Hai, Mom's,
Saya adalah ibu dengan 6 orang anak. Seperti ibu-ibu yang lain, tentu saja saya ingin anak saya memiliki ciri-ciri anak yang cerdas. Apa saja kecerdasan yang dimaksud? Ada 3 kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan sosial.
Ketiga kecerdasan ini berkaitan satu sama lain, seperti rantai yang tidak
bisa dilepaskan. Jika salah satu kecerdasan tidak terpenuhi, maka anak akan
menjadi generasi yang tidak seimbang, timpang, dan menjadi anak yang bermasalah
di masa dewasanya.
Alhamdulillah saya dikaruniai anak yang sehat dan lucu-lucu. Lima orang perempuan dan seorang anak lelaki. Selama ini saya mengasuh dan mendidik mereka dengan tangan saya sendiri. Dari awal menikah saya sudah nomaden, mengikuti suami yang belajar di Jepang. Selama itu pula saya belajar mengurus anak sendiri. Lewat buku bacaan dan
sharing dari teman-teman. Terkadang juga saya melakukan konsultasi jarak jauh dengan ibu mertua
(ibu saya sudah meninggal).
Dari keenam putra putri saya, Saki yang paling terasa sekali proses mendampingi tumbuh kembangnya.
Saat ini usianya 15 bulan. Saya pun
belajar mendampingi proses tumbuh
kembang anak 1 tahun ini agar jadi anak hebat dengan tanggap yang lengkap.
Seperti anak saya yang lain, Saki
juga memiliki riwayat alergi. Alergi telur dan beberapa makanan ber-msg. Kalau makan telur,
meski sedikit dari kue dan makanan lainnya, kulit Saki merah-merah dan gatal.
Saki dibandingkan dengan kakak-kakaknya pertumbuhannya memang kurang. TB sih cukup, sebab menurut dr. Nur Aisyiah,
dokter spesialis anak yang saya kenal di acara Mom Blogger Gathering, penambahan tinggi badan bayi berusia
0-12 bulan itu sebanyak 25 cm. Saki Alhamdulillah cukup, lahir tinggi 49 cm, usia satu tahun sekitar 73 cm. Hanya saja BBnya
yang kurang.
Baca: Anak Hebat dan Tanggap Lengkap Berawal dari Nutrisi
yang Baik
Saya pikir, mungkin Saki kecil, sebab faktor genetik,
sebab perawakan saya kecil. Ternyata, salah! Perawakan kecil tidak ada kaitannya dengan faktor genetik. Tetapi hal ini tergantung asupan nutrisi si kecil. Sungguh saya sangat takut sekali. Kuatir terjadi
stunting atau badan kecil pada
Saki. Jadi saya terus saja mencoba berbagai macam cara untuk menaikan berat badannya
agar tumbuh dan berkembang dengan normal dan optimal.
Bagaimana dengan Tumbuh Kembang Saki untuk Motorik Halus dan Kasarnya?
Alhamdulillah perkembangan motorik anak saya tidak ada masalah.
Semua tumbuh dan berkembang dengan baik dan normal. Setiap tahap perkembangan anak usia 1 tahun, dilalui Saki dengan baik.
Seperti membalikkan badan, bisa tersenyum, kontak mata, duduk, merangkak, dan
berjalan. Di usia 14 bulan, Saki bisa berjalan sendiri.
Saya pernah khawatir dengan pertumbuhan giginya. Karena di usia 12 bulan, gigi Saki sama sekali belum tumbuh, hanya gusinya saja yang sudah bengkak. Daripada saya khawatir sendiri, saya pun mencoba menstimulasi gusinya dengan cara memberikan theeter yang bisa digigit-gigit. Cara ini akan merangsang gigi tumbuh.
Hingga bulan ke 13, gigi Saki
belum juga tumbuh. Akhirnya saya membaca artikel kesehatan gigi dan mulut bayi. Jika bayi belum memiliki gigi hingga usia 14 bulan, masih dianggap normal. Karena nanti di usia 14 bulan pasti tumbuh gigi. Jika gigi tak kunjung muncul pada usia 14 bulan, disarankan untuk ke dokter gigi untuk mendapat treatment. Dan
benar saja, di usia 14 bulan gigi Saki pun tumbuh 2. Alhamdulillah.
