Pernah merasakan getaran rindu yang hebat ketika tiba-tiba teman-teman kuliah mengirimi foto tempat-tempat yang sering kita datengin waktu kuliah dulu?
Duh, rasanya dibawa terbang ke masa silam. Masa dua puluh lima tahun lalu, saat masih ungyu-unyu jadi mahasiswa baru, ketemu teman baru, ketemu suasana baru, kampus baru dan gebetan baru wkwkwk
Kalau sudah begini, harus banyak-banyak berdoa di dalam hati, semoga tidak terjadi cinta lama bersemi kembali, hihihi. Iya, kan, moms, tentu saja kenangan-kenangan manis akan bermunculan manja minta diperhatikan hehhe sementara kenangan buruk dan nelongsonya anak kost justru jadi pemanisnya meskipun sebenernya pait banget heuheu
Dua puluh lima tahun yang lalu, ada anak perempuan berambut pendek mirip Lady Di, yang baru aja lulus SMA , penampilannya culun, berkaos oblong, celana panjang jeans putih belel, berjaket hiphop, dengan sendal jepit andalan dan tas pinggang, pergi ke Semarang sendiri. Naik kereta ekonomi. Bawa duit pas-pasan, cuma Rp15.000,- itupun sudah dibelikan tiket kereta Rp9.000 sisa Rp7.000,- entah cukup atau tidak kalau balik lagi ke Bogor dengan uang segitu.
Sendiri di dalam kereta malam ekonomi, hanya dengan satu tekad, ingin berhijrah menuju kebaikan. Alhamdulillah, anak perempuan culun itu diterima di sebuah institut keguruan dan pendidikan negeri di kota Semarang (yang sekarang sudah berganti menjadi Universitas Semarang).
Allah Maha Baik, saat kuliah semester satu, anak perempuan itu mendapatkan hidayah dan mengenakkan pakaian takwa. Ia mengubah cara berpakaiannya dari tomboy menjadi anak perempuan yang feminim dan manis. Alhamdulillah, banyak kebaikan yang diraihnya setelah menjalani kehidupan setelah berhijrah.
Anak perempuan itu saya. Duh, kalau inget waktu itu, tak terasa air mata suka berlinangan sendiri. Allah sayang sama saya. Tanpa pertolongan Allah saya tidak akan menjadi seperti saya yang sekarang.
Saya (tengah) bersama teman-teman kost, 25 tahun lalu di rumah kost Sampangan. |
Waktu jadi mahasiswa, meski hidup prihatin sebagai anak kost, alhamdulillah setiap lebaran saya masih bisa pulang ke Bogor naik kereta api ekonomi dan kembali lagi ke tempat kuliah dengan naik bus ke Semarang.
Kalau ingat zaman kuliah dulu, saya jadi ingin banget napak tilas ke Semarang bersama anak-anak saya dan suami. Ingin memperlihatkan tonggak sejarah seorang anak perempuan culun yang bukan siapa-siapa kemudian berubah menjadi seorang ibu pembelajar yang manis dan bersahaja ini (eheemm).
Ini dia 8 tempat yang wajib dikunjungi di kota Lumpia, Jawa Tengah
Terus kalau sudah di Semarang, inilah 8 tempat yang wajib saya datangi.
1. Kampus Berwawasan Konservasi Universitas Semarang (UNNES).
Tahun 1993, saya mengikuti ujian kemasukan universitas negeri (UMPTN) di Semarang. Berbekal tekad yang membaja dan doa dari mama dan papa. Waktu itu saya memilih jurusan Tata Busana (IKIP Semarang) dan Antropologi (UI). Alhamdulillah, tak sia-sia ujian di Semarang, saya lolos ujian seleksi dan diterima di IKIP Semarang. Mulai saat itu, saya menjadi "Orang Jawa" hehhee
Pertama kali, saya tinggal bersama dengan kakak saya. Kebetulan, kakak ipar sedang tugas di Karantina Tumbuhan di Semarang. Setelah tugasnya selesai, saya kost di dekat kampus yang dulu masih di Jalan Kelud.
Kampusku sekarang, UNNES (google) |
Dari awal perkuliahan, jurusan saya yang sering pindah-pindah kuliah. Dari awal kuliah di Jalan Kelud, terus ke Bendan, pindah lagi ke Gunung Pati. Jadi bingung mau kost dimana. Alhamdulillah, sebagai mahasiswa, dulu saya ada tempat tinggal yang gak bikin bingung, hihihi saya menginap di rumah sahaabat saya yang akhirnya menjadi sodara sepupu, karena menikah dengan sodara sepupu saya hihihi
Itulah, rejeki dari Allah, bertemu dengan orang-orang yang baik dan saudara yang baik.
