Kapan waktu yang tepat untuk menyapih sang buah hati?
Beberapa waktu lalu, pikiran saya terus disibukkan dengan pertanyaan di atas. Saki bulan Februari 3 tahun usianya, tapi belum juga mau berpisah dari makanan yang paling disukainya sejak dia dilahirkan ke dunia, ASI.
Memang intensitas menyusu ASI sudah tidak sebanyak waktu dia berusia di bawah 2 tahun, karena sekarang sepertinya menyusu ASI hanya dilakukan saat mau tidur atau saat dia ingin menggoda saya heuheu Yap, saat saya harus mengetik makalah tugas kampus atau hal lain yang mendesak. Sepertinya dia paham banget, ketika uminya mulai membuka laptop, dia mulai rebahan di pangkuan dan mencari cari kesempatan untuk minta disusui. Ya, sudah, akhirnya saya yang kalah, menyusui dia dulu, kelonan duaan sampai saya akhirnya ikutan tidur 😁
Meskipun saya telah melewati masa menyapih 5 anak lainnya, tetap saja ketika akan menyapih Saki saya masih menggalau. Dulu anak anak saya yang lain disapihnya kayak gampang gitu. Mungkin sebab tidak ada target apa apa ya. Mereka berhenti sendiri begitu usia 2 tahun dan 2,5 tahun. Tapi Saki beda. Sepertinya ada faktor x di diri saya yang menjadikan proses menyapih ini menjadi berat.
Menyapih memang butuh kesiapan lahir dan batin. terutama kesiapan batin uminya. Kalau ga siap, ya gak akan berhasil.
Hayo umi, semangattt ❤️ (menyemangatin diri sendiri 😁)
Oleh karena itu, saya pun membaca kembali literatur-literatur tentang panduan menyapih menurut Islam dan juga membaca pengalaman dari teman-teman.
Dalam Al Quran, ayat- ayat yang berkaitan dengan hukum penyusuan adalah sebagai berikut:
1. QS. Al-Baqarah ayat 233:
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلاَدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لاَ تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلاَّ وُسْعَهَا لاَ تُضَآرَّ وَالِدَةُ بِوَلَدِهَا وَلاَ مَوْلُودُُلَّهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالاً عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِمَا وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَن تَسْتَرْضِعُوا أَوْلاَدَكُمْ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآءَاتَيْتُم بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرُُ
Artinya:
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah member makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
2. QS. Luqman ayat 14:
وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ
Artinya:
Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
3. QS. Al-Ahqaf ayat 15:
وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاَثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَى وَالِدَيذَ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya:
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah(pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdo’a, “Ya Tuhan-Ku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri n’mat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang Muslim.”
Dalam Tafsir Ibnu Katsier dikatakan, ayat ini merupakan tuntunan Allah supaya para ibu menyusui bayinya hingga usia dua tahun. Lebih dari itu tidak diperlukan oleh bayi.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Aisyah r.a. mengatakan bahwa nabi SAW bersabda: “Perhatikanlah siapakah sebenarnya saudara sepersusuanmu itu, sebab penyusuan yang dianggap itu hanya pada masa bayi, yakni ketika makanan utama dari bayi itu hanya menyusu.”
Sementara itu, fishālan artinya menyapih (arti asalnya fishālun: berpisah), dikatakan menyapih itu ialah karena anak (yang semula disusui) itu berpisah dari susu ibunya ke jenis-jenis makanan yang lain.
Kapan Waktu yang Tepat Menyapih Sang Buah Hati?
Dr. Utami Roesli mengatakan bahwa menyapih sebaiknya dilakukan saat anak dengan kesadarannya sendiri menolak menyusu ke payudara ibu. Ini bisa berarti saat anak berusia satu tahun, dua tahun, atau tiga tahun
Ternyata tidak ada waktu pastinya, ya, kapankah waktu yang tepat?
Kembali lagi kepada ayat Al Quran di atas, bahwa masa menyusui itu adalah 2 tahun, sehingga apabila sudah mencapai usia tersebut hendaknya anak-anak disapih.
Apakah itu suatu kewajiban? Apabila kita menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup tentunya kita akan mengikuti petunjuk al-Quran tersebut.
Mengapa harus dua tahun? Karena Allah telah menyiratkan dalam ayat-ayat di atas bahwa dua tahun tersebut adalah masa penyusuan yang sempurna. Tidak ada keraguan dari ayat-ayat di atas tentang batas menyusui dan penyapihan.
Salam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan penjelasan bahwa surat al-Ahqaf ayat 15 di atas Allah berfirman:
“…mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan…”. Para ulama menyimpulkan berdasarkan ayat tersebut, masa mengandungnya ibu sampai masa menyapihnya anak adalah tiga puluh bulan, dengan perhitungan masa hamil paling cepat adalah enam bulan sehingga masa menyusui menjadi dua tahun penuh, atau masa hamil Sembilan bulan dan masa menyusui dua puluh satu bulan."