Tak hanya menstimulasi agar tumbuh
kembang anak menjadi normal. Saya pun memberinya susu tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama
nutrisi untuk otak yang diperlukan Saki dalam mendukung kecerdasannya. Saya beri Saki susu formula Bebelac 3. Alhamdulillah
Saki suka.
Saya memilih Bebelac 3 karena sekarang formula Bebelac baru. Bebelac kemasan baru ini telah dilengkapi dengan
minyak ikan dan Omega 6 yang ditingkatkan, FOS:GOS 1:9 dan diperkaya dengan 13
vitamin dan 9 mineral yang dibutuhkan anak-anak dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia 1 tahun. Penting
sekali memenuhi kebutuhan akan Omega 3 dan Omega 6 sebagai nutrisi otak anak.
Saya juga menstimulasi Saki
untuk meningkatkan kecerdasan sosial
agar ia pintar berbagi, baik berbagi makanan atau mainan dengan kakak-kakaknya. Sebelum itu, saya belajar cara mengajari anak bicara. Salah satu teknik dalam mengajari anak
berbicara adalah dengan cara mengajaknya berbicara seperti halnya berbicara dengan kakak-kakaknya. Tidak dicadel-cadelkan supaya kelihatan
lucu. Saya menerapkan ini karena dengan berbicara yang baik, Saki menjadi tahu
bagaimana berbicara yang baik dan benar. Biasanya saya selingi juga dengan permainan anak perempuan, seperti
bermain ibu-ibuan atau pura-pura makan di restoran dan story telling.
Storytelling atau mendongeng salah satu cara untuk menstimulasi anak (credit: helena) |
Jika saya bilang, “Saki, minum duduk dong.” Dia pun mengerti dan segera
duduk. Begitu juga saat saya menegurnya, “Saki, makan dengan tangan kanan.” Dia segera memindahkan makanannya ke tangan kanan.
Yang paling menggembirakan adalah saat pertama dia bisa mencium tangan ayah dan kakak-kakaknya. Ceritanya, setiap pagi hari jelang ayah pergi ke kantor dan kakak-kakak pergi ke sekolah, kami melakukan rutinitas mencium tangan. Hal ini mungkin terekam dalam otak Saki. Hingga akhirnya,
ketika kakak dan ayahnya akan pergi,
Saki mengulurkan tangannya minta mencium tangan.
Tak hanya menjadi kebiasaan di rumah, tetapi juga di luar rumah. Setiap akan pamit pergi atau pulang, Saki mengulurkan tangan untuk mencium tangan. “Mau salim!”
Teman-teman saya yang mengetahui Saki bisa meminta mencium tangan sering sekali memuji Saki. Alhamdulillah, pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan intelektual,
emosional dan sosialnya sangat baik.
Jadi, Mom's, ada 2 hal penting yang dapat mendukung anak memiliki ciri-ciri anak yang cerdas. Dua hal tersebut adalah sebagai
berikut:
Stimulasi pada anak bisa berupa mewarnai dan menggambar (credit: Wenny) |
11. Stimulasi yang
intens dari kedua orang tua dan
orang-orang di dekatnya.
Stimulasi ini penting sekali karena stimulasi yang diberikan oleh
orang tua akan menumbuhkan kepercayaan diri anak dan merangsang tumbuh kembang
motorik halus dan kasar anak, juga tumbuh kembang tanggap yang lengkap.
Salah satu hal yang diharapkan dari stimulasi ini adalah lahirnya anak yang
cerdas dan berkarakter mulia. Ini juga bisa distimulasi lewat pendidikan karakter di bawah pengasuhan
orang tua.
22. Nutrisi yang baik.
Nutrisi memiliki peranan penting, terutama dalam mengoptimalkan kecerdasan intelektual. Nutrisi
juga penting untuk tumbuh dan berkembanganya otak anak. Nutrisi otak ini penting karena akan berpengaruh pada semua aspek
kehidupan dan tumbuh kembang anak. Untuk menunjang aktivitasnya,
saya berusaha memberikan makanan dan minuman
yang asupan nutrisinya memenuhi gizi seimbang.