Sekarang IKIP Semarang sudah berganti nama menjadi Universitas Semarang. Kampusnya di Gunung Pati sudah cantik banget. Makanya saya ingin sekali bisa napak tilas ke sana. Ingin menjejakan kembali kampus yang luar biasa itu. Yang memiliki tanah yang tidak stabil. Kalau naik bis dari Sampangan ke Gunung Pati, bis bisa miring-miring begitu dan tentu saja dengan kondisi jalan yang luar biasa mengerikannya.
Hiburan satu-satunya adalah pemandangan alam yang indah. Meskipun lelah di dalam bis. Empet-empetan dengan bau kelek mahasiswa, tapi Allah beri kami hiburan pemandangan alam yang masih asri dan menyejukkkan mata.
Dengar dari kabar teman-teman, sekarang Gunung Pati dah banyak perumahan bagus dan tumbuh villa. Ada taman wisata juga, dah rame lah intinya. Jadi makin mupeng kan jadinya heuheu
2. Masjid Jami' Ulul Albab Kampus UNNES
Nah, saya juga ingin sekali napak tilas ke masjid ini. Di masjid ini pertama kali saya dicemplungi untuk berani mengisi sebuah Kajian Muslimah. Waktu itu, saya diminta untuk mengisi Kajian Muslimah tentang Seni Merawat Diri. Yah, karena saya kan kuliah di jurusan Tata Busana, tentu saja saya dekat dengan mata kuliah perawatan diri. Ini dikaitkan dengan seni merawat diri seorang muslimah.
Pertama kali mengisi kajian, tentu saja ini menjadi challenge bagi saya. Tantangannya banyak, salah satunya mengusir grogi dan menumbuhkan percaya diri pada diri sendiri. Jujur, deg-degan banget hahaha sampe kayaknya banyak banget salahnya saat itu.
Sayang, gak ada yang moto hihihi jadi kenangan itu hanya tesimpan indah di dalam hati. Pengalaman pertama yang sungguh bikin malu sekaligus bikin bangga sih hahhaa jadi motivasi untuk terus belajar.
Masjid Ulil Albab (situs masjid ulil albab http://masjid.unnes.ac.id/) |
Dulu, saya sempat merasa, kayaknya saya salah ngambil jurusan. Setelah berhijrah saya kebingungan dengan larangan ini dan itu dalam agama. Maklum baru belajar, jadi takut salah melangkah. Tadinya saya mau pindah ke jurusan Bahasa Inggris. Tapi dapat nasehat dari kakak, semua ilmu itu ada manfaatnya. Bisa jadi langsung keliatan bisa jadi ditangguhkan. Dan memang demikianlah adanya. Hingga, alhamdulillah saya bisa menyelesaikan kuliah dalam watu 5 tahun. (lamaa yaa hihihi)
3. Perpustakaan UNNES
Perpustakaan IKIP Semarang atau sekarang namanya UNNES, dulu tempat saya nongkrong nyari bahan skripsi. Kadang juga tempat berteduh dan mendinginkan badan hihihi.
Enak banget hawa di perpustakaan ini. Setelah berjalan kaki jauh dari pintu pagar perpustakaan, begitu sampai di dalamnya, ademm banget.
Pepustakaan ini juga lumayan lengkap juga dan nyaman. Makanya wajib hukumnya saya datang ke perpustakaan ini agar saya bisa merasakan lagi aura 20 tahun lalu ditengah modernisasi saat ini hehhe.
Selain perpustakaan Unnes, saya juga kerap ke perpustakaan daerah Jawa Tengah di jalan Sri Wijaya. Duh kangennya masa-masa jadi mahasiswa. Aroma perjuangannya di mulai di perpustakaan ini. Jadi kangennnn ...
4. Masjid Baiturrahman Semarang
Masjid ini letaknya di jalan utama kota Semarang. Kalau saya lewat ke Simpang Lima, pasti saya sempatkan shalat di Masjid kebanggaan orang Semarang ini. Suasana adem dan menenangkan kalau sudah berada di dalamnya.
