst lgs manut hehehe
ReplyDeleteAku pun ke anakku lebih sering nih melakukan hal dengan bercerita. Jadi selain membuat anak tau juga seban dan akibat, membuat dia juga nantinya tidak apatis kalau berada di luar rumah. Lebih cepat tanggap juga jadinya si anak.
ReplyDeletewah saya suka sharingnya, memang benar kalau di perintah itu ga enak, jangankan anak kecil, kita org dewasa juga ga suka kan ya kalau di perintah :)
ReplyDeleteAku masih belajar untuk pandai bercerita mba. Jadi tercerahkan bagaimana harusnya bersikap. Pelan-pelan belajar ah
ReplyDeletesama mbak, saya juga masih belajar, maklum kalau senewen suka keluar tanduknya hahaa harus belajar sabar juga sih :)
DeleteWhoaaa, mind-blowing banget, aselik!
ReplyDeleteNgga nyangka lho, kalo ternyata dampak 'bercerita' bisa kece seperti ini.
Makasiiii tipsnya, Bund! Siap praktekkan :D
Senang yaa...
DeleteAnak-anak menjadi lebih patuh terhadap aturan dan semoga harapannya menjadi tabungan di akhirat kelak.
Aamin~
Tersentil aku Bun, bisa diterapkan ini dalam hal parenting ke anakku, soalnya susah banget emang ya perihal parenting ini
ReplyDeleteMashaAllah mbak, aku jadi dapet insight nih.. bahwa semuanya bisa kita ajarkan dengan anak melalui hal hal sederhana ya mbak dan yang paling utama adalah orangtua jadi contoh atau rule model, jadi lebih memudahkan anak juga untuk mengikuti value yang ingin kita ajarkan ke anak anak kita
ReplyDeleteHihihi bener, kadang anak kalau disuruh malah gak nurut, namun kalau dapat cerita gtu selalu masuk di telinga dan kepala. Itulah sebabnya cerita adalah kegiatan wajibn di rumah kami sebelum bobo, supaya nyantol hehe
ReplyDeleteSaat anak-anak kecil dulu, aku suka bercerita. Anak-anak senang kalau aku bercerita dengan suara yang berubah-ubah sesuai tokoh yang diceritakan dan kadang juga pakai peraga seperti boneka dll. Setuju banget, pesan2 bisa dipetik dari cerita, tanpa perlu kita memerintah anak-anak ya.
ReplyDeleteBoleh juga ilmunya nih mbak bercerita menggerakkan tanpa memerintah. Lewat bermain biasanya anak-anak bisa menerima pembelajaran ya dibandingkan langsung lewat pelajaran.
ReplyDeleteJadi belajar mendongeng juga pelru banget ya untuk bercerita supaya ada mimik & intonasi, anak-anak pun gak bosan mendengar ceritanya
Duh, duh, yang nggak bisa bercerita, gimana tuh mbak? wkwkwk
ReplyDeleteTekniknya bagus sih, saya yakin dengan sering mendengar cerita, pola pikir anak-anak jadi lebih fleksibel dan lebih mudah memahami persoalan hidup. Cuman, butuh effort banget buat Ibu. Harus bikin konsep pula. Okelah ya, namanya juga usaha mendidik anak. Keren caranya Bunda Inge..
makasih mba ilmunya. aku lagi coba bercerita dengan ekspresi, cuma berasa lebih lama baca buku dsn dongengnya. secara habis ini pasti masih banyak yang kudu dilakuin
ReplyDeletetips agar dongeng berhikmah, tidak perlu diceritakan semuanya mama echa. jadi kalau sudah ada tanya jawab atau diskusi, justru inilah yang paling serunya. artinya semua indra anak berkembang, keinginan tahunya muncul dan ini yang menjadikan anak menjadi anak penurut yang tak asal menurut tapi tahu dasarnya atau mengapa harus demikian.
DeleteTantangan besarnya adalah menemukan/menentukan 4 cara memilih cerita atau kisah itu ya Mbak. Kalau terpenuhi semuanya, mudah melakukannya,
ReplyDeletebetul banget mbak
DeleteWaah baca tulisannya jadi nambah ilmu dan bekal aku nanti kalo sudah menikah dan punya anak juga Setuju sekali mengajarkan sekaligus menggerakkan anak tanpa memerintah itu lebih baik dan lebih efektif yaa daripada menyuruhnya ini itu secara langsung
ReplyDeletealhamdulillah jika bermanfaat ya kak, semoga dapat diterapkan nanti yaa
DeleteIya, anak-anak senang banget diceritakan macam-macam, lebih mudah menyampaikan pesan ya daripada diomelin atau dinasehati panjang lebar hehe...
