Judul: Hilangnya Berlian Pink
Genre: Novel Anak (Kecil-kecil Jadi Detektif)
Penulis: Haya
Penerbit: Dar!Mizan
Terbit: April 2012
Tebal: 156 halaman
ISBN: 978-979-066-908-6
Harga: Rp. 35.000
Sinopsis
Ceritanya, Vina murid kelas 6 SD
yang hobinya merancang busana diberi kejutan oleh Mama dan Papanya. Liburannya juga tidak tanggung-tanggung ke Singapura selama empat hari tiga malam. Vina berlibur bersama dengan dua sepupunya, Kay dan Shofie juga tante kesayangannya
Tante Lulu.
Rencana awalnya, Vina ke Singapura untuk melihat
rancangan busana di butik-butik sepanjang Orchard
Road. Ternyata, mereka malah mengalami petualangan seru di Singapura. Petualangan yang bermula dari pertemuan mereka dengan Tante Rosa.
Ulasan Novel
Novel ini tidak hanya bercerita tentang liburan sambil dikejar-kejar penjahat dan memecahkan misteri hilangnya berlian pink. Tetapi juga kita akan disuguhkan tentang persaingan antara dua anak kelas 6 SD untuk memenangkan sebuah pengakuan sebagai perancang busana. Di bab awal, pembaca ditunjukan siapa Vina dan mimpinya menjadi seorang perancang busana terkenal. Vina begitu terobsesi ingin merancang busana untuk Emma Watson, pemeran Hermione dalam film Harry Potter. Kemudian, mimpinya ingin berlibur ke Paris yang berakhir dengan kejutan manis. Mamanya memberi hadiah berlibur ke Singapura. Setelah itu dimulailah petualangan seru bersama dengan kedua sepupunya Kay dan Shofi dan juga tante Lulu.
Di bab awal juga sudah disinggung, betapa Ziya, tetangga Vina sangat terobsesi ingin mengalahkan Vina dalam semua hal, baik akademik sampai urusan merancang busana. Ziya pun menantang Vina untuk merancang busana.
Kelebihan
Awalnya saya sempat terkecoh juga, sebagai lulusan tata busana, sempat berpikir kenapa Vina tidak diberikan hadiah jalan-jalan ke Jogja saja? Apakah karena dia anak blasteran sehingga jalan-jalannya ke negeri eropa (Paris) atau singapura? karena menurut saya, kalau untuk urusan fashion, Jogja juga tidak kalah keren dibandingkan singapura dengan batiknya atau ke daerah toraja atau sumatera yang masih menyimpan aneka ragam budaya dan busana yang bisa menjadi ide briliyan merancang busana.
Awalnya saya sempat terkecoh juga, sebagai lulusan tata busana, sempat berpikir kenapa Vina tidak diberikan hadiah jalan-jalan ke Jogja saja? Apakah karena dia anak blasteran sehingga jalan-jalannya ke negeri eropa (Paris) atau singapura? karena menurut saya, kalau untuk urusan fashion, Jogja juga tidak kalah keren dibandingkan singapura dengan batiknya atau ke daerah toraja atau sumatera yang masih menyimpan aneka ragam budaya dan busana yang bisa menjadi ide briliyan merancang busana.
Ternyata di bab 12, Vina merancang busana dengan bahan dasar batik! Ada pesan tertulis di sana, siapa lagi yang akan membanggakan budaya sendiri jika bukan kita sendiri (hal 139). Patut diacungi jempol!
Selain itu ada hal yang menarik di dalam novel ini. Banyak bertaburan pengetahuan umum yang terselip di dalam novel
ini. Misalnya, lama revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik (hal 84). Berlian adalah mineral terkeras
di muka bumi. Saking kerasnya hanya bisa tergores oleh berlian yang lain (hal
56) dan pengetahuan tentang busana beserta asesoriesnya yang dikuasai Vina. Misalnya Vina bisa mengenali berlian di jari Tante Rosa itu palsu atau asli. Bagi saya, ini sangat luar biasa untuk anak usia 12 tahun.
Selain itu, Haya, penulis novel ini
sepertinya sangat mengenal jalan-jalan di sekitar hotel tempat Vina dan
sepupu-sepupunya menginap. Sehingga bisa menceritakan detil apa saja yang bisa
mereka lihat di sepanjang Orchad Road, tempat makan di Merlion Park dan jalan tembus ke Merlion park dari stasiun MRT
City Hall. Sepertinya asyik sekali
berlibur sambil membawa buku novel detektif ini. Siapa tahu liburan ke Singapura, bisa jadi guide sekaligus!
Kekurangan
Sebagai pembaca, saya merasa kurang sreg aja dengan karakter Vina yang mirip dengan Cinta Laura. Sebenarnya mungkin Haya bisa membuat karakter yang lebih kuat dari Cinta Laura itu sendiri. Jadi kesannya, hanya anak blasteran yang bisa jago merancang busana dibandingkan anak asli Indonesia. Ini dibuktikan dengan kalahnya Ziya. Yah, namanya pemeran utama, pasti engga akan kalah kan :-)
Meskipun begitu, novel detektif ini recommended, karena tidak
hanya menyuguhkan cerita seru, tetapi juga pendidikan (educative) dan hiburan
(entertainment).
Resensi ini diikutkan dalam "Lomba Resensi Buku Anak" yang diselenggarakan dalam rangka meramaikan ulang tahun ke-3:
Terima kasih, Mbak. Senang membaca resensi ini. Doakan saya bisa membuat novel yang lebih baik dan lebih bermanfaat di masa datang. :)
ReplyDeleteKembali kasih mbak Haya, saya juga seneeeennng banget dapet novak ini. Jadi salah satu referensi saya inih, cara bikin novel detektif beberapa waktu lalu hehe. Siappp menampung novel barunya lagi ya mbak editor cantik heuheu aku doakan dari jauh. DOakan juga aku bisa mengikuti jejakmu ya ^_^
Deletejadi penasaran pingin baca bukunya, saya udah lama kali ga pernah buat resensi lagi, jadi pingin buat resensi juga nie
ReplyDeleteJom dicari bukunya mbak Lisa hehhe puaskan penasaranmu hihihi btw salam kenal ya ^_^
DeleteBeli ahhh..
ReplyDeleteAsyik ... sekalian nanti cariin buku duetku dengan mbak Nelfi ya mbak hehhe
DeleteAsyiiikkk Mak Arin mau ngeresensi bukuku. *jingkrak-jingkrak*
Deletewah sip keren banget resnsinya... aku belum bikiiin..
ReplyDeleteMakasih mbak Binta ... ayo bikin mbak, masih ada waktu mpe 31 mei :-)
Delete