Cover Buku Berdoa by Sri Widiyastuti dan Ida Fauziah |
Spesifikasi:
Judul: (Seri Akhlak Mulia) Berdoa
Penulis: Sri Widiyastuti dan Ida Fauziah
Tahun Terbit: Mei 2013
Penerbit: Grafika Utama
Alhamdulillah, syukur pada Allah atas segala nikmatnya kepada saya sebagai penulis pemula yang terus belajar. Ini adalah buku duet saya yang kedua dengan Mbak Ida Fauziah, tetangga sekaligus soulmate saya yang sholihat di Johor dan penulis buku best seller Puzzle Jodoh terbitan Gramedia tahun 2012.
Buku ini adalah buku pengadaan yang super duper cepat deadlinenya, seminggu! Bayangkan cuma seminggu! Subhanallah. Tapi saya tertantang untuk mengikuti proyek ini dan menyelesaikannya tepat waktu. Sebenarnya saya malu juga menuliskannya di sini, tapi mudah-mudahan apa yang saya share di sini berguna bagi teman-teman semua yang punya mimpi yang sama seperti saya, Mom writer wanna be hehhe
Iya, saat itu saya begitu semangat mengambil proyek pengadaan buku ini yang ditawarkan oleh Linepro Winner Class. Setelah setengah jalan, ternyata anak sakit. Suami akhirnya tidak mengijinkan saya untuk menulisnya dan meminta saya menyerahkannya kembali ke Linerpro Winner Class. Sedih memang, tapi mau bagaimana lagi? Kebetulan jaringan inet juga lagi lola. Lengkap sudah! Pasrah.
Meskipun berat, akhirnya, sebagai istri yang sholihat (deeeuuuu) pengen tulisannya berkah dong. Saya pun menurut apa yang suami saya katakan. Saya menghadap cikgu Ali dan menyampaikan alasan-alasan yang diatas itu dan mengatakan tidak bisa melanjutkan mengerjakan naskah ini. Tapi, Cikgu Ali dengan sabar, menyarankan saya untuk mencari teman menulis. Saya pun memikirkannya kembali. Mungkin dengan teman, saya bisa berbagi tugas dan lebih ringan dalam menyelesaikan naskah itu, anak dan rumah tidak keteteran. Lagi pula, waktunya juga diperpanjang menjadi dua minggu.
Saya pun mencoba menghubungi bu Ida dan menjelaskan proyek menulis yang sedang saya garap. Alhamdulillah bu Ida mau membantu saya. Karena beliau sedang free alias tidak ada yang sedang dikerjakan, PR menulisnya pun sudah beres semua. Kita pun janjian di perpustakaan dekat rumah saya. Oh, pucuk dicinta ulam tiba ^_^
Keesokan harinya, kami janjian pukul 9 pagi di perpustakaan. Seperti biasa, kami masing-masing membawa pasukan. Bu Ida mengajak ketiga gadisnya yang cantik-cantik dan saya mengajak Sarah, yang alhamdulillah engga mau anteng hahahaha
Selama brainstorming konsep naskah, saya sibuk memperhatikan Sarah (1,6 tahun) mengambil buku dan meletakannya di meja. Belum lagi isi tempat sampah yang isinya kertas diaduk-aduk dikeluarkan isinya. Beruntung putrinya bu Ida sudah besar dan mandiri, jadi mereka bisa diandalkan untuk menemani Sarah yang aktif ke sana ke mari.
Meeting saya dan Bu Ida hanya 1 jam, karena saya harus menjemput anak saya yang di TK. Tapi dari brainstorming itu kami bisa mengkonsep buku berdoa yang insyaAllah mudah dipahami dan mudah diserap untuk bacaan literatur anak. Setelah itu kami berbagi tugas. Waktu tinggal beberapa hari lagi dan kami berpacu dengan waktu dan literatur.
Alhamdulillah seminggu kami berjibaku berdua dan naskah berdoa pun selesailah sudah. Sekarang buku ini akan terbit. Semoga mencerdaskan anak-anak Indonesia dan dampaknya mereka berusaha memiliki akhlak yang mulia. Menuntun mereka untuk menjadi insan yang bertakwa kepada Allah dan mengerti betapa pentingnya berdoa. Baik untuk dirinya sendiri, orang tua, masyarakat dan bangsanya.
Buku ini terbit dan akan disebarkan di sekolah-sekolah wilayah Kepulauan Riau. Semoga bermanfaat, memberikan inspirasi dan pelajaran untuk anak-anak bangsa.
Sinopsis:
Alhamdulillah, syukur pada Allah atas segala nikmatnya kepada saya sebagai penulis pemula yang terus belajar. Ini adalah buku duet saya yang kedua dengan Mbak Ida Fauziah, tetangga sekaligus soulmate saya yang sholihat di Johor dan penulis buku best seller Puzzle Jodoh terbitan Gramedia tahun 2012.