Setiap hari Ahad, ada kegiatan drum band di masjid ini. Suka banget melihatnya.
di Masjid Baiturrahman, 20 tahun lalu :-) |
5. Simpang Lima
Kalau sedang jenuh dan ingin refresing, biasanya saya ke Simpang Lima bersama teman-teman. Simpang Lima ini adalah sebuah lapangan yang berada tepat di tengah kota Semarang. Disebut Simpang Lima karena merupakan tempat pertemuan dari lima jalan yang menyatu, yaitu Jalan Pahlawan, jalan Pandanaran, jalan Ahmad Yani, jalan Gajah Mada dan jalan Ahmad Dahlan.
Pernah waktu krisis ekonomi tahun 1996, saya dan teman teman menuju ke Simpang LIma untuk mengikuti aksi gerakan mahasiswa untuk reformasi. Waktu itu, lumayan genting juga, hingga akhirnya, saya dan teman-teman tidak jadi berkumpul di lapangan sebab ada informasi, agar mahasiswa perempuan kembali ke kampus.
Simpang Lima, kini (credit: reviewsemarang.com) |
Oiya, di Simpang Lima ini juga menjadi ajang kumpul keluarga yang murah meriah. Di Simpang Lima juga ada Matahari Mall dan Ciputra Mall kalau ga salah ya. Kalau sore dikit aja, banyak warung angkringan yang murah meriah. Tapi awas ya, bagi kita yang muslim, hati-hati, sebab di warung angkringan ini juga menjual masakan Maros (darah yang dibekukan, bentuknya seperti hati) dan daging anjing. Banyak kok kuliner yang halal dan enak di daerah ini. Jadi jangan khawatir yaa :-)
6. Pasar Johar Semarang
Pasar Johar adalah pasar yang sering banget saya datangi bersama teman-teman. Karena kuliah saya di Tata Busana, maka banyak sekali tugas yang berhubungan dengan perkainan dan alat menjahit. Dan itu saya dapat lengkapi di Pasar Johar.
Pasar Johar (situs jejakpiknik.com) |
Pasar Johar ini letaknya di kota lama. Berdekatan dengan Lawang Sewu dan Kantor Pos.
Pasar Johar ini adalah pasar terbesar di Kota Semarang. Belanja kain di Pasar Johar ini jadi ajang wisata juga lho. Dulu itu kerudung saya, saya jahit sendiri. Saya beli kainnya di pasar Johar dan itu beneran ngirit banget. Dengan warna kain yang warna warni dan bahan yang bagus, saya bisa menghemat pengeluaran pembelian kerudung lebih banyak.
Makanya dulu saya sempat kaget juga dengan harga kerudung yang harganya hampir seratusan, duh, enak jaman saya dulu, kerudung segi empat ukuan 1,5 x 1,5 M, hanya Rp15,000 sahaja. Tapi kan itu jaman waktu makan di warung bisa 500 rupiah ya hihihi Bayar SPP juga cuma Rp175,000., ye kannn ..
Di Pasar Johar, pernah juga saya kecopetan. Gak ada duitnya sih, pas banget cuma bawa duit 5000 rupiah. Yang saya keselin adalah, itu dompet yang diambil maling, dompet saya dari temen saya yang dari Aberdein, Scotland. Plis deh, palingan itu dompet dibuang ke tempat sampah karena enggak ada duitnya. Sampai sekarang saya terkenang banget sama itu dompet dan selalu berujung kesel sama copet.
Jadi, be carefull ya, Moms. Tapi sekarang sih katanya Pasar Johar sudah relokasi dan sudah direnovasi ya. Lebih cantik dan lebih aman. Jadi tambah mupeng deh main ke Semarang terus ke Pasar Johar.
7. Kantor Pos Semarang
Nah, salah satu tempat yang wajib saya datangi salah satunya adalah Kantor Pos Semarang. Tempat saya merasa bahagia banget, karena bisa mencairkan wesel yang dikirim oleh papa.
Kantor Pos Semarang (situs kantor pos Semarang) |
Kantor Pos Semarang ini letaknya di kota lama Semarang. Bangunannya besar dan merupakan hasil karya arsitektur zaman Belanda. Kantor Pos ini besar banget dan kalau saya berada di dalamnya, seperti dalam film-film zaman dulu tea. Klasik banget. Meski ada rasa aneh dan agak takut gitu hehe apalagi kalau malem-malem lewat sini.
Tapi, jujur saya ingin sekali datang lagi ke kantor pos ini. Nostalgia merasakan kebahagiaan sebagai anak kost hihihi Kerasa banget kayaknya setiap perak uang saat itu, beneran bersyukur banget sampai bisa melewatinya masa-masa susah dan senang dengan baik.
8. Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah gedung gedung bersejarah di Indonesia yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907.
Nah, Lawang Sewu ini yang belum pernah saya datangin nih. iya, beneran, Moms. Lima tahun di Semarang, dan mendengar cerita mistis dari Lawang Sewu membuat saya jeri untuk sekadar lewat di Lawang Sewu.
Lawang Sewu (credit www.ilhamsadli.com) |
Lawang Sewu ini sering saya lewati kalau saya hendak ke Pasar Johar. Di sebelahnya Lawang Sewu, kalau tidak salah ada Sinagog juga di dekat situ. Jadi kalau lewat situ kayaknya muram dan suram banget. Itu dulu yaaa ...
Sekarang Lawang Sewu sudah semakin cantik dan tidak menyeramkan. Menjadi salah satu destinasi pariwisata Semarang.
Lawang Sewu di malam hari (credit: www.ilhamsadli.com) |
Tuh, cakep ya, Lawang Sewu di malam hari. Sudah enggak mengerikan lagi, kan ya. hehhe Jadi makin mupeng ke Lawang Sewu. Nyesel banget pas jadi mahasiswa saya penakut banget hihhi
Nah, moms, jadi kemana kita berlibur nih? Hayuk kita napak tilas aja, yuk. Sambil memberikan edukasi kepada anak-anak bahwa menjadi mahasiswa perantau dan anak kost yang hidup prihatin itu menyenangkan.
Waah, keren banget, mba Sri masih menyimpan foto 25 tahun lalu, kalau saya foto-foto zaman kuliah udah entah di mana, hhehe zaman ngampus tuh emang seru ya, beban terasa ringan menikmati masa-masa kuliah
ReplyDeleteIya mbak, itu foto habis magang. Jadi beli kamera sekali pakai itu lho, cetak terus buang hihi kerasa banget ya jaman dulu, ga ada kamera digital, jadi Setok foto terbatas.
DeleteSalut sama Sriwidyastuti lho memiliki tekad yg tak goysh ya. Trus melihat pemandangan indah, mesjid indah, simpang lima yg ramai jadi betah ya di Semarang, semakin melekat dlm kenangan sekian puluh thn seperti terasa baru saja berlalu, ya.
ReplyDeleteTerima kasih bunda. Iya, kalau ga hijrah mungkin saya masih berandalan xixizi
DeleteBaru pernah ke Lawang Sewu, itu pun tahun 2006 lalu.
ReplyDeleteKalau dengar Semarang langsung lunpia yang terbayang :)
Dari dulu saya malah ga begitu suka lumpia mbak, entah kenapa, apa sebab saya ga suka olahan dari umbi bambu. Baunya aneh dan menyengat kalau menurut saya ya.
DeleteSelebihnya saya suka kuliner Semarang, kayak wingko babat dan bandeng Pandanaran.
Iyayaa, mba...suka baper kalau ingat masa lalu.
ReplyDeleteTapi aku belom pernah jadi anak kos...yang kebanyakan temen aku, anak kos itu bisa struggle dengan keadaan yang sederhana.
Kereen...
Semua tempat di atas kebanyakan sudah pernah ku kunjungi. Minggu lalu aku kesasar di daerah sekitar UNNES karena lupa jalan akhirnya pakai Google Maps. Mbak dulu tinggal di Sampangan? Dekat Sam Poo Kong kan ya?
ReplyDeleteBesok aku ke Semarang :) Simpang lima sih pasti aku datangi soalnya deket rumah mertua
ReplyDeleteAku selalu suka blusukam ke pasar, pasti ada aja yg kubawa pulang hehehe
ReplyDeleteAkhir tahun ini saya kruntelan di rumah aja, Mbak. Long wiken, kumpul keluarga sambil nonton tv aja hehehe
ReplyDeleteWah, aku belom satu pun ke sana. Yang tahu juga cuma Lawang sewu. Baiklah, nanti kalo ke Semarang, kudu mampir ke sana, ya. :D
ReplyDeleteKalo ke Semarang cuman lewat aja biasanya padahal sering banget lewat tapi belum pernah main ke Lawang Sewu, poor me hahahahaha
ReplyDeleteWaktu aku ke Semarang cuma ke simpang lima aja sih itu pun malam hari buat cari makan . Pen gen sih nyobain ke Lawang Sewu ,,semoga aja lah bisa ke Semarang lagi.