Apabila masa kehamilan normal 9 bulan ditambah masa menyusui penuh selama dua puluh empat bulan menjadikannya tiga puluh tiga bulan, maka itu sudah sangat sempurna.
Alhamdulillah, setelah membaca literatur, dan sounding kepada Saki dengan penuh kegembiraan, dan mengatakan kepada Saki,
"Hore, sekarang Saki sudah besar, sudah tidak mimi Umi, lagi!"
"Saki sekarang berapa tahun?" dan Saki pun menjawab lantang, "3 tahun!"
Dia senang disebut sudah besar. Dia sekarang sudah terbiasa minum di gelas. Waktu soundingnya juga tidak lama-lama sih, ya. Alhamdulillah, jadi sebelum Saki berulang tahun ke-3 tahun, Saki sudah disapih.
Memang awalnya tidak mudah bagi saya. Agar Saki tidak resah ketika akan tidur, saya alihkan dengan mengajaknya mengobrol, membacakan buku cerita dan mengusap-usap punggungnya.
Yang penting, niat dulu ya, Moms. Kuatkan niat menyapih karena Allah, kemudian beri makanan yang seimbang untuk mensupport tumbuh kembangnya dan terus dampingi tumbuh kembangnya dengan memberi ruang bermain dan belajar baik di rumah dan di luar rumah.
Nah, Moms, itu cerita saya ketika menyapih Saki. Pasti Moms juga punya cerita saat menyapih si kecil, yaa. Yuk, sharing dengan menceritakannya di kolom komentar.
Salam hangat,
Uminya Saki
Hihi walau aku blm menikah dan punya anak tp jd tau juga nih ttg per sapihan setelah baca pengalaman mbak :')
ReplyDeleteaku nggak mengalami menyapih mbak :( karena ASIku berenti produksi di bulan ke 3 huhuuu
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletejadi pelajaran dan ilmu berharga buat saya Mba kelak saat punya baby, dan saya tidak menyangka mba anak-anaknya sudah 6 sama Saqi berarti ya, wah alhamdulillah ya semoga sehat-sehat mba semuanya, aamiin
ReplyDeleteiya juga tuh, harus sering sounding ya biar anaknya ngerti. thank you mbak udah sharing pengalamannya~
ReplyDeletejadi inget pengalaman menyapih anakku yang terjadi karena dari dianya udah gak mau minum asi dari usia 7 bulan. alhamdulillah selama 6 bulan stok ASIP cukup buat beberapa bulan ke depan
ReplyDeleteAnakku pas 4-5 bulan uda ga mau nete lagi malah. Ud nyaman sama botol dot. Dulu kakakmya yg malah sampe 8 bulan dan ga bs tidur kalo blom nete 😅
ReplyDeletekeren banget si pengalamannya bisa buat bekal ini klo tar punya anak. anak kakak aku juga awal disapih gelisah pas mau tidur jdi harus dialihkan gitu
ReplyDeleteDulu anak saya yang pertama dengan mudahnya disapih pas banget waktu 1 tahun, giliran anak kedua agak susah jadi bertahan sampai 2 tahun
ReplyDeleteIni yang sedangku rasakan saat ini. Anakku gak mau banget disapih. Walau nyusu juga cuma ketika ngantuk aja. Pernah berhasil sehari atau dua hari, hari ketiga rewel sakau gitu. Lagi-lagi mamak gak tega liatnya. Huhu.
ReplyDeleteMasya Allah ,ternyta dlm Alquran pun ada jg ttg penyapihan ya , nambah ilmu lg nih saya mba hehe.
ReplyDeleteMenyapih ini memang penuh drama yaa, kak...
ReplyDeleteKalo gak dari Ibunya yang mellow, dari anaknya. Jadi berasa banget punya kelekatan dengan anak.
Saki, hebat!
Jadi ingaaat saat anak - anak disapih mba.. memang ngg gampang ya mba dan harus sabar
ReplyDeleteBisa jadi pelajaran buat aku nih kalo nanti punya anak, thankyou ya mba udah shariing. semoga semua anggota keluarga selalu sehat dan bahagiaa
ReplyDeleteKalau pengalaman anak saya saat disapih umur 2 tahun 2 bulan dan memang benar proses menyapih itu berat sekali, saya sampai menangis...hehehehe
ReplyDeleteAyooo Umi semangat sapih. Saki hebat udah gak mimi Umi lagi.
ReplyDeleteMemang klo udah segede Saki agak gimana gitu nyapihnya. Mada disapih usia 3 tahun 5 bulan. Waktu alesan dariku "Mada kan sudah makan nasgor, soto, pizza (nyebutin makanan fav dia) berarti udah gak boleh nen lagi. Giginya udah banyak ituuu" dan cara ini efektif.