Buku ini adalah buku pengadaan yang super duper cepat deadlinenya, seminggu! Bayangkan cuma seminggu! Subhanallah. Tapi saya tertantang untuk mengikuti proyek ini dan menyelesaikannya tepat waktu. Sebenarnya saya malu juga menuliskannya di sini, tapi mudah-mudahan apa yang saya share di sini berguna bagi teman-teman semua yang punya mimpi yang sama seperti saya, Mom writer wanna be hehhe
Iya, saat itu saya begitu semangat mengambil proyek pengadaan buku ini yang ditawarkan oleh Linepro Winner Class. Setelah setengah jalan, ternyata anak sakit. Suami akhirnya tidak mengijinkan saya untuk menulisnya dan meminta saya menyerahkannya kembali ke Linerpro Winner Class. Sedih memang, tapi mau bagaimana lagi? Kebetulan jaringan inet juga lagi lola. Lengkap sudah! Pasrah.
Meskipun berat, akhirnya, sebagai istri yang sholihat (deeeuuuu) pengen tulisannya berkah dong. Saya pun menurut apa yang suami saya katakan. Saya menghadap cikgu Ali dan menyampaikan alasan-alasan yang diatas itu dan mengatakan tidak bisa melanjutkan mengerjakan naskah ini. Tapi, Cikgu Ali dengan sabar, menyarankan saya untuk mencari teman menulis. Saya pun memikirkannya kembali. Mungkin dengan teman, saya bisa berbagi tugas dan lebih ringan dalam menyelesaikan naskah itu, anak dan rumah tidak keteteran. Lagi pula, waktunya juga diperpanjang menjadi dua minggu.
Saya pun mencoba menghubungi bu Ida dan menjelaskan proyek menulis yang sedang saya garap. Alhamdulillah bu Ida mau membantu saya. Karena beliau sedang free alias tidak ada yang sedang dikerjakan, PR menulisnya pun sudah beres semua. Kita pun janjian di perpustakaan dekat rumah saya. Oh, pucuk dicinta ulam tiba ^_^
Keesokan harinya, kami janjian pukul 9 pagi di perpustakaan. Seperti biasa, kami masing-masing membawa pasukan. Bu Ida mengajak ketiga gadisnya yang cantik-cantik dan saya mengajak Sarah, yang alhamdulillah engga mau anteng hahahaha
Selama brainstorming konsep naskah, saya sibuk memperhatikan Sarah (1,6 tahun) mengambil buku dan meletakannya di meja. Belum lagi isi tempat sampah yang isinya kertas diaduk-aduk dikeluarkan isinya. Beruntung putrinya bu Ida sudah besar dan mandiri, jadi mereka bisa diandalkan untuk menemani Sarah yang aktif ke sana ke mari.
Meeting saya dan Bu Ida hanya 1 jam, karena saya harus menjemput anak saya yang di TK. Tapi dari brainstorming itu kami bisa mengkonsep buku berdoa yang insyaAllah mudah dipahami dan mudah diserap untuk bacaan literatur anak. Setelah itu kami berbagi tugas. Waktu tinggal beberapa hari lagi dan kami berpacu dengan waktu dan literatur.
Alhamdulillah seminggu kami berjibaku berdua dan naskah berdoa pun selesailah sudah. Sekarang buku ini akan terbit. Semoga mencerdaskan anak-anak Indonesia dan dampaknya mereka berusaha memiliki akhlak yang mulia. Menuntun mereka untuk menjadi insan yang bertakwa kepada Allah dan mengerti betapa pentingnya berdoa. Baik untuk dirinya sendiri, orang tua, masyarakat dan bangsanya.
Buku ini terbit dan akan disebarkan di sekolah-sekolah wilayah Kepulauan Riau. Semoga bermanfaat, memberikan inspirasi dan pelajaran untuk anak-anak bangsa.
Sinopsis:
Menjadi pelajar adalah salah
satu fase terpenting dalam kehidupan seorang anak manusia. Pelajar harus
memiliki bekalan untuk meraih kesuksesannya. Bekalan jasmani, ruhani dan
fikriyah adalah keniscayaan agar tidak gagal di tengah jalan.
Usaha pelajar dalam belajar dan memahami ilmu harus diikuti
dengan doa agar ilmu dan kesuksesan yang didapatkannya diridhoi oleh Allah SWT.
Oleh karena itu mengetahui seluk beluk doa dan
adab-adabnya menjadi keniscayaan bagi seorang pelajar agar tidak salah
melangkah. Diharapkan dengan membaca buku ini para pelajar mengetahui
hakikat doa dalam mencapai kesuksesannya
dalam mencari ilmu dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga mereka
menjadi ilmuwan-ilmuwan yang shalih sebagaimana ilmuwan besar Islam di zaman
kegemilangan Islam.
Post a Comment
Post a Comment
iframe komentar