ReplyDeleteiya, kalau diomelin, biasanya masuk telinga kiri masuk telinga kanan hehe
DeleteSetuju Teh Dew, kalau mendongeng akan lebih masuk ya cerita nasihatnya tanpa mengomeli hahaha
Deletebetul banget mba saya rasakan kalau bercerita ke anak-anak memang harus memilih tema yang menarik, sehingga mereka akan penasaran dan akhirnya mendengarkan baiknya lagi mereka akan membangun komunikasi dengan kita dengan bertanya kalau ceritanya menarik buat mereka
ReplyDeleteyup benar sekali kak. kalau sudah ada interaksi timbal balik, inilah yang dinamakan komunikasi dua arah. jika anak anak sudah mulai bertanya, itu tandanya sudah muncul keingintahuan mereka, dan mereka tau mengapa begini dan mengapa begitu. dan akhirnya mereka melakukan dengan penuh kesadaran. bukan diperintah
DeleteBercerita memang semuanya happy ya, kak..
ReplyDeleteCaranya bikin anak juga interest sehingga semua pesannya masuk melalui cerita yang baik.
iya kak.
DeleteYang paling sulit itu masuk ke dunia anak-anak.
DeletePertanyaannya suka ajaib, hehhee...kalo dikasih jawaban logis, malah pada bingung yaa..
Wah aku baru tau teknik ba-bi bo itu, meski sering memakainya kalau membacakan cerita tapi ngga tau namanya.
ReplyDeletehehe iya, ternyata ada tekniknya yaa dan ada istilahnya.
DeleteKalau ngajarin sama anak-anak sih agak lebih mudah ya kak..dibanding orang dewasa yang umur udah tua tapi dableg minta ampun hehhehe
ReplyDeleteMasa-masa bercerita bersama anak sebelum tidur, menjadi salah satu masa yang menyenangkan buat saya. Berasa keakrabannya dan orang tua juga bisa menasehati tanpa menggurui. Seru banget pokoknya
ReplyDeleteAku kalau udah susah menegur anak maka bercerita dengan kisah yang diambil dari perilaku anakku mba lalu nanti diskusi boleh ga begini begitu alhamdulilah mempan
ReplyDeletekebetulan anakku dari usia bayi sering aku bacain cerita, dan dia happy banget, sampai sekarang udah usia SD pun masih suka kalo aku ceritain sesuatu
ReplyDeleteSaking seringnya saya cerita / bacain cerita ke ponakan2 saya saat mereka kecil..ada yg sampai minta saya tinggal di rumah mereka / ngajar di sekolah mereka! Haha.. Bercerita / membacakan cerita ke anak2 kecil memang seruuu.. Hihi..maaf mba, malah cerita nostalgia nih. Dan TFS ttg manfaat bercerita ini ya..
ReplyDeleteInspiratif sekali tulisannya mbak...anak-anak kadang bosan ya kalau disodori mata pelajaran, apalagi yang muatannya berat...namun dengan bercerita anak pun juga makin bersemangat. Dan benar mbak dengan mendongeng atau sering bercerita akan menciptakan bounding antara ibu dan anak....hubungan keduanya jadi harmonis, rasa saling menyayangi, terbuka bahkan sikap mandiri pada akhirnya bisa tercipta dari kegiatan bercerita ini.
ReplyDeleteSaya perlu belajar nih, memberi pesan tanpa memerintah, bahkan tanpa menasehati. Dengan cara bercerita ke anak-anak pasti mereka suka dan tertarik. Tidak bosen dengan nasehat-nasehat yang itu-itu terus. Dan di dalam cerita yang kita sampaikan, ada nasehat sebenarnya. Ada pesan dan lain sebagainya.
ReplyDeletekereen. terimakasih sudah mengingatkann tehh dri sharingnyaa,
ReplyDeleteWahhh kebetulan tadi siang anakku aktivitas sekolahnya adalah soal siroh. Ya anak2 emang jadi lebih nyantai sih belajarnya.
ReplyDeleteAnak-anak dulu suka banget kalo menjelang tidur, tandanya ibunya ini bakal membacakan dongeng. Dulu aku nggak pakai teknik apapun karena otodidak aja dan yang penting memang harus ekspresif biar anak-anak gak bosen
ReplyDeleteSemua anak-anak suka diceritakan ya mba, hal ini lah yang bikin aku semangat pengen bisa menulis buku cerita anak dan membacakannya kepada mereka hehehe, makasih mba Tuti kamu memberikanku inspirasi.
ReplyDeleteIya ya bercerita memang jauh lebih efektif karena memang menyenangkan dan langsung mengena di hati, itu kenapa dalam Al Qur'an juga banyak kisah ya Mba...