ReplyDeleteWah masih nyimpan foto 20 tahun yang lalu ya mbak.. foto-foto jadul ku banyak yang rusak kena banjir :)
ReplyDeleteaku belum pernah nih ke semarang. Dari SD sampai kuliah, di Jakarta aja hehehehe
ReplyDeleteSemarang gedung-gedungnya cantik seperti di Kota Tua ya Mbak.... Syukurlah makin ke sini makin terawat sehingga tidak horor dan nyaman bagi pengunjungnya....
ReplyDeleteNah aku pgn bgd nih mbk sri pergi ke lawang sewu pas malam hari. Seru kayaknya ya.
ReplyDeleteUdah setahun lulus dari kampus nggak pernah lagi ke sana 😂 baca ini jadi keinget tempat-tempat yang sering ku datangi dulu semasa mahasiswa 😁
ReplyDeleteDi pasar Johar banyak kuliner legend gak mba? Biasanya kan kalo di pasar yg besar2 gitu makanannya juga enak2.
ReplyDeleteHuhuhu pengen ke Semarang tapi blmm ada kesempatan ke sana. Bener kyknya skrng Lawang Sewu tu dah gak serem lagi, alhamdulillah makin terawat ya gedungnya :D
ReplyDeleteAku jadi nostalgia jaman ngekost di Tembalang, sepiring nasi sop cuma 250, tambah teh panas gelas kecil dan tempe semua cuma bayar 350 rupiah, hihii
ReplyDeleteAyo mba Tuti ke Semarang, kita kopdar yuk
Dari semua tempat yang direkomendasikan, saya baru ke Simpang Lima aja. Yang lainnya belum pernah, eh belum sempat. Nanti kalo ke Semarang, mau disempatin ke sana, deh
ReplyDeleteMba SRi tetap cantik sejak dulu hingga kini. Awet muda banget. Aku belum pernah ke semua tempat ini. Ajak ajak dong ;)
ReplyDeleteaku jadi rinduuuu Semarang yang cantik. Sukaaa deh liat gedung kantor posnya yang antic banget.
ReplyDeleteDr dulu pengen ke Unnes belom sempet sempet. Doain ya kak bisa kesana suatu saat nanti
ReplyDeleteAku pengen banget jalan-jalan ke Semarang. Oke ini 5 destinasi yang wajib dikunjungi ko ke sana. Hehehe Makasih sharingnya, mba.
ReplyDeleteBelum pernah ke Semarang. Kayaknya semua tempat yang Mba kasih tahu bisa jd rekomendasi nih kalo ke semarang
ReplyDeleteWah masa kuliahnya berkesan sekali ya mba. Saya belum pernah ke Semarang jadi ikut serasa udah kesana :D
ReplyDeleteAku dulu kuliah di Semarang. Udah ga pernah ke sana lagi semenjak lulus huhu..kanget banget deeh
ReplyDeletePasar Joharnya sementara pindah tempat di dekat Masjid Agung Jawa Tengah. Selepas kebakaran beberapa tahun yang lalu, sampe sekarang belum selesai direnovasi.
ReplyDeleteTeteh.. punten yak, sebagai adik kelas Teteh, aku cuma mau ngasih tau kalau Universitas Semarang itu ada lagi Teh, beda sama almamater kita. Kalau almamater kita itu Universitas Negeri Semarang. Ada negerinya. Sedangkan yang Universitas Semarang letaknya di Semarang kota :D
ReplyDeletewah... satu almamater dengan penulis-penulis beken kayaknya di semarang.
ReplyDeleteaku belum pernah stay agak lamaan di semarang, selalu cuma numpang lewat lalu makan soto doang kalo ke semarnag.
ReplyDeletePernah blusukan ke Pasar Johar buat hunting foto dan pulang ke rumah dikatain sama suami kalau diriku bau busuk huhuhu... Btw, bertahun-tahun tinggal di Semarang, belum pernah ke kantor pos besar Semarang. Mungkin lain kali nyobain kirim barang ke sana kali ya.
ReplyDeleteSimpang 5 dn lawang sewu sudah kpingin blik lagi mbaa. Apalagi nyobain kulinernya
ReplyDeleteKapan kapan aku mau ah ke Perpusatakaan UNNES
ReplyDeletePenasaran juga mau baca baca di sana
ish ish selama 13 tahun di sana, aku cuma pernah ke masjid baiturrahman, simpang lima, sama pasar johar doang wkwk. Oh iya! Sama paragon! Emol yang katanya terbesar di asia tenggara (?)
ReplyDeleteIni termasuk tempat mainstream tapi tetep seruuu karena nuansa kota semarang yang kayak kota tua gituu :D