Tadi malam, tidak seperti biasanya kedua putriku tidur lambat sekali. Biasanya jam 10 malam sudah sikat gigi dan baca do'a sebelum tidur, maka mereka pun akan mengatur dirinya tidur di tempat tidur yang mana. Tapi malam itu jam 10 masih asyik saja bermain berdua, padahal sudah melakukan rutinitas malam, gosok gigi..memang belum baca do'a sih....belum ngatur diri mau bobo kok....
Memang sejak beberapa bulan yang lalu saya sudah memisah tidur mereka, Salma di tempat tidur atas, dan Shafa dibawah. Tapi ternyata banyaknya tetap saja, tidur dengan umi.....bertiga ditempat tidur yang agak luas...
Akhirnya, karena gak tidur-tidur, komputer juga masih nyala. Saya alihkan perhatian mereka untuk melihat CD soal Puasa dan Zakat. Pemeran utamanya si kucing MIO (karena ini CD keluaran Mizan). Seperti yang ada di buku2 ceritanya.
Gak nyangka pas mereka melihat film itu, mereka begitu tertarik sekali. Sampe kakak dan adik ini banyak bertanya. Di awal cerita, mio dan teman2 diceritakan sedang berpuasa di bulan ramadhan dan asyik bermain sambil menunggu waktu berbuka. Di cerita itu Mio berbicara dalam bahasa Indonesia.
Salma melihat hal itu sangat takjub sekali dan bertanya kepada saya, "Umi, Indonesia de dobutsutachi wa Indonesia go sabereru no?
Koko de wa (jepang..red) neko wa ne sa...miaw deshyou, yagi san wa...meeee....deshyou..."
Tanyanya lugu dan sedikit menjelaskan kepada saya.
"Omoshiroi ne...." sambungnya..
Saya pun tertawa mendengarnya. Aduh..anakku ini..padahal kan di cerita-cerita anime jepang pun sama aja kan yah. Kayak misalnya cerita pampers, gajah berteman dengan gajah pink, wang-wang/anjing (wanpe) dan kuma (beruang) juga kame pong (kura-kura). Mereka para binatang ini berbicara senbagaimana orang jepang, berbahasa jepang.
Juga ada anime yang lain seperti Shimajiro (harimau), yang berteman dengan usagi (kelinci), burung kakak tua dan siapa lagi tuh...lupa...semuanya berbahasa jepang.
Mungkin yang salma maksudkan nekonya (si Mio) itu bisa berbahasa Indonesia itu kali yah....(..La..iyalah yang bikin cerita orang Indonesia sih...tawa ku dalam hati...memang kami jarang sekali memberikan cerita2 dalam bahasa Indoensia..malam itu yang pertama kalinya...)
Akhirnya saya jelaskan bahwa memang kucing Mionya bisa berbahasa Indoensia karena itu adalah cerita anak Indonesia, bukan cerita anak jepang. Dia pun tersenyum....
Kemudian..kembali kepada isi cerita, diceritakan Mio mengajak kedua temannya untuk melihat cerita tentang puasa, yang menjadi pemeran utamanya anime manusia. Disitu ada Ayah, Ibu (berjilbab), Kakak (Berjilbab) dan adik.
Salma dan shafa sibuk sekali memposisikan dirinya menjadi si kakak dan si adik.
Shafa memang masih kecil dan memilih yang kecil, padahal yang kecil namanya Ali...jadikan laki-laki yah...hehehe..tapi dia tidak perduli.
Salma lain lagi, dia memposisikan sebagai kakak, karena berjilbab. Juga Umi dan Abi diposisikan di pemeran film tersebut. Merka kelihatan suka sekali. Dan berkali-kali menanyakan itu apa dan pas ada bagian do'a (seperti do'a niat berpuasa dan berbuka puasa), mereka tiru. Shafa apalagi, tangannya dah siap aja didepan muka dan diusapkan diatas mukanya ketika selesai do'a tersebut...dan berseru..."amiin..."
Dibagian akhir cerita itu, ada bagian dimana ada seorang pengemis sedang menadahkan tangannya dan duduk dipinggir jalan. Salma juga bertanya begini, "umi, doushita no Indonesia de oji san wa te ga ko yatteru no (sambil meniru tangannya ditadahkan..)".
Saya pun menjelaskan bahwa di Indonesia banyak orang yang seperti Ojisan itu, tidak punya tempat tinggal layak, tidak bisa makan dengan layak dan menunggu belas kasihan dari orang lain.....mangkanya, kita sebagai muslim harus membantu saudara kita dengan mengeluarkan zakat/ sedekah kepada mereka yang kurang mampu, dengan berpuasa kita juga jadi tahu bagaimana kondisi mereka yang kekurangan makanan. dll
"kawai sou ne umi..." sahutnya lirih.......
Akhirnya film pun selesai, jam sudah menunjukan jam 11 malam lebih, kamipun siap-siap mengatur diri tuk tidur....
Alhamdulillah anak-anak setelah selesai baca do'a sebelum tidur,
dalam hitungan menit sudah terlelap.
Alhamdulillah...ada satu pelajaran lagi yang tidak terduga sampai kedalam jiwa anak saya. Mudah2an Allah senantiasa menganugerahkan keberkahan kepada kami semua. Anak-anakpun tumbuh menjadi anak yang sholih dan sholihah walaupun kami tinggal di negeri minoritas ini....amiin...
Utsunomiya, 21 Juli 2006
Post a Comment
Post a Comment
iframe komentar