ReplyDeleteah iya benar, pengalamanku selama ini anak anak lebih bisa memahami dgn cara diceritakan
ReplyDeleteSaya memang belum menerapkan bercerita seperti ini, tapi saya selalu mencoba menggambarkan sesuatu ketika berbicara dg anak. Misalnya ketika belanja sayur dipasar, sesampainya dirumah saya coba bercerita ttg bayam, kangkung dll. Hal sederhana sprti itu pun dampaknya besar sekali, anak saya sdh paham kl sayur itu sehat, air putih sehat, minuman itu tidak sehat. Padahal saya tidak pernah bicara sprti itu. Next saya akan coba mendongeng ah, tapi saya harus belajar juga ini hehehh
ReplyDeleteBagus ternyata manfaat bercerita. Kegiatan itu juga sering aku lakuin ke Intan dan biasanya dia akan minta diceritain mbak. Termyata lewat bercerita kita jg bisa menasehatintanpa menggurui ya.
ReplyDeleteAku suka bercerita sebelum bobo sama anak2 dengan suara keras, pakai intonasi dll.
ReplyDeleteBiasanya pesan dalam cerita bisa lebih masuk ke anak2. Sesekali gantian mereka yang cerita baik membaca maupun ngarang sendiri hehe
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTeknik bercerita memang bagus banget mba karena ya itu dia kita bisa menggerakkan orang tanpa memberikan perintah, itu magicnya yaa hihi
ReplyDeleteIya mba, aku udah membuktikan metode bercerita ini. Anak malah lebih mudah memahami hikmah suatu perbuatan dari cerita dibandingkan kita nasehati terus.
ReplyDeleteAnak-anak emang senang ya Mbak dengar cerita. Anak-anakku juga kubiasain baca buku cerita sebelum tidur dan mereka happy banget. Walau di akhirnya kalau ditanya jawabnya masih ngambang heheh
ReplyDeleteWah makasih sharingnya mak... Selama ini saya jarang berkisah, seringnya membacakan buku aja... Mau coba praktikin ah...
ReplyDeletebenar sekali sih bercerita itu memang masuk banget gampang diingat, bercerita jg harus berstruktur ya supaya dapat banget di anak2
ReplyDeleteKerasa sih kalau diperintah malah jadi males dan nggak bakalan nurut. Kalau dari bercerita gini bakalan gampang keserap dipikirannya, jadi si anak reflek deh ngerjain sesuatu tanpa disuruh.
ReplyDeleteKebetulan saya juga ikut dalam webinar yang diselenggarakan oleh Syamil, Mbak. Materinya menarik dan bermanfaat sekali. Memang lebih mudah menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak melalui kegiatan bercerita, ya...
ReplyDeleteBanyak banget ilmunya abis baca ini, jadi pengen dapat dongeng dari Mbk Sri. Semangat munulis cerita anak lagi Mbk.
ReplyDeleteBercerita memang jadi media yang bagus ya untuk membangun komunikasi, bounding, dan membentuk karakter anak. Dan ini memang udah lumayan terbukti sih, Audiku sejak dalam kandungan suka kuajak cerita-cerita. Pas masa balita juga suka banget dia dibacain cerita dari buku. Sekarang udah hampir lulus kuliah, dia juga sukaaa banget cerita, cuma bedanya sekarang dia yang lebih banyak cerita... hahaha
ReplyDeleteWell, that's just the practice, parents have learned how to deal with their own children
ReplyDeleteBercerita itu salah satu kekuatan dalam berbicara ya. Karena biasanya kalo pembicaranya pandai bercerita kita yang dengerin ga jadi bosen
ReplyDeleteNice post! Sangat salut dengan apa yang telah dilakukan.. Tetap Semangat..
ReplyDeleteAku pantengin banget ini mb sri ilmunya, sangat bermanfaat meski masih tertatih menerapkan kepada anak-anak di rumah. Bercerita menggerakkan apalagi tanpa memerintah itu poin penting dalam menjadi pendidik bagi anak-anak di rumah yaa mb, insyaAlloh.
ReplyDeleteBetul.saya suka pilih buku yg ada kisah moralnya. Jd cm didongengin, anak bs nangkap dan belajar banyak dari situ. Tanpa kita kudu nyuruh2, anak udah ngerti mana yg baik
ReplyDeleteSetau dan sepengalamanku generasi milenial memang lebih bisa diajak berfikir dan diskusi, dibanding dengan diperintah. Bercerita juga cara bagus untuk mengajak anak lebih mengerti tanpa disuruh.
ReplyDeleteWah aku salah dong ya, di akhir cerita aku kadang suka kasih nasehat. Harusnya jangan ya? Besok-besok aku ganti deh dengan pertanyaan recall aja.
ReplyDelete