Identitas Buku:
Judul Buku : Seberapa Berani Anda Membela Islam?
Penulis : Na’im Yusuf
Cetakan : Cetakan pertama, Mei 2016
Tebal : 274 Halaman
ISBN : 978-979-25-2643-1
Menitik
air mata saya ketika membaca berita, ribuan kaum muslimin warga Ciamis berjalan
kaki dalam rangka mengikuti aksi damai Bela Islam yang akan digelar pada
tanggal 2 Desember 2016 mendatang di Monas, Jakarta. Mereka berjalan kaki menempuh jarak kurang lebih 270 KM - 300 KM Ciamis-Jakarta untuk membela
Islam yang dinistakan.
Membayangkan
perjalanannya saja, saya sudah sesak. Terharu dan geram bercampur satu. Terharu
dengan ghirah mereka dalam membela Islam. Meski harus berjalan kaki beratus
kilometer karena bis dan angkutan umum dilarang mengangkut mereka, mereka tidak
menyerah. Sekaligus juga geram dengan respon pemerintah yang lambat dalam
menangani kasus penistaan agama yang dilakukan oleh seorang pejabat negara. Dan
herannya dikalangan ummat Islam juga ada yang dengan tanpa malu membela sang
penista agama.
Fenomena
ini sebenarnya sudah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW lewat lisannya yang
mulia, empat belas abad yang lalu bahwa sebagaimana Islam awalnya datang dalam keadaan
asing di kalangan kaum musyrikin, maka Islam pun akan kembali asing, bahkan
dikalangan umat Islam itu sendiri.
Inilah
mungkin yang mendasari kesabaran dan keteguhan jiwa kaum muslimin warga Ciamis.
Mereka memiliki sikap berani yang dituturkan secara indah oleh DR. Syaikh Yusuf
Al Qordhowi dalam buku “Seberapa Berani Anda Membela Islam?” yang ditulis Na'im Yusuf.
“Sikap pemberani adalah kekuatan jiwa. Pemiliknya dapat mengemban perkara-perkara yang mulia dan menjauh dari hal-hal hina. Kekuatan yang menjadikannya besar meskipun dia kecil, kaya dalam kemiskinan dan kuat dalam kelemahannya. Kekuatan yang menjadikannya memberi sebelum meminta hak: Kewajiban terhadap Tuhannya, diri dan agamanya. Tidak akan berkembang sikap pemberani yang masih kosong dan mendidik para ksatria saleh, kecuali dalam naungan akidah yang kuat dan kemuliaan yang kukuh.” (halaman 7)
Itulah
gambaran nyata orang-orang yang mencintai Allah dengan keimanan yang tinggi.
Meski halangan dan rintangan di depan mata. Meski siang kepanasan, hujan
kehujanan, malam kedinginan, kaki tanpa alas karena sandal mereka rusak, mereka
tidak mundur dari gelanggang jihad. Semua itu karena Allah. Allah yang
menggerakan hati dan kekuatan mereka. Meski cibiran dan cemoohan datang dari
musuh-musuh Islam maupun dari sebagian umat Islam sendiri yang sinis dengan
aksi mereka, mereka tetap tegar dan kokoh pendirian.
Mereka
bukanlah dari kalangan orang yang mengatakan,”Ya Allah, aku tidak senang
melihat kemungkaran ini, namun aku tidak mampu mencegahnya.” (halaman 38)
Mereka
serahkan jiwa dan raga mereka, harta mereka, meninggalkan keluarga mereka hanya
mengharap kebaikan dalam kepahitan dan kesulitan berjihad di jalan Allah.
Membela
Islam bukan hanya tugas para ulama saja, tetapi membela Islam menjadi tugas
umat Islam yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan yang beriman kepada hari
akhir. Karena semua perbuatan kita di dunia ini, apa yang kita perjuangkan di
dunia ini, apa yang kita bela di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya
di akhirat kelak.
Saya
beruntung dapat membaca buku karya Na’im Yusuf ini. Buku yang sarat motivasi
dan semangat dalam menumbuhkan keberanian dalam membela Islam.
Buku
ini membahas tentang esensi sikap berani membela Islam dan karakter
pemberani. Buku ini terdiri dari 3 bab,
yang terdiri dari; bab pertama muqadimah, bab kedua membahas karakter pemberani
dan bab ketiga penutup.
Di
dalam bab kedua, Na’im Yusuf menjabarkan dengan jelas dan ringkas 13 ciri khas atau karakter orang yang berani
membela Islam.
Ketiga
belas karakter mujahid ini yaitu, mencintai masjid, menyeru ke jalan Allah,
bersungguh-sungguh dan tanggap , bersikap aktif dan bertanggungjawab,
bercita-cita yang tinggi, mulia dan terhotmat, berani di atas kebenaran,
berani, berjihad dan berkorban, teguh di atas kebenaran, sabar dan membiasakan
diri, memenuhi janji dan jujur pada Allah, tidak mudah putus asa dan pesimis.
Buku
ini menjadi sangat menarik, dari segi tampilan cover yang sederhana tetapi
cantik. Judul yang memikat dan menyelusup jauh ke dalam ruang hati yang
terdalam, sehingga ketika pertama kali saya membaca judulnya, ada pertanyaan
yang meminta jawaban pasti; Sudahkah saya
berani membela Islam? Font hurup
yang besar membuat mata nyaman membacanya dan layout buku yang menarik dengan pewarnaan yang lembut dan teduh. Buku ini dibuka dengan mutiara al Qur’an dan
mutiara hadits yang isinya menggetarkan ruang kalbu.
Buku
ini dikemas dalam bahasa yang ringan dan setiap lembarnya disertai dengan
kisah-kisah keteladanan Nabi dan Rasul, khususnya keteladanan Rasulullah SAW dan
para sahabatnya, serta generasi shalafushalih yang menempatkan keberanian dalam
berdakwah, berjuang menegakkan keadilan dan membela Islam di atas
segala-galanya.
*Resensi ini sudah dimuat di media online http://www.bekasimedia.com/menakar-seberapa-berani-anda-membela-islam/ pada tanggal 30 November 2016.
Makasih Bu atas resensinya. Menarik banget.
ReplyDeleteSama-sama. Semoga bermanfaat ya :-)
Delete