Dari sejak kapan? Sejak usia dari dalam kandungan hingga 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan anak). Jika itu tidak terpenuhi maka akan berdampak pada gangguan kecerdasan.
Nah, Mom's, untuk memiliki anak yang memiliki
ciri-ciri anak cerdas dan memiliki ciri anak hebat dan tanggap yang
lengkap itu salah satunya dengan pemenuhan nutrisi yang
baik juga stimulasi yang terus menerus dari ibu dan ayah. Insya Allah anak yang hebat, hebat dan lengkap tanggap itu akan menjadi milik anak-anak kita.
Sepakat banget di kalimat " Nutri yang baik, juga stimulasi terus menerus" ...
ReplyDeleteBagian penting jadikan anak sehat dan cerdas di tanggap yang lengkap ya bun.
Salam siang dari Lombok ^^
Hai selamat petang, terima kasih telah berkunjung mbak Muslifa. Asyik ya di lombok. kapan saya bisa ke sana.
Deleteiya mbak, 2 hal ini penting banget untuk tumbuh kembang anak. nutrisi dan stimulasi. gak boleh hanya satu sisi saja, tapi haruus keduanya.
Sid badannya juga kecil mbak. Katanya sih anak ASI begitu. Ga gembul. Tapi alhamdulillah sekarang udah makin berisi
ReplyDeleteIya mbak. Moga saki juga bentar lagi besar kayak kakak kakaknya
DeleteWah Saki udah bisa minta salim. Tenang aja Saki punya banyak kakak cewek buat temen main ya.
ReplyDeleteIya mbak. Alhamdulillah banyak yg bs jadi teman main saki
DeleteBunda sungguh luar biasa, bisa mengasuh 6 anak sekaligus. Salut deh dengan bunda...
ReplyDeleteSemoga anak-anaknya sehat selalu dan membanggakan orang tua
Amiin doakan selalu yaa
Deletembaak... hebat, 5 anak perempuan dan satu anak laki-laki. Aku yang cuma tiga aja riwuhnya bukan main...
ReplyDeleteAnak-anakku juga badannya mungil2 mbak, alhamdulillah jarang sakit. Saki banyak saudara jadinya banyak teman main ya..
Iya mbak alhamdulillah..
Deletepinternya dd saki sudah tanggap yang lengkap ya,,dulu pertama ketemu masih baby banget
ReplyDeleteHehehe iyaa pas acara dengan MILNA ya
DeleteSaki pinterrrr..
ReplyDeleteMakasih tante
DeleteAwalnya ade berpikir 1000 hari pertama tuh sejak awal lahir. Ternyata sejak dlm kandungan.
ReplyDeleteIya. Mbak ade. Aku juga baru tau
DeleteSalut Mba karena punya 6 orang buah hati. Pasti mengasuh mereka butuh ketelatenan dan kesabaran ya. Termasuk memastikan kebutuhan nutrisinya dan memberikan stimulasi sejak usia dini. Semoga mereka sehat selalu :).
ReplyDeleteTerima kasih mbak mollyta
DeleteDari sekian banyak anak,mengurus Saki yang paling terasa ya mak. Aku aja 2 berasa banget mengurusnya. Hebat lah mak Sri
ReplyDeleteHu um kerasa banget. Karena ditulis hehe
DeleteMasya Allah, mengasuh 6 putra putri, salut sekali saya. Saya baru satu aja, kadang berasa mau jungkir balik :D
ReplyDeleteKatanya mbak. Ngurus anak satu atau banyak sama aja capeknya hehehe yok semangat
DeleteLuar biasa, aku sama sekali nggak nyangka lho kalau Mbak Sri anaknya 6 dan masih bisa ngeblog dan nulis. Keren banget. Gimana itu ngatur waktunya ... Semoga selalu sehat ya, Mbak, begitulah pula anak-anak
ReplyDeleteAlhamdulillah mba monica.sama aja sih ngetik di laptop hihi waktunya pas senggang aja dan anak anak bisa diajak kerja sama